Layla terlahir did dalam keluarga yang memiliki riwayat dengan senjata. Sebagai seorang anak yang ceria dan ramah, dia selalu optimis dan penuh rasa keadilan dan petualangan. Dia bermimpi menjadi seorang utusan dari Land of Dawn yang akan berjuang untuk melindungi kedamaiannya. Ayahnya adalah ahli senjata api yang paling terkenal di City of Scholar dari Land of Dawn, tetapi sebagai seorang anak Layla tidak tertarik dengan penemuan keluarganya. Ketika ia tumbuh dewasa, ia ingin menjadi seorang Mage yang terkenal dan belajar di Magic Academy, di mana ia dapat mempelajari keajaiban mimpinya. Namun sayang, kenyataan begitu kejam. Mimpinya ditolak oleh ayahnya dengan tanpa perasaan, yang bermimpi suatu hari nanti City of Scholar akan melampaui Magic Academy dalam ketenaran dan kekuasaan. Dia menghabiskan waktunya untuk meneliti teknologi senjata api terkuat yang akan lebih kuat daripada yang dimiliki oleh Magic Academy. Dalam penelitiannya ia membaca dan mengikuti banyak catatan kuno sebelum menemukan bahwa jauh di dalam Southern Abyss terdapat sebuah Magic Stone yang, jika dimanfaatkan, dapat digunakan untuk menghasilkan senjata api dengan kekuatan yang luar biasa. Tujuannya melampaui Magic Academy sekarang berada di dalam jangkauan.
Tidak mempedulikan kekhawatiran putri dan istrinya, ia memulai ekspedisi berbahaya ke Abyss. Perjalanan yang ditempuh sangatlah jauh, tetapi sang ayah akhirnya menemukan Magic Stone yang dia cari di ujung dari Abyss. Melihat bahwa dia akan segera berhasil menciptakan senjata terkuatnya, ayah Layla dipenuhi dengan kegembiraan. Setelah kembali ke rumah, dia bekerja dari fajar hingga senja pada ciptaan terkuatnya, tidak berhenti bahkan untuk makan atau minum. Namun kegembiraannya tidak berlangsung lama. Kontak yang berlebihan dengan Magic Stone tersebut menyebabkan pikirannya kehilangan fungsi normal, dan amarahnya pun memburuk ketika tindakannya menjadi aneh dan tidak menentu.
Makhluk aneh diam-diam memasuki City of Scholar untuk mencari Magic Stone mereka yang hilang. Magic Stone ini adalah milik dari Lord of the Abyss, yang tidak ada mengizinkan apa pun untuk diambil dari wilayahnya. Makhluk-makhluk tersebut dapat merasakan lokasi dari Magic Stone, dan mereka menyergap rumah Layla di dalam City of Scholar. Ibu Layla terbunuh, dan ayahnya benar-benar kehilangan akal sehatnya. Layla muda ketakutan karena tampaknya dia juga akan menjadi korban dari cakar makhluk aneh ini. Pada detik terakhir ayahnya muncul dan menarik perhatian dari para penyerang, meninggalkan Layla tanpa harapan kecuali penemuan terakhir dari ayahnya yang baru saja dibuat yaitu Malefic Cannon. Layla menarik dengan keras pelatuknya, dan pistol itu beraksi ketika monster-monster melompat menyerangnya. Energi dari pistol itu begitu kuat sehingga gelombang ledakan mereka juga mengenai ayahnya. Tidak lagi dengan akal sehatnya, dia melihat diam-diam kepada layla Layla sebelum memegang lengannya yang terluka dan melompat keluar dari jendela. Pada saat itu lah, ayah Layla meninggalkan City of Scholar. Layla memutuskan dia akan mempelajari teknologi di balik Malefic Cannon dan mewakili City of Scholar di seluruh negeri ketika dia mencari ayahnya. Dia dilatih secara terus-menerus, dan pada usia 16 tahun memulai perjalanannya untuk menjadi seorang Hero.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back Story Created By MOONTON
RandomCerita sebuah Pahlawan yang akan bertarung di Tanah Fajar. semua berkompetisi untuk mendapatkan pena emas dalam cerita legenda. Lisensi : Domain publik bebas salin [cerita ini adalah salinan yang ditulis di deskripsi latar belakang cerita yang ada...