Kembalinya Geng Awan Merah

217 25 11
                                    

Naruto si rambut durian tengah gabut. Ia sudah menghabiskan mangkok keenam ramen Ichiraku, untuk mengisi kembali tenaganya setelah berlari jijik menghindari Kakashi yang mendadak yaoi.

"Kau sedang tak ada misi, Naruto?" tanya Teuchi, pria tua pembuat ramen legend itu.

"AH! ITU YANG KULUPAKAN-TTEBAYO!" Naruto baru mengingat tujuan awalnya datang ke kantor hokage. Namun pria orange itu terlanjur ngeri untuk kembali ke tempat Kakashi.

"Naruto-kun, kau di sini rupanya," Naruto menoleh dan mendapati Hinata, gadis yang baru menjadi pacarnya sejak 2 hari lalu.

"Yoo~ Hinata-chaan! Ada apa mencariku? Mau jalan-jalan?" seru Naruto.

"Mau, e-eh bukan! Itu.. Rokudaime mencarimu,"

"Hee??!! Tidak! Kau harus menyelamatkanku dari perjaka tua alay itu, Hinata-chan! Dia baru saja ingin melakukan hal tak senonoh padaku-ttebayo!" seru Naruto dengan alay sembari memeluk dirinya sendiri.

"E-eh? Tapi dia memberimu misi," ujar Hinata lagi.

"Misi apa?! Jangan-jangan dia..." Naruto mulai membayangkan hal yang tidak-tidak.

"Hei, bukan begitu! Dia menyuruh kita membantu Sai dalam penyelidikannya," jelas Hinata.

"Dimana-ttebayo?"

"Aku akan menjelaskannya sembari jalan," jawab Hinata.

………………

"Heee??!! Gai-sensei menjadi jinchuuriki? Bagaimana bisa-ttebayo? Siapa yang menyegel bijuu kedalam dirinya?!" Naruto terkejut ketika Hinata menceritakan semuanya saat mereka sudah tiba di hutan.

"A-ano.. Katanya demi kepentingan cerita, Gai-sensei menjadi jinchuuriki hanya karena Orochimaru," jawab Hinata.

"Apa-apaan?! Aku menghabiskan 500 episode canon-ttebayo, dan Gai-sensei hanya dengan begitu?!" protes Naruto. Hinata sempat mundur begitu melihat chakra Kurama mulai menyelimuti si pria rambut durian.

"Tidak baik teriak-teriak di depan seorang gadis seperti itu, Naruto." ujar sebuah suara.

Naruto dan Hinata mengedarkan pandangannya ke sekeliling hutan, mencari sumber suara.

Hinata dengan byakugannya mendapati sesosok absurd berwarna biru mendekat kearah mereka.

Ketika sosok itu datang dan benar-benar menunjukan wujudnya, barulah Naruto menjadi syok.

"K-kau..!!!" tunjuknya pada sosok biru absurd itu.

Sementara yang diteriaki hanya memamerkan gigi-gigi runcingnya.

"Lama tak jumpa, Naruto."

"Kau si... Umm.. Aduh siapa ya?" Naruto berusaha mengingat sosok itu.

"Ah!! Ki Joko! Kau Ki Joko, kan?!!"

"Kisame, anjir!" Kisame, si sosok biru absurd itu mulai emosi.

"Oooh, ya itu maksudku-ttebayo!"

"N-Naruto-kun.. Kita harus bagaimana?" Hinata mulai panik.

"Tenang, pacarnya Naruto. Aku tidak berniat jahat. Akatsuki kembali dihidupkan lagi dengan tujuan berbeda, yang lebih alay tentunya," jelas Kisame.

"Tujuan apa?!" Naruto masih tidak percaya.

"Entahlah. Yang jelas Pain mencalonkan diri menjadi Kage, Konan membuka privat origami, Hidan menjadi model majalah dan kakuzu sebagai fotografernya, Sasori-Deidara mengajar di sebuah sekolah seni,dan Itachi menjadi duta shampoo. Aku sendiri seorang youtuber." jelas Kisame.

Tiba-tiba Hinata merasakan chakra yang hebat datang dari arah Kisame.

"Apa? Kau benar pacarnya Naruto?" tanya pria muda yang tampak tua/? yang baru saja datang itu.

