Part 19

95 14 2
                                    

Rura berdiri tepat di depan bank, semua orang kaget kala melihatnya beraksi lagi begitupun dengan para polisi dan komisaris. Secara perlahan Rura masuk ke bank.

" Akhirnya sang pemburu datang juga" Ucap Bencong.

Kini Rura telah dikepung oleh 12 anggota Barbar.

" Kenapa kalian lakukan ini?" Tanya Rura.

" Kau masih bertanya kenapa kmi lakukan ini? Apa kau tidak semenjak kau muncul dan menghabisi para kriminal di kota ini, kami semakin tidak bebas" Tegas Bencong.

" Kalian seharusnya sadar dan bertobat aku lakukan ini agar kota ini bersih dari kriminal, agar masyarakat tidak hidup dalam ketakutan lagi!" Tegas Rura.

" Ooo.. Aku terkesan dengan ucapanmu, kau begitu bijak, apa kau kira kami para kriminal ini bodoh? Kami ingin hidup kami lebih baik dan hanya dengan cara itulah kami bisa hidup, aku sungguh benci kota ini dimana orang kaya semakin kaya dan kami masyarakat kecil semakin miskin, kini aku tidak akan bertele tele lagi" ucap Bencong sambil memberikan kode ke anak buahnya untuk menyerang Rura.

Terjadilah pertarungan antar Rura melawan 12 anggota Bencong, Awalnya Rura berhasil melumpuhkan para anggota Bencong, akan tetapu tiba* Rura jatuh pingsan pada saat Bencong menyentrum dirinya dari belankang.

Rura merasa pusing, dan akan mau jatuh pingsan.

" Bagaimana Rasanya?" Ledek Bencong.

" Ahhhgghh tidak..." ucap Rura yang terbata bata.

Rura akhirnya jatuh tersungkur, Bencong segera mengikatnya dan menyeretnya, Rura masih sadarkan diri dengan bayang bayang mata Rura melihat salah satu anak buah Bencong menjarah bank dan memasang sebuah Bom disamping para Sandra.

Bencong mendudukan Rura di bangku.

" Lihatlah 10 menit lagi Bom iti akan meledak!" Ucap Bencong.

" Aku mohon lepaskan mereka!" pinta Rura yang kondisinya setengah sadar.

" Tidak ada gunanya, kau tidak bisa menyelamatkan mereka, Semuanya ayo kita pergi!" Perintah Bencong.

Genster Barbar kabur dari Bank dan meninggalkan Bank lewat jalan Rahasi di balik berangkas. 5 menit lagi Bom akan meledak Komisaris bersama beberapa anggota pasukan khusus menyergap masuk Bank tetapi Bencong dan gengnya sudah pergi.

Tim penjinak Bom Langsung mengamankan Bom dan menyelamatkan sandra untuk segera keluar dari Bank.

" Komisaris Bom berhasil kami jinakkan!" Ucap Penjinak Bom.

" Baguslah, segera amankan gedung ini, dan cari para gengster itu dan juga Rura!" perintah komisaris ke anggotanya.

Komisaris kebingungan kemana mereka menghilang, beberapa menit kemudian....

" Pak, mereka sudah kabur!" Lapor Anggota pasukan khusus.

" Mereka kabur tanpa jejak bersamaan dengan Rura, pasti terjadi sesuatu yang aneh disini?" Komisaris tiba* pandangannnya teralihakan ke sebuah cctv.

" Pak ada apa?" Tegur anggota.

" Aku ingin tim periksa cctv bank ini!" Perintah komisaris.

Komisaris masih menyelidiki tkp dan menemukan sebuah bukti yaitu batrang Rura yang tertancap di sebuah kursi, dari bukti itulah Komisaris curiga terjadi sesuatu yang aneh.

Satu otang anggota komisaris datang untuk memberitahukan sesuatu.

" Permisi Pak, ada sesuatu yang harus anda liat!" Lapor anggota.

" Baiklah" Komisaris meninggalakan Tkp dan menuju ruang Cctv.

Rekaman Cctv menunjukkan Bahwa Genster Barbar masuki berangkas dan hilang begitu saja sambil menyeret Rura dan membawa uang berkarung karung.

" Pak, mereka masuk ke berangkas itu, lalu mereka tidak muncul lagi!" Ucap Anggota.

" mereka sudah kabur, kita harus periksa brankas itu!" perintah komisaris.

Barbar merayakan kemenangan mereka di gudang pelabuhan tua markas mereka karna mereka telah berhasil menangkap Rura dan mengikatnya dengan tangan yang masih tergantung.

Semua berpesta dan bersenang senang. Rura masih pingsan tak sadarkan diri dan kemudian terbangun kala sesuatu terasa panas dibawahnya.

Ketika bangun Rura melihat kobaran api tengah berada di bawahnya yang siap akan memanggangnya kala tali yang diikatkan menggantung tubuhnya diputuskan.

" Tuan Dia sudah sadar!" lapor anggota Bencong.

"  Baiklah, kalian berpestalah, aku akan melihatnya!" Bencong.

" Heii apa kau merasakan panas?" Teriak Bencong meledek Rura.

" Lepaskan aku!" tegas Rura.

" Tenang aku tidak akan menyakitimu, ohh ya aku baru ingat benarkah kau seorang perempuan?" Tanya Bencong sambil menurunkan Tali Rura kebawah.

" Lepaskan aku!" Tegas Rura.

Tubuh Rura berkeringat karna menahan panas api yang semakin dekat.

" Aku akan melepaskanmu jika kamu beritahu aku siapa kamu sebenarnya, atau tidak api ini yang akan menjawabnya!" perintah Bencong.

Rura memikirkan sesuatu bahwasannya ia memiliki Drog.

" Aku tidak akan memberitahumu!" Rura geram.

" Baiklah" Bencong menurunkan Rura.

" Hentikan!" Teriak Rura yang sudah terbakar kakinya sedikit karna kepanasan.

" Beritahu aku!" tegas Bencong.

" Calling" ucap Rura.

Drog Rura mulai mencari keberadaan Rura dari kejauhan Rura melihat Drognya telah menuju kearahnya.

" Apa yg kau pikirkan?" Bencong.

" Aku ingin memberitaukanmu bahwasannya.... Serang....!" perintah Rara ke Drognya.

Dorog Rara menembak dengan secara tiba* membuat pesta Genster Barbar hancur dan membunuh semua anggota Barbar, tinggallah Bencong yang masih hidup karna berhasil kabur dan melindungi diri.

Tak beberapa lama kemudian polisi datang begitu juga paman Victor dan segera membebaskan Rura.

" Rura, kau tidak apa*?" Tanya Komisaris.

" Aku tidak apa* pak!" Jawab Rura.

Dari kejauhan Rura melihat paman Victor menunggu dirinya.

" Pak Bencong berhasil kabur kearah terowongan itu, itu menuju berangks Bank!" Ucap Rura.

" Baiklah, kau pergilah kami akan menangkapnya, karna jalan menuju arah berangkas sudah tertutup!" Komisaris.

" Segeralah, ia akan menemukan jalan buntu, segera tangkap dia hidup* karna dia sedang sekarat terkrna tembakkan Drogku!" Rura pergi.

Bencong menemukan jalan buntu dan telah terkepung oleh polisi.

" Ohhh siall" ucap Bencong.

Next komen👇

"RURA" Fighting To JusticeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang