Orochi dan Segudang Masalah

511 43 4
                                    

"Menyerahlah, Orochimaru! Kau sudah terkepung, sebentar lagi rival abadiku, Kakashi akan datang!" teriak pria berambut mangkok pada sosok pucat yang tampaknya sudah terpojok.

"Hehehe.. Larilah selagi kau bisa. Ohh, atau kau mau menyaksikan kekuatan baruku?" ujar Orochimaru, si sosok pucat, dengan suara paraunya.

"Heh, kau bisa mengatakan apa saja, tapi tak akan merubah apapun di hadapan pria dengan semangat jiwa muda ini!" seru pria rambut mangkok.

"Yah terserahlah, hehehe..." sahut Orochimaru dengan suara parau yang khas.

"Yaa!! Kau akan merasakan kekuatan jiwa muda yang terbakar semangat api masa muda!" Maito Gai, pria rambut mangkok itu mulai mengambil kuda-kuda, rambut mangkoknya tampak berkilau kala tertiup angin dramatis yang entah datang darimana.

"Hehehe..." sementara Orochimaru, masih dengan tawa paraunya, perlahan mengeluarkan chakra aneh dari dalam tubuhnya, chakra merah yang mengintimidasi, seperti milik Kurama.

'Chakra ini... Seperti milik Naruto dan siluman luwaknya' pikir Gai.

"Hahahaha, jadi kau ingin menakutiku dengan chakra siluman luwak itu? Tampaknya kau kurang berlatih di masa mudamu, hahaha." ujar Gai.

Chakra merah yang menguar dari tubuh Orochimaru semakin membesar, menyelimuti tubuh pucatnya. Orochimaru kemudian mengeluarkan sebuah pil sebesar kepalan tangan, rupaya chakra luar biasa itu berasal dari pil tersebut.

"Bodoh, dengan ini, Naruto pun tidak bisa mengalahkanku!"

"Hei hei, siapa yang di canon hampir mati dalam sekali tebas oleh Itachi?"

"Beda cerita, bodoh! Ulangi!!" bentak Orochimaru.

"Dengan ini Naruto pun tak bisa mengalahkanku!" orochimaru mengangkat pil itu tinggi-tinggi.

Segera saja Gai mengaktifkan gerbang keenamnya, Keimon. Chakra besar seketika menyelimuti tubuhnya.

Dengan berancang-ancang layaknya burung bangau, Gai mengangkat sebelah kaki dan kedua tangannya, membentuk sebuah segel taijutsu eksentrik, Asa Kujaku atau jurus Merak Pagi.

Glek! 

Orochimaru terlanjur menelan pil tersebut (Gai kelamaan) perlahan chakra merah mulai menyelimuti.

"ASA KUJAKUUU!!!" Gai bergerak maju dengan kecepatan ultra, menendang Orochimaru yang baru selesai makan pil, belum minum.

Orochimaru terpental ke udara, secepat kilat, Gai sudah berada di atasnya, lalu melayangkan pukulan sekuat tenaga.

Brakk!! 

Orochimaru yang baru saja menelan pil tanpa minum air itu sontak tersedak dan memuntahkan pilnya. Namun karena angin-angin dramatis dan kepentingan cerita, maka pil tersebut jatuh melawan gravitasi alias terbang.

Merasa musuhnya masih dapat berdiri tegak, Gai langsung mengambil kuda-kuda gerbang ketujuh, Kyomon.

"HYAAAAAAA---" teriak Gai.
Dan...
"..AAAKHHHASDFGHJKL"

Guess what, pil yang tadi terbang (bekas orochimaru) jatuh dan mendarat di mulut Gai yang tengah terbuka lebar.

"Uhuk, uhuk!" Gai terbatuk.

Orochimaru yang melihatnya sontak terkejut, namun tidak lama karena sedetik selanjutnya ia menjadi histeris.

"TIDAAAAK! CHAKRA YANG SUSAH PAYAH KUKUMPULKAN!!" jerit Orochimaru.

'Eh? Pil chakra?' gumam Gai.

Berpikir bahwa pil chakra itu dapat menambah chakranya, layaknya pil biasa, Gai tanpa pikir panjang langsung menelan pil yang sudah ada di mulutnya itu.

"Kau hanya mengandalkan chakra dari luar, pantas saja tidak berkembang. Kau harusnya tidak menyia-nyiakan masa mudamu ka-- uhuk uhuk!" Gai kembali terbatuk setelah memakan pil hitam tersebut.

"BODOOOH!  ITU BUKAN CHAKRA BIASAAA, ITU CHAKRA JUUBI YANG KUMODIFIKASI!!" Orochimaru makin histeris.

"Ckckck, hanya mengandalkan chakra bijuu. Kau rupanya kurang semangat masa muda."

"ARRGGHH, ITU BISA MERUBAHMU MENJADI JINCHUURIKI!!"

"Jinchuuriki? Kan sudah ada semua, dari ichibi sampai juubi," sahut Gai.

"JUUICHIBI!! EKOR SEBELAS!!!!"

"Eh?"

Tepat saat Gai menyadarinya, chakra merah sudah menyelimuti tubuhnya, perlahan muncul satu persatu ekor chakra dari bokongnya.

"Sudahlah, lebih baik aku pensiun menjadi antagonis saja" Orochimaru berbalik dan meninggalkan Gai yang masih kebingungan.

"Ya!! Orochi! Mau kemana ka-- uhuk uhuk, apa ini?" Gai menyadari keanehan pada aliran chakranya, yang awalnya berwarna hijau alay kini menjadi merah dan terus bertambah.

Kemudian seorang pria tinggi bersurai abu-abu tiba di TKP,
"Yo~ maaf aku terlambat. Bagaimana de-- GAI??!!"

Ekspresi tenangnya berubah panik tak karuan saat melihat Gai dengan ekor chakra yang sudah tumbuh ekor kelima.

'I-ini.. Tidak mungkin' pikirnya.

Segera saja Kakashi Hatake, pria bersurai abu-abu itu mengeluarkan secarik kertas dari saku celananya.

Setengah berlari, ia menghampiri Gai dan bersiap menempelkan kertas bertuliskan 'fuin' .

"Ka-Kakashi.. Apa yang terjadi?" Gai sendiri heran melihat perubahan tubuhnya.

Plak!

Kakashi menempelkan kertas segel fuinjutsu di dahi Gai dengan keras. Seketika kelima ekor chakra Gai menghilang bersama dengan kesadaran sang pria mangkok itu.

Entah Gai pingsan akibat segel fuinjutsu atau karena tamparan keras Kakashi di dahinya, karena si pria bermasker itu tanpa sengaja menggunakan chakra pada tangannya. Menyisakan bekas ceplakan tangan yang memerah di dahi Gai.

Juuichibi no Jinchuuriki [Jinchuuriki Ekor Sebelas] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang