Part 2 🔞

47.5K 820 12
                                    

Warning

Yang kurang umur tidur !

Jangan ikutan baca tar kalau dimarahin neneknya jangan salahin author ya!

hehehehehe

~Happy reading~


Plak

Plak

Tamparan demi tamparan terus dialami Nisa. Wajahnya penuh lebam dan darah segar keluar di sudut bibirnya bahka hidung mancungnya. Dia ketakutan dengan tubuh yang bergetar tersudut di pojok ruangan besar berwarna abu-abu. Sang pria asing, Grinaldy Setiawan itu perlahan melangkah sambil membuka ikat pinggang dan mengibaskannya ke lantai siap untuk memecut. Nisa terbelalak mendengar suara yang ditimbulkan ikat pinggang karena terdengar begitu menyeramkan dan menatap penuh takut datangnya pria yang kini semakin mendekat ke arahnya.

"Ampun tuan" Suara Nisa memohon dengan suara bergetar menekuk kedua lutut dan memeluknya erat.

Namun apa yang didapat, bukan ampunan tapi pecutan yang terus melukai tubuh mungilnya yang tak berdaya. Tanpa belas kasih Aldy terus mencambuknya dan mengabaikan jerit tangis Nisa yang memilukan. Entah sudah berapa banyak cambukan yang sudah menyentuh kulitnya sehingga membuat tetes demi tetes darah segar jatuh ke lantai berwana putih itu. Tanpa rasa iba, Aldy bahkan menendang Nisa yang nampak tak berdaya menahan perih luka yang kini menghias tubuhnya.

"Akh!" Jerit Nisa seraya memegang perutnya yang ditendang Aldy beberapa kali layaknya sebuah kaleng kosong yang mengganggu jalannya.

"Dasar gadis sialan!" Teriak Aldy sambil menendang tubuh Nisa yang meringkuk.

Dengan kuat Aldy menarik tangan Nisa, memaksa berdiri tubuhnya yang lemah seperti orang pesakitan, diseret kemudian dibanting ke ranjang king size dengan kasar. Nisa yang tak berdaya hanya terbaring meringkuk menahan sakit di sekujur tubuhnya. Tak berapa lama tubuhnya ditarik hingga terlentang dan kini posisinya berada di bawah Aldy yang ternyata sudah topless. Nisa mendelik kaget dengan linangan air mata yang semakin deras, Aldy menatap Nisa dan menyeringai kemudian mencium dan melumat bibirnya kasar bahkan menggigitnya agar lidahnya dapat menerobos masuk dan membelit lidahnya.

"Hmmmph" Suara Nisa yang tercekat dalam ciuman sambil memukul-mukul dada Aldy namun tak berarti apapun baginya.

Perlahan namun pasti ciuman Aldy yang kasar turun ke leher jenjang Nisa dan meninggalkan banyak bercak kemudian merobek kuat baju Nisa menampilkan payudara indah yang nampak kencang namun tak terlalu besar masih terbungkus kain. Tangan kekar Aldy tanpa ragu menarik kain tersebut hingga kini tak tertutup apapun. Aldy menyeringai licik kemudian meremas, mencium dan melumat dua gunung yang nampak menggiurkan baginya seperti seorang bayi.

"Aahh! Hentikan..aku mohon" Pinta Nisa memohon.

"Hentikan jika kau bisa gadis sialan!" Ucap Aldy kasar kemudian menampar Nisa lalu mengunci kedua tangannya ke atas kepala dengan tangan kirinya sedang tangan kanannya meremas payudara Nisa kuat-kuatsehingga membuatnya memekik kesakitan.

Ciuman kasar Aldy semakin turun ke bawah hingga sampai ke organ intim Nisa yang masih ditutupi kain namun dengan sekali tarikan terlepas dan kini, Nisa naked. Walau terlihat banyak lebam dan luka gores di tubuhnya, Nisa terlihat sangat menggiurkan untuk dicicipi. Aldy membenamkan wajahnya di antara kedua paha Nisa dan mengobrak-abrik isinya tanpa merasa jijik.

"Aaaghhh!" Desahan pun lolos disela isakan tangis Nisa. Dia terus menendang-nendangkan kedua kakinya namun tak kuasa karena Aldy memegang kencang kedua belah pahanya sehingga membuat Nisa tak berdaya.

"Hentikan..aku mohon..jangan..aaahhh!" Ucap Nisa yang terus diabaikan. Kedua tangan Nisa meremas-remas seprei untuk menahan semua perlakuan Aldy yang kasar dan menjijikkan bagi Nisa.

Nisa terus menangis dengan isak yang semakin pilu sambil menutup matanya. Hingga tangan Aldy meraih rahang Nisa dengan tatapan penuh kebencian.

"Sudah siap untuk permainan inti heuh?" Tanya Aldy dengan senyuman devilnya.

"Ti-tidak. Aku mohon lepaskan aku tuan..aku mohon biarkan aku pergi hiks hiks" Aldy hanya tersenyum sinis mendengar permohonan Nisa dan..

"Akkhh!" Teriak Nisa merasakkan benda keras memaksa masuk tanpa izin organ intimnya. Sakit..itulah yang dirasakan Nisa. Dia baru tersadar benda keras itu kini telah merobek selaput daranya yang dia jaga dengan baik telah direnggut paksa pria jahat yang tak dikenalnya. Air mata menetes semakin deras membuat hatinya semakin pilu. Nisa menggelengkan kepalanya memohon agar Aldy menghentikan aksinya namun Aldy malah perlahan bergerak di atas tubuh Nisa dengan gerakan yang semakin lama semakin cepat membuat Nisa harus benar-benar pasrah dengan keadaanya kini.

" Hah..hah..ahh..fuck! kau nikmat sialan!" Erang Aldy keenakan yang terus berpacu dengan gerakannya.

"Akkhh! Sakit hiks hiks" Nisa tentu tidak menikmati kegiatan intim yang dipaksakan ini berbeda dengan Aldy yang begitu buas terus menikmati perbuatan bejatnya hingga beberapa sa'at kemudian Aldy memuntahkan lahar panas miliknya di rahim Nisa.

Aldy tak memberikan banyak waktu untuk Nisa beristirahat karena Aldy kembali menggagahi tubuh kecilnya yang terasa remuk dan tak berdaya. Hingga akhirnya Nisa pingsan.

~Bersambung

"Percayalah readers, gue ngetik ini sambil ngikik bayangin muka mesumnya adek online gue si semvak yang sering mesum tak bertepian"

Don't forget for follow and voment ya!

Follow me on IG : pupestory03

AIR MATA NISA 21+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang