"Daddy awasssssss,,,,,,,,,"
Praaaangggggggg,,,,,,,
Terdengar begitu teras suara 2mobil yang bertabrakan yang mengakibatkan penumpang di dalam nya mengalami luka parah, kecuali seorang gadis yg berumur 14th itu masih sadarkan diri karna dia terlempar keluar dari salah satu mobil yang bertabrakan itu. Gadis itu seketika mematung tidak bisa bergerak setelah melihat mobik yg di kendarai Daddy nya itu hancur."Daddy,,,,, mommy,,,,,,,,, bangun dad, mom jangan tinggalin nini hiks,,,hiks,,,,hiks,,, nini takut mom, dad aaaaaaaaaaaaa"
Keringat dingin mulai bercucuran nafas nya seketika berat, badan nya mulai gelisah tak tenang meskipun dalam keadaan mata tertutup.
" nini sayang bangun,,, sayang bangun tenang unnie disini" suara sang kakak membangunkan nya dari mimpi buruk yang masih menghantui setelah kecelakaan maut beberapa tahun yang lalu.
" unnie di sini sayang jangan takut lagi " suara jisoo sambil memeluk dan mengusap2 punggung sang adik agar lebih tenang
"unnie takuut,, nini takut unnie hiks,,,,hiks,,,,hikss,,, daddy mommy nini kangen hiks,,,hiks,,," suara Jennie yang tak begitu jelas karna sambil menangis
"ssssttttttt,,,, sudah sayang jangan nangis lagi nanti nini susah nafas trus nanti nini harus minum obat lagi kalo susah nafas, hayoooo mau ???" jisoo
Masih memeluk Jennie untuk menenangkan nya, bukan karna dia gk sedih tapi dia harus tetap kuat karana mau tidam mau dia harus mengurus segala perusahaan serta harus menjadi pemimpin sehingga dia harus menunda kuliah nya karna kesibukan nya menggantikan peran orang tuanya di tambah harus mengurus seorang diri sang adik yang menjadi satu2 nya korban selamat dalam kecelakaan itu namun itu menjadikan Jennie trauma berat hampir setiap malam memimpikan kejadian buruk itu.
Kadang juga Jisoo merasa rapuh tak kuasa dengan beban yang harus di hadapinya apalagi di usianya yg masih belia, namun sekali lagi dia harus tetap kuat harus tetap tegar di hadapan adik kesayangan nga karna Jennie lah yg sangat membutuhkan dia sekarang ini.Tak lama kemudian akhirnya nafas nya mulai normal dan mulai tenang tak menangis lagi,,
"unnie aku gk mau minum obat2 itu unnie, nini gk mau" suara lirih Jennie dalam pelukan Jisoo
"kalau gitu jangan nangis lagi, lihat lah pipi mu semakin mengembung" ucap Jisoo sambil mengurai pelukan kemunian mencubit pipi mandu adik kesayangan nya itu
"aaaa unnieee sakiitttt" protes jennie dengan suara bak anak berumur 5th membuat Jisoo terkekeh gemas
"ne ne,,, ayok kalo gitu kamu cepat mandi nanti kita terlambat ke kampus, unnie akan siapkan sarapan"Jisoo
"......" jennie tak menjawab hanya menganggukan kepala sambil berjalan ke kamar mandi
Skip:
Normal pov
Hari ini adalah hari pertama Jennie dan Jisoo masuk kuliah, kenapa Jisoo baru masuk kuliah ??? Karna kesibukan menjadi CEO muda menjadikan dan mengurus adik nya menjadikan pendidikan nya tertunda setelah lulus dari SMA nya. Dan memutuskan untuk melanjutkan kuliah bersama Jennie agar bisa selalu menjaga nya karena trauma itu membuat nya sangat lemah juga menjadi anak yg sangat dingin tak pernah senyum sedikit pun dengan orang lain.
* Maafkan R jika masih banyak typo dan bahasa masih berantakan hhhhh , ini ff pertama hanya untuk mengisi waktu kosong saja*
Timerimakasih sudah berkenan meluangkan waktu untuk membaca nya,,