Arena 17+ mengandung bahasa kasar dan kekerasan. Mohon bijak untuk memilih bacaan.
Happy reading.
***
"non... non... bangun nooonnn..."
Rasya tetap tidak menyhuti, malas fikirnya.
"saya masuk ya non..."
Mengusap wajah malas, Rasya menuruni ranjang queen sizenya, membuka pintu kamar malas lantas mendapati seorang wanita paruh baya dengan setelan atasan putih dan rok hitam yang tengah tersenyum ke arahnya.
"non, nyonya menunggu untuk sarapan di meja makan, jadi---..."
"bisa diem gak si lo"
"non---..."
"berisik anjing pagi pagi" potong Rasya sepihak.
"tapi non---..."
Brak....
Rasya membanting pintu kamarnya kasar, mengambil handuk dan segera mandi.
***
Rasya turun tanpa niat sedikitpun untuk bergabung sarapan bersama ibunya itu, ia hanya jalan lurus tanpa memperdulikan sederet pembantu, juga ibunya yang kini menatapnya datar.
seperti biasa....
Rasya...
Mengacuhkan semuanya...
"Nana" panggil ibunya datar.
Yang di panggil justru enggan menoleh, dengan gaya sengaknya Rasya terus berjalan tak memperdulikan sekitarannya.
"NANA!!!"
Mungkin kali ini Rosella, ibu Rasya sudah tidak tahan meliat sikap acuh putrinya.
Rasya hanya berhenti, tanpa berniat menolehkan kepalanya, merasa jijik, mendengar ibunya memanggi ia dengan sebutan itu.
"Jijik gue dengernya" seru Rasya dalam hati.
"TATAP IBU KALO IBU SEDANG BICARA"
"Ibu katanya?!!"
"cih" Rasya berbalik, menatap lawan bicaranya Tajam.
"gak usah manggil gue pake sebutan itu Bitch" Ujarnya, lantas berbalik meninggalkan ibunya.
***
Menghela nafas lelah, Alsa berjalan gontai menuju kelasnya, Rapat dadakan yang di minta pembina OSIS jujur membuatnya lelah bukan main.
Istirahatnya terganggu, bahkan tadi pagi saja ia tak sempat sarapan karena ia telat bangun pagi.
Sebenarnya tak ada niat sedikitpun dalam dirinya untuk bergabung OSIS hanya temannya Jono, yang selalu memaksanya mengikuti organisasi itu. entah kenapa malah ia berakhir sebagai ketua OSIS, hanya tuhan dan pembinanya saja yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
T. O. M. B. O. Y
Подростковая литератураDia Rasyanda Chandra Kirana, gadis tomboy berprilaku urakan bagaikan anak laki laki. Nongkrong, tawuran, merokok, balapan liar dan segala hal yang membuat guru bahkan teman temannya menggelengkan kepala, membenci semua pelajaran kecuali pelajaran ol...