Langit memendam tangis seharian
Mengharap kabar tak kunjung datang
Melafaskan gemuruh--tanda tak sabar
Menggeram, membiru lalu pudar
Awan menjadi saksi atas kerinduannya.Langit menangis lagi,
Bersama jatuhnya air kebisuan
Yang menitik tanpa dihiraukan.Cahaya itu menembus kawanan kapas
Langit tersenyum pada bumi
Semua sedih telah merambat
Bersama kenangan bernama putus harapan.Medan, 13 September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Cermin Langit
PoesíaApa kau pernah mengenal langit? tataplah ia sesekali Dan lihatlah teman berbagi kasih. Begitu banyak bintang yang temani sendirimu, ada awan yang mengajakmu jalan sesekali dan petir terkadang marah atas tindak lakumu. Engkau tak pernah sendiri Karen...