BAB 2

33 8 18
                                    

Dentuman keras para pemilik motor balap, semakin memekakkan telinga ketika berada di depan gerbang sekolah.

"Pak Mamet, bukain dong!" Ucap salah satu dari empat orang yang terus menggereng gas motornya.

"Ini udah jam 9, kalian telat!" Ucap Pak Mamet, menunjuk jam tangan baru di tangan kirinya.

"Yaelah pak tinggal bukain aja apa susahnya!" Protes wakil Dragon, Saka.

"Nggak! Mendingan kalian pulang aja!" Pak Mamet menyuruh mereka semua pulang tanpa ada rasa takut sedikitpun.

Akhirnya Bara membuka kaca helm fullface-nya.

"Mau bukain atau kita pamerin ke sosmed foto fotonya Pak Mamet waktu gak pake baju di sekolah?"

"Yolo pak.. Nanti kalo ketauan sama kepsek nanti bapak bisa di pe..."

Belum selesai Reno berbicara, Pak Mamet sudah membukakan pintu gerbangnya.

Semua orang juga tau, selain Pak Mamet takut sama ular, Pak Mamet juga takut dipecat sama kepala sekolah.

Setelah gerbang benar benar dibuka, akhirnya mereka bisa masuk dengan leluasa. Sedangkan Pak Mamet uring uringan didalam pos satpam-nya.

"Kok ada anak modelannya kayak begitu.."

«»

Mereka berjalan iring iringan melewati koridor koridor sekolah.

Niat awal sih, mau ke kelas. Tapi karena jam segini masih pelajarannya guru BK, akhirnya mereka berempat memutuskan untuk pergi kekantin.

"Umi, es jeruk satu Mi!" Pesan Bara lalu setelah itu langsung duduk dibangku panjang dengan ala ala dugalnya.

"Oke!" Ibu kantin yang sering dipanggil dengan sebutan Umi, turut mengacungkan jempolnya.

"Ehh gue bawa Hot News!" Reno ikut nimbrung setelah ia membawa pesanan minumannya.

"Apaan dah.. tumben?" Tanya Saka, sedangkan Faldo turut mendengarkan dalam diam.

"Lu pada tau Alga kan?" Reno bertanya lalu ketiganya menganggukkan kepala.

"Kan kemaren hujan tuh, biasalah jalanan pada nggenang air. Gue liat Alga jalan sendirian, dan lo semua tau gak apa yang terjadi setelah itu?" Tanya Reno, semua menggeleng.

"Dia kecebur selokan!"

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"Buahahahhaha.." Tawa ketiganya meledak saat itu, dan Faldo hanya bisa menahan ledakan tawanya.

"Seriusan lo liat dia kecebur selokan?" Bara bertanya sambil menahan tawanya.

"Serius. Duarius malah."

"Lo nolongin dia kagak?" Tanya Saka bergilir.

"Hehe.. sebagai seorang teman yang baik, gue nyipratin dia deh. Ehh tanpa sengaja kena mukanya." Jawab Reno menyengir lebar.

Ketawa mereka semakin meledak dan menggema di seisi kantin.

"Trus habis itu apaan?"

"Hmm.. gue kagak tau sih, gue ngebut saat itu juga soalnya." Jawab Reno.

"Wahh.. parah lo bro!" Ucap Bara menggeleng gelengkan kepalanya.

"Lo oknum tak bertanggung jawab, bro!" Saka turut menyudutkan Reno.

"Bro, segala sesuatu perbuatan harus dipertanggung jawabkan." Ucap Faldo datar, langsung membuat Reno tersudut.

"Yah, ya trus gue harus gimana?"

ATTENTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang