Chapter 3. Tiba Di Istana

89 5 0
                                    

Ellina berjalan memasuki istana dengan perasaan yang tak karuan. Ia takut akan terjadi sesuatu yang buruk padanya. Ellina terus berjalan seraya melihat para pelayan berjalan kesana kemari dengan membawa nampan di tangannya. Ellina tersenyum kikuk saat salah satu pelayan melihat dirinya.

Para pengawal mempersilahkan ellina masuk ke ruang kerajaan. Pintu ruangan terbuka dan disaat itu lah ellina dapat melihat beberapa orang bangsawan yang tengah melihatnya. Semua tatapan tertuju pada ellina saat dia berjalan ke depan menuju Yang Mulia Raja.

Hanya 2 orang yang ia kenal di ruangan tersebut. Yaitu Lard Xender pangeran ke 2 dan Yang Mulia Raja Lard Venoz.

" Selamat datang di istana kerajaan sava vana ellina fara zoya" ucap sang raja saat ellina berdiri di depan nya sekarang

" Terima kasih yang mulia" ucap ellina menundukkan kepalanya dengan hormat

"Apa kau tau kenapa aku sampai memanggilmu ke istana kerajaan?"

" Tidak yang mulia" ellina mengatakan nya dengan sangat lembut ia takut akan hukuman yang ada di kerajaan ini jika ia sudah salah bicara sedikit saja

"Karena putraku yang kedua Lard Xender ingin menjadikanmu istri pertamanya"

Seketika itu juga kepala ellina yang menunduk terangkat bersama ucapan yang ia lontarkan. "Apa!?" ellina kaget dengan apa yang ia dengