Five

4.1K 614 46
                                    

Bel berbunyi, semua murid pun segera berlari ke dalam kelas, walaupun ada juga yang masih bersantai di kantin.

Sekarang adalah jam pelajaran Bahasa Mandarin.

Siapa yang mahir dalam pelajaran ini? Sudah pasti Huang Renjun. Ia dan keluarganya lahir di China, Renjun mulai menetap di Korea pada umur sebelas tahun. Kalian harus tau betapa menyulitkannya menjadi pemuda Huang ini.

Renjun sulit bersosialisasi sejak kecil, Renjun lebih memilih berada di kamarnya sepanjang hari dibanding berjalan-jalan dan menghirup udara segar diluar. Dan karena kebiasaan Renjun yang selalu berada di dalam rumah, hal ini semakin membuat Renjun sulit mendapat teman.

Dan apalagi saat Renjun sedang pergi keluar; ia pergi ke minimarket untuk membelikan sang Mama makanan ringan.

Renjun memasuki minimarket itu, dan mendatangi salah satu rak berisikan berbagai makanan ringan buatan negeri ginseng itu.

Lalu Renjun pergi ke kasir untuk membayar. Saat ia menaruh makanan ringan itu di atas meja kasir, Renjun sedikit terkejut saat penjaga kasir didepannya menyapanya ramah dengan menggunakan bahasa asing.

Jantung Renjun berdebar saat seseorang didepannya kembali memanggilnya.

Bagaimana ini? Aku tidak mengerti bahasa Korea.

Renjun hanya diam menatap takut pria di depannya.

Pria itu menatap Renjun bingung.

"Kau mendengarku?" Pria ini kembali berbicara dengan bahasa Korea.

"I- I'm Chinese." Renjun membalas dengan gugup.

Pria itu mengangguk tanda mengerti, sembari menghitung jumlah harga makanan yang dibeli Renjun.

"I'm Mark Lee. You can call me Mark, don't be afraid of me."

Seseorang yang mengaku bernama Mark didepannya segera memasukan barang yang Renjun beli kedalam kantung.

"Semua totalnya empat ribu tiga ratus won." Mark mendorong kantung berisi makanan itu kearah Renjun.

Renjun yang cukup mahir berbahasa Inggris pun mengangguk dan mengeluarkan dompetnya, mengambil empat lembar uang kertas senilai 1000 won dan 1 keping uang koin senilai 500 won.

Mark menerima uang Renjun dengan tersenyum ramah.

Renjun mengambil kantung plastiknya, "Kembalianmu." Dan Renjun mengambilnya dengan membungkuk seraya tersenyum kecil.

Saat Renjun hendak pergi, suara Mark tiba-tiba menahan kakinya untuk bergerak.

Renjun menoleh, "Siapa namamu?" Tanyanya menggunakan bahasa kelahirannya.

"Huang Renjun." Mark mengangguk.

"Kau manis seperti calon tunanganku." Mark tersenyum tampan.

Renjun hanya membalas pujian lelaki itu dengan senyuman, "Terima kasih, jaga sikapmu agar tunanganmu tidak cemburu."

Mark tertawa kecil, "Baiklah."

Renjun pun berjalan keluar dari minimarket itu dengan kantung berisi makanan ringan di tangan kanannya.

Dan sejak itupun, Renjun bersikeras untuk belajar bahasa Korea, agar dapat mudah berkomunikasi dengan seseorang yang mungkin tiba-tiba saja menyapanya.

Renjun pernah menyerah untuk mempelajari bahasa Korea. Ia pusing melihat hangul Korea yang terlihat rumit dan sulit untuk di mengerti.

Tetapi hanya dalam waktu dua bulan, ia sudah mulai menguasainya. Dan saat itulah Renjun memulai dan melanjutkan sekolahnya di Korea.

Triumph || Jaemren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang