Juuichibi no Jinchuuriki [Jinchuuriki Ekor Sebelas] (COMPLETED)

Journey to Otogakure

Happy reading~
🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥

Flashback on
"Yang jelas kita harus bawa Gai keluar dari Konoha, karena dikhawatirkan pada saat pengeluaran bijuu bisa membahayakan desa. Rencana selanjutnya akan kita bahas. Sementara lakukan ini dahulu," jelas Itachi, satu-satunya yang masih memiliki otak manusia di Akatsuki.

"Iya juga ya, dari pada buang-buang waktu. Bagaimanapun waktu adalah uang," Kakuzu mengangguk setuju.

"Waah, Ita-chan selain banyak uang pintar juga ya, un," puji Deidara yang dihadiahi tatapan cringe dari yang lain.

"Percuma, Dei. Otaknya itu hanya berisi Sasuke," Sasori mengingatkan.

"Ish, terus kenapa, un? Danna iri? Hahaha, un," ledek Deidara. Sementara Sasori hanya memandangnya geli.

"Yaudah, sekarang mau dipindah kemana?" tanya Pain.

"Terlalu beresiko memindahkannya ke desa berpenduduk. Markas goa kita juga sudah dipindah ke Konoha. Mungkin aku akan menyarankan desa Otogakure. Selepas kepergian Orochi, desa itu kurasa sudah kosong," jawab Itachi.

"Oke. Fix Otogakure ya?" Pain memastikan.

"Yauds,"

Akhirnya mereka merencanakan akan membawa Gai ke Otogakure besok pagi, karena hari ini adalah jatah libur Akatsuki jadi mereka menolak kerja hari ini.
.
.
.
.
.
.
Flashback end.

"Apa benar ini harus dilakukan?" tanya Kakashi gamang, di depan pintu keluar Konoha, menyaksikan Gai yang sudah terikat pada batang kayu yang digotong Kisame dan Kakuzu bersiap pergi.

"Iya, Hatake-san. Itachi kami bilang, terlalu berisiko jika melepas bijuu dalam Konoha," jawab Pain berusaha berwibawa.

"Baik, aku tau. Tapi haruskah dia diikat pada batang pohon begitu seperti babi guling?" tanya Kakashi lagi, agak miris melihat posisi Gai yang kaki tangannya terikat sementara tubuhnya menghadap tanah, persis babi guling yang hendak dibakar.

"Menurut Itachi kami, cara tercepat menjinakkan Gai-san yang petakilan adalah dengan membuatnya mual. Digotong seperti itu lebih cepat membuat mual, kan?" jawab Pain lagi.