2 Febbuari 197x
Jaehyun menuruni anak tangga kayu itu dengan cepat, dia belari seaakan tidak ingin ketinggalan orang-orang yang yang ikut menuruni anak tangga itu. Bunyi denyitan kayu terdengar beriringan dengan rombongan siswa-siswi yang menuruni tangga.
Patung-patung disetiap sisi tangga seakan melihat anak lelaki itu berlari. "Oh ayolah, kalian sangat lambat." Jaehyun mengayunkan sedikit tongkat sihirnya untuk mengubah anak tangga ini menjadi jalanan yang terbuat dari es.
"Bagus!" Jaehyun memposisikan dirinya untuk duduk lalu iya mendorong sedikit bokongnya dan siap untuk meluncur kebawah. Tubuhnya sudah meluncur kebawah dengan ricuhan orang-orang yang mengikuti caranya. "Ini sungguh fantastis! Kau cerdas Jung!" Jaehyun menoleh kesumber suara, itu Lucas teman satu teamnya dulu ketika mereka diasrama. Jaehyun menyinggung senyuman miring untuk membalas pujian Lucas. Mereka berdua bersama berseluncur kebawah dengan berdampingan.
Dug.
Kini Jaehyun sudah sampai dibawah hanya dalam lima belas menit yang seharusnya dia akan melewati seratus anak tangga dan itu akan memakan waktu setengah jam. Hal itu akan membuat Jaehyun merasa kesal karena dia tidak sabar ingin menemui pujaan hatinya.
Dia mengangkat tubuhnya untuk berdiri lalu merapikan jubahnya hitamnya dan menghadap kebelakang, dia memainkan lagi tongkat sihirnya dan jalanan yang tadinya berbentuk es kini berubah lagi menjadi anak tangga yang menurutnya sangat menyebalkan. Siswa-siswi yang masih disana menggurutu kesal karena anak tangga itu sudah kembali normal.
Peraturan dari asrama tidak ada yang boleh menggunakan sihir untuk kepentingan pribadi kecuali dia seorang petinggi asrama. Jaehyun seorang penyihir handal untuk melatih siswa-siswi di Sekolah Penyihir Ilvermony. Jadi tidak masalah dia menggunakan tongkat sihirnya.
"Hey ayo kita lakukan sekali lagi Jung!" Lucas berteriak antusias dengan cengiran khasnya.
"Lucas aku harus segera pergi, kucing galak itu akan marah kalau aku telat."
Lucas merapikan jubah hitamnya yang kusut dan berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan Jaehyun. "Oke, pergilah Jung aku tidak ingin melihat dia menggemparkan asrama ini lagi."
Hanya anggukan dan senyuman yang diberikan Jaehyun untuknya. Jaehyun melanjutkan perjalanannya menuju gerbang asrama untuk pergi ke halte bus. Pohon - pohon menjulang tinggi disetiap sisi jalanan. Hari ini langit cukup cerah sinar matahari bersembunyi dibalik rindangnya pohon jadi membuat cuaca terasa sangat bersahabat.
Merpati putih terbang menghampiri Jaehyun yang kini sedang berjalan terburu-buru untuk kearah gerbang. Jaehyun mendongak melihat merpati itu, dia menghentikan langkahnya, dia mengangkat satu tangannya untuk meraih Merpati itu.
Merpati itu berhenti di lengan tangannya, dia memberikan sepucuk surat bewarna cokelat emas. Jaehyun menerima itu, dan merpati itu terbang ke arah barat.
"Jaehyun."
Jaehyun hapal suara itu, dia menolehkan kearah belakang. Kini dia melihat Taeyong megurucutkan bibirnya, lalu berjalan mendekati Jaehyun. "Apa kau sudah berubah menjadi seorang siput? Jalan mu sangat lama." Taeyong menekuk wajahnya untuk membuat aura disekitar menjadi bingung.
"Hei aku tidak bermaksud, berhenti bersikap seperti itu." Jaehyun menarik pinggang Taeyong kearahnya, lalu menyimpan surat yang diberikan merpati tadi kedalam jubah hitamnya. Tangan kananya menyapu keringat yang berada di kening Taeyong, lalu turun mengelus pipi Taeyong.
"Aku membuatkan daging kalkun pedas untukmu." Senyuman Taeyong menghiasi wajahnya, dia sudah menyiapkan makan malam yang sangat lezat untuk suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Lion - JaeYong
FantasyBaby Lion. Taeyong, Mark dan Jaehyun. Kembali ke masa penyihir dimana mereka harus membesarkan Mark didalam masa berat-beratnya dengan meninggalkan apartemen lama mereka untuk menyembunyikan putra mereka. boy x boy