3. Perang Dunia lll?

58 9 4
                                    

KEJUTAAANNN
Double Up niiii.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mao lo apa?" tanya Rasya to the point.

Gharin mengeluarkan smirk andalannya.

____________________________________

Kini Rasya dan Gharin berdiri saling berhadapan saling bertukar tatapan dalam jarak 30 cm.

Sangat kontras memang, Rasya dengan tubuhnya yang memang seukuran perempuan pada normalnya, dan Gharin yang memiliki badan jangkung dan berisi pas, bahkan tercetak jelas otot otot lengannya.

"Gue mao kita tanding ulang" ujar Gharin.

Rasya menaikkan sebelah alisnya, mendengar penuturan Gharin.

"Bah... Jadi ceritanya lo nggak terima kalah dari gue?" Rasya meremehkan.

"Jangan mancing selagi gue ngomong baik baik"

Rasya justru melipat tangan di dada angkuh.

"Ups... Gue takut"

Gharin geram, lantas mencengkeram kerah baju Rasya. Tak memperdulikan kalau yang sedang ia hadapi adalah seorang perempuan.

Gharin ingat nasibnya ketika ia memperhitungkan bahwa Rasya adalah seorang perempuan, ia salah besar dan sejak saat itu ia juga genknya di ejek karena kalah melawan seorang gadis.

"Gue.Minta.Tanding.Ulang" ujar Gharin menekankan di setiap katanya.

Borenz, Zaqi, Ziqo yang sudah akan maju hendak menyerang Gharin terhenti ketika mendengar retakan tulang yang di remas.

"Aaarrrrggghhhh" erang Gharin.

Rasya masih dalam posisi di cengkram kerah bajunya, masih dari posisi seakan ia yang akan habis kali ini, tapi ajaibnya yang terjadi justru sebaliknya. Karena Gharin yang nyatanya mengerang kesakitan.

Memutar tubuh Gharin, memelintir tangannya, menyelengkatnya hingga jatuh terlungkup, lantas melakukan hal yang tadi Gharin lakukan ke Alsa.

Menendang tubuh Gharin tanpa belas kasihan.

Yang lebih menyeramkannya lagi adalah... Rasya melakukan semua itu kurang dari 1 menit... 1 MENIT.

Semua anggota Rafless a.k.a genk di bawah pimpinan Gharin kabur, merasa pasukan mereka kalah oleh jumlah anggota The Ranc yang semakin banyak berdatangan, bahkan Selena yang berstatus pacar Gharin pun tak berniat untuk menolong kekasihnya itu.

"ELO YANG BANCI BAJINGAN TENGIK!!!" Teriak Rasya membabi buta sembari memukukli wajah Gharin yang sudah tak sadarkan diri.

"Ras, udah Ras bisa mati tuh dia, kalo begitu kan urusannya sama polisi" ujar Raga, anggota The Ranc yang menjabat sebagai pengatur siasat tawuran sekaligus penasihat.

Rasya menghentikan aksinya, badannya kotor penuh dengan darah, bukan darahnya memang. Tapi darah Gharin saat mereka berkelahi tadi---... Ralat. saat Rasya menghajarnya tadi.

"Gimana? Kita tinggalin aja nih?" tanya salah satu anggota The Ranc.

"Beresin kayak biasa"

Mereka semua tahu maksud Rasya, membuang tubuh terluka lawannya di depan markas lawan. Dengan begitu tidak ada lagi yang benar benar berani menantang seorang Rasya terang terangan seperti tadi.

Rasya membersihkan wajahnya dengan air mineral botol yang di berikan Borenz padanya, lantas menaiki Hoverboard untuk kembali ke sekolah mengambil motor sportnya.

T. O. M. B. O. YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang