"Enghh.."lenguh seorang gadis yang terbangun dari tidur nya. Dengan mata yang masih terpejam Tangannya menyusuri tempat tidur yang ia tempati saat ini. Mencari-cari keberadaan gulingnya untuk ia peluk. Saat tangannya sudah berhasil menemukan benda yang ia cari.. eve merasakan ada yang janggal dari gulingnya itu.
'Eh.. aneh ko ini keras ya ? Emang ada guling keras ? Mana anget lagi..' batinku.
Perlahan aku membuka kedua kelopak mataku dan memfokuskan pandanganku agar aku bisa melihat lebih jelas. Saat sudah mulai jelas hal yang pertama ku lihat adalah wajah seorang pria yang sangat dekat sedang tersenyum kepadaku.
"Aaaaaaa....." teriakku spontan saja. Bagaimana tidak semalam aku sangat ingat sudah mengunci kamarku. Tapi sekarang pria itu, rafael. Sudah ada dikamarku lagi ! Bahkan ia shirtless ? Really ? Oh my betapa sixpacknya tubuh itu sangat bagus sekali.. eh, Dasar pria gila seenaknya saja masuk ke kamar seorang gadis.
"Morning, Sayang." Kata nya sambil tersenyum padaku seakan akan tidak ada masalah sama sekali. Untung saja dia tidak sadar kalo aku memandangi tubuhnya tadi jika ia bisa malu sekali.
"Rafael.. bisa kah kamu tidak sembarangan masuk ke kamarku ? Aku tidak nyaman seperti ini. Lagipula semalam aku ingat betul aku sudah mengunci pintu nya, bagaimana kamu bisa masuk kesini ?"
"Sudah aku bilang sayang apapun bisa aku lakukan, lagian ini kan rumahku jadi pasti nya aku memiliki kunci cadangan nya,bukan ?"
Skak mat. 'Sial aku lupa akan fakta satu ini'
"Huh.. walau bagaimana pun kamu tetap tidak boleh sembarangan masuk, raf. Sekarang bisa kah kamu keluar dulu aku mau pergi mandi" kata ku sambil beranjak dari kasur lalu berusaha menarik tangannya agar bangun dari tempat tidurku.
Dengan susah payah aku menarik tangannya agar bangun tapi dengan sekali sentakan tangan berbalik menarikku, seketika aku lansung saja jatuh ke tempat tidurku lagi.
Dengan ia yang berada di belakangku Tangannya mulai melingkar erat pada perutku seakan akan tidak akan pernah mau melepaskan nya.
"Raf.. hey, lepaskan ! Ayo lah aku ingin pergi mandi"
"Nanti saja, aku ingin seperti ini dulu sebentar"
"Raf, aku harus pergi bekerja bisa bisa nanti aku akan terlambat"
"Kalo begitu kau tidak usah bekerja saja"
"TIDAK MAU ! pokoknya Aku mau pergi bekerja, lepas... raf aku bilang lepasin !"
"Kamu menolakku, sayang ?"
'Oh, shittt..... sial aku lupa'
"E..ehh... bu-bukan begitu.. maksudku adalah.."
"Apa ?"
"Hmm.. raf nanti kamu pulang jam berapa ?" Ya harus seperti ini, aku harus mengalihkan pembicaraan agar ia tak marah seperti semalam lagi.
Kulihat wajahnya terlihat bingung lalu seketika tersenyum seperti biasa nya.
"Kenapa memang nya ?"
"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan"
"Mau kemana memang ?" Kata nya sambil menciumi rambutbelakangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Psycho
Roman d'amourApa yang harus aku lakukan ? Dia.... Dia selalu tau akan dimana keberadaanku. Dia selalu datang padaku. Dia memaksaku dan mengklaim diriku bahwa aku adalah miliknya seorang. Andai saja tragedi itu tak terjadi padaku. Andai saja waktu itu aku tak men...