"I-Itachii??!" Naruto terkejut bukan main.

"Kurang ajar! Kau mengingat Itachi tapi melupakanku!" Kisame mulai terbawa perasaan.

"A-ah.. Iya," sambil memerah, Hinata menjawab pertanyaan Itachi.

Seketika saja hawa di sekeliling mereka menjadi mencekam, muncul chakra merah pekat yang sangat besar menyelimuti Itachi. Tak lama, sosok susanoo merah raksasa muncul.

"Apa-apaan kau, Itachi?"

"Kenapa kau melakukannya, Naruto?!" Itachi yang biasa tenang kini terlihat marah, guratan keriputnya makin terlihat, rasa-rasanya bertambah panjang 5cm.

"Melakukan apa-ttebayo?!" Naruto mulai panik, ditambah dengan melihat susanoo merah yang melotot kearahnya.

"Kenapa kau mendahului Sasuke-chan?! Kau kan jelek, kenapa bisa dapat pacar sebelum Sasuke-ku?! Kenapa tak ada yang mau dengan adikku yang paling kawaii itu??!" Itachi menumpahkan kekesalannya pada Naruto.

Naruto panik bukan main kala pedang Totsuka susanoo Itachi mengarah padanya.

"Aaaah!! S-Sakura-chan! Ya, Sakura-chan suka pada adikmu kok!" teriak Naruto, berharap Itachi menonaktifkan susanoonya.

"Benarkah?" wajah Itachi berubah cerah, keriputnya tampak berkurang 5cm.

"I-iya, tentu saja! Sakura-chan bahkan menyukai teme--tidak, maksudku Sasuke sejak kecil-ttebayo!" ujar Naruto.

"Hmm.. Di mana rumahnya?" tanya Itachi setelah menonaktifkan susanoonya.

"Ahh nanti saja kuberitahu. Sekarang kami sedang menjalankan misi-ttebayo!" tolak Naruto.

Sepertinya pilihan yang salah, karena Hinata lagi-lagi merasakan chakra menyeramkan dari Itachi.

"Yoo~ mau keliling Konoha bersamaku, Itachi, un?" kemudian muncul lagi sosok kuning yang tidak jelas gendernya menaiki lempung berbentuk burung raksasa.

"Ya! Banci kuning! Berhentilah menggoda partner orang lain, bisa tidak?!" teriak Kisame. 

Namun Itachi malah menjawab,
"Baiklah." membuat Kisame semakin geram.

"Hahahaha, rasakan, un!!"

Si kuning lalu membuatkan burung raksasa lagi untuk dinaiki Uchiha keriput itu.

"Terimakasih, Deidara," ujar Itachi ketika sudah naik keatas burung raksasa itu.

"Hei, Itachi! Kau bahkan tak pernah berterimakasih atas apapun yang kulakukan!" teriak Kisame.

"Benarkah? Maaf," ujar Itachi, sesaat sebelum ia pergi bersama Deidara.

"Woi, kalian meninggalkanku!!" Kisame yang terlupakan mencak mencak.

Sementara Naruto dan Hinata meneruskan misi mereka, membantu penyelidikan Sai.

"Tunggu, Naruto!" panggil Kisame.

Naruto dan Hinata menoleh,

"Aku akan ikut dalam misi kalian, sepertinya bisa kujadikan bahan vlog," ujar Kisame.

"Ya!!! Apa-apaan itu?! Tidak bisa! Ini menyangkut hidup dan mati Gai-sensei, dattebayo!" tolak Naruto.

"N-Naruto-kun.."

"Tunggu. Apa Gai-sensei yang kau maksud adalah Maito Gai yang hijau ketat itu?" tanya Kisame.

"Uhh, harusnya tak kuberitahu. Ini sebuah misi-ttebayo!"

"Aku ikut! Aku akan mengalahkan Gai dan membuatnya mengingatku!" ujar Kisame berapi-api.

"Yahh baiklah, 4 orang lebih baik daripada 3. Meski aku tak yakin kau bisa mengalahkan Gai-sensei yang sekarang menjadi Jinchuuriki-ttebayo."

"J-jinchuuriki..??"

Seketika angin dramatis menampar nampar Kisame.

Juuichibi no Jinchuuriki [Jinchuuriki Ekor Sebelas] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang