Chapter 8

1.1K 147 3
                                    

New membuka mata-nya, dan mengerjap pelan. Namun, rasa sakit yang sempat ia rasakan menguap begitu saja. Tay, Mild, dan Puimek yang melihat New bangun segera menghampiri New.

"Kau baik–baik saja? Bagaimana keadaanmu? Apa yang kau rasakan? Apa ada yang sakit? Tolong Katakan sesuatu." ujar Tay memberondong New dengan berbagai macam pertanyaan.

"Kau terlalu banyak bertanya." jawab New.

Mild tersenyum kecut, begitu juga Puimek.

"Aku hanya khawatir." ujar Tay pelan.

"Aku baik–baik saja, terimakasih banyak." ujar New menatap Tay, Mild, lalu pandangan-nya berhenti pada Puimek.

"Kenapa kau bisa ada disini?" tanya New pada Puimek penasaran.

"Sudah memang seharusnya aku ada disini." ujar Puimek, New menatap Puimek dengan raut wajah bingung.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Tay penasaran.

New menggeleng, "Tidak, aku baru mengenalnya." jelas New.

"Karena kami sama–sama makhluk magis, itulah kenapa dia bertanya padaku." ujar Puimek, menjawab pertanyaan Tay.

"Bagaimana kita akan keluar dari sini?" tanya Mild yang nampak sangat panik.

Puimek menatap New.

"Dia masih dalam kondisi yang lemah, kurasa kita tidak dapat mengandalkan New." ujar Tay menanggapi, ketika melihat tatapan Puimek pada New.

"Ia pasti bisa, percaya padaku." ujar Puimek menatap Tay, kemudian Tay menatap New dan New mengangguk.

"Apa kau bisa berubah menjadi makhluk lain selain kupu–kupu?" tanya New pada Puimek.

"Tidak, tapi jika dibantu dengan kekuatanmu aku bisa bertransformasi sesuai kehendakmu." jawab Puimek.

"Kau bisa berubah menjadi makhluk yang bisa membawa kita keluar dari sini?" tanya Mild.

Puimek mengangguk.

"Lakukanlah..." ujar Puimek menatap New.

New memfokuskan tatapannya pada Puimek, tangannya menyentuh pundak Peri itu dan sayap berwarna abu tua itu muncul dari balik punggung Puimek. Dua orang manusia yang melihat kejadian itu menatapnya dengan takjub.

"Kita akan terbang secara bersamaan." ujar New, Puimek mengangguk.

New mengeluarkan sayapnya yang sudah baik-baik saja karna bantuan Puimek.

"Pada hitungan ketiga." ujar New memberi aba-aba.

"Satu." Puimek menatap Mild.

"Dua." Tay menatap New.

"Tiga." New memeluk Tay dari belakang, begitupun Puimek yang memeluk Mild dari belakang.

New mengibaskan sayap putih bersihnya dan terbang melesat ke udara menembus Awan. Semua warga yang ada di sekitar gubuk jatuh terduduk akibat kibasan sayap New. Beberapa warga masih mencoba melemparkan tombak namun ke empat nya lolos dan berhasil keluar dari hutan.

✨✨✨

Tubuh Tay bergetar takut, New yang menyadari ketakutan Tay mengeratkan pelukannya.

"Kau takut?" tanya New khawatir.

"Siapa yang bilang aku takut? Aku tidak takut akan apapun." jawab Tay lantang, namun tangannya memegang erat tangan New.

"Benarkah?" tanya New merasa tak percaya.

"Ya, aku tidak takut." ujar Tay lagi dengan rasa percaya diri.

"Baiklah." jawab New, lalu New menutup sayapnya sehingga keduanya mulai meluncur jatuh kembali menuju permukaan tanah.

"NEW!! APA YANG KAU LAKUKAN!!!" teriak Tay panik.

"Hanya berhenti terbang." jawab New setengah berteriak dan terlihat tenang.

"NEW!!! NEW!!! NEW!!" teriak Tay keras, semakin panik.

"Kau takut?" tanya New.

"NEW!! NEW!! NEW!!" lagi dan lagi Tay berteriak.

Pelukan New pada Tay ia lepaskan, sehingga Tay terlepas. Tubuh Tay meluncur ke bawah, hingga beberapa meter saat tubuh Tay akan menyentuh permukaan sungai, New dengan cepat melebarkan sayapnya dan memeluk Tay lalu terbang lebih tinggi.

Kali ini tubuh Tay dan New saling berhadap–hadapan. Tay yang ketakutan memeluk New dengan erat melingkarkan tangan di leher dan kaki di bagian pinggang New, pemuda bersayap itu balik memeluk Tay dengan erat.

"Kau baik–baik saja Tay, jangan takut." ujar New.

New kembali terbang menembus awan, nampak sinar matahari yang mulai memudar akan berganti dengan gelapnya malam menemani keduanya saat terbang menembus awan.

"Kau hampir membuatku mati." ujar Tay masih memeluk New erat.

"Kita harus takut akan sesuatu Tay, jika tidak maka kita akan semakin lupa diri." jawab New.

"Lihat lah, pemandangan yang indah." ujar New.

Tay menatap langit dan banyaknya awan yang membuat sekitarnya semakin indah. Dan pemandangan yang pernah ia lihat saat ini merupakan suatu hal yang sangat amat indah bagi Tay.

New memeluk tubuh Tay dengan lebih erat. Lalu new kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Lama mereka terbang nampak pohon-pohon hijau mulai berkurang, dan tergantikan dengan jalan raya yang cukup panjang. Terlihat kota kecil, dan mulai banyak bangunan tanda sudah dekat dengan daerah perkotaan.

New terbang dengan sedikit merendah agar Tay mampu menunjukan dimana mereka berada, disusul oleh Puimek dan Mild yang terbang dibelakang mereka.

✨✨✨

New terbang melewati sungai yang panjang dan jembatan dengan besi–besi besar berwarna merah. Sebuah kota besar dengan gedung–gedung yang tinggi terlihat. Beberapa kendaraan ditengah berjajar dalam kemacetan. Bau asap kendaraan tercium oleh hidung New.

"Ini lingkungan tempat kau tumbuh?" tanya New.

"Iya, kau bisa mendarat di atas gedung kantorku." ujar Tay.

"Dimana?" tanya New.

"Tidak jauh dari sini." jawab Tay.

New mengikuti arahan Tay, dengan terbang menembus awan. Agar tidak diketahui orang yang sibuk dengan rutinitasnya. Hingga Tay menunjuk sebuah gedung dengan ikon bola dunia.

"Tepat di atas gedung itu, kau lihat ada landasan helikopter disana?" ujar Tay.

"Landasan Hel- apa?" tanya New.

"Ah aku lupa kau berasal dari dunia yang berbeda, kau lihat di atas gedung itu ada huruf H besar? Kita mendarat disana." ujar Tay.

"Baiklah." jawab New.

Puimek mengikuti New yang mendarat di atas gedung itu.

"Kau tinggal disini?" tanya Puimek.

"Ini tempat kerjaku, kau tahu cara manusia bertahan hidup? Dengan bekerja dan mendapatkan hasilnya." jelas Tay.

"Aku paham." ujar Puimek.

"Kau mendapat uang banyak dengan bekerja disini? Aku akan hidup disini? Ah, aku sangat senang! Bisa diam di kota!!" ujar Mild terlihat kegirangan.

"Lalu dimana rumahmu?" tanya New.

"Tunggu disini, dan jangan kemana–mana. Ingat! Jangan kemana–mana, nanti kalian bisa terluka." ujar Tay.

New, Puimek dan Mild mengangguk bersamaan. Lalu Tay masuk kedalam sebuah pintu dan menghilang.

New, Puimek dan Mild duduk di pojokan atas gedung dan menatap kota dari atas gedung.


TBC

Northern SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang