New, Mild, dan Puimek sempat tidak ingin naik ke helicopter yang sudah tersedia diatas gedung kantor Tay saat itu, namun dengan segala cara Tay membuat ketiga-nya naik dengan paksa.
New menatap Tay dengan tatapan memohon dan terlihat sangat tidak yakin, ia mencoba memberitahu Tay agar membiarkan-nya terbang dengan sayap-nya sendiri.
"Ayolah, aku bahkan bisa membawa-mu pulang, atau mungkin aku bisa mengikuti-mu dari belakang benda besar ini. Terlalu menakutkan untuk tetap berada didalam benda aneh dengan tongkat memutar diatas-nya" ujar New,
"Tidak, dengarkan aku. Terakhir kali kita menggunakan kekuatan-mu apa yang terjadi pada kita? Maka dari itu, selama tinggal disini kalian jadilah khalayak manusia pada umum-nya!" Jawab Tay memberitahu kepada New dan Puimek, juga Mild.
"Aku memang seorang manusia seperti-mu!" Protes Mild, Tay hanya melihat Mild malas tanpa membalas celotehan perempuan itu.
New serta Puimek nampak berpikir sebentar, dan menyadari bahwa apa yang dikatakan Tay ada benar-nya. Akhir-nya keduanya mengangguk mencoba mengerti.
✨✨✨
Tay sangat amat kerepotan dari mulai Helicopter lepas landas, hingga mereka saat ini telah sampai di mansion besar pribadi milik Tay.
New yang panik saat helicopter tiba-tiba mulai lepas landas, Puimek pun sama dan Mild yang berteriak bahwa 'aku belum siap untuk pergi ke surga' berakhir dengan Tay yang menenangkan ketiga-nya.
"Rumahmu mampu menampung barang sebesar ini?" tanya Mild.
"Tidak, aku membuat ladasan helicopter cukup jauh dari rumah. Kita hanya perlu berjalan beberapa saat dari lapangan ini." ujar Tay.
"Kau adalah orang kaya!!" teriak Mild heboh, dan Tay hanya mengibas-ngibaskan tangan diudara.
New dan Puimek berjalan berdampingan dibelakang, lalu Tay dan Mild berada tepat didepan mereka. Sedikit asing dengan lingkungan baru di dunia Manusia membuat New berjalan dengan sangat hati–hati serta waspada terhadap lingkungan sekitar.
Tay yang melihat New sangat waspada hanya menggelengkan kepalanya pelan, "Kau tidak perlu takut" ujar Tay menenangkan New,
Keempatnya memasuki halaman belakang rumah Tay yang cukup luas, dan dipenuhi tanaman hijau yang tertata rapih. Mild menatap takjub sekeliling hunian milik Tay.
Puimek berjongkok menatap rumput hijau lalu meraba–raba dengan tangannya. Dan ia merebahkan dirinya disana seraya berguling–guling ke kanan dan ke kiri.
New yang melihat kolam dengan air mancur berjalan kesana lalu meminum air yang keluar dari pancuran tersebut.
Melihat kejadian itu semua Tay menepuk jidatnya lalu berlari ke arah New mencegah-nya meminum air dari pancuran kolam ikan. Tay juga memerintahkan para penjaga rumah untuk membawa Mild dan Puimek masuk kedalam rumah, sedikit meronta namun akhirnya mereka berhasil masuk kedalam rumah dan duduk di sofa ruang tengah rumah Tay.
"Baiklah. Dengarkan aku!" ujar Tay, belum sempat melanjutkan kalimatnya Tay dibuat kelimpungan dengan Mild yang kembali berdiri dan melihat-lihat seisi ruangan di Mansion tersebut.
"Kalian harus mencoba ini, apa ini cara orang di perkotaan menghilangkan stress?" ujar Mild, menaiki sebuah Treadmill yang ada diruangan tersebut dan menekan sembarang tombol hingga alat olahraga tersebut mulai beroperasi.
Tay mengusap wajahnya kasar.
Puimek dan New menatap intens Mild, mereka hendak berdiri namun Tay menahan keduanya agar tetap diam lalu ia menarik Mild untuk duduk.
"Dengarkan aku!! Sebelum kalian membuat rumahku seperti kapal pecah, aku rasa ada hal yang harus aku pertegas disini." ujar Tay.
Mild, Puimek, dan New menatap Tay dengan raut wajah heran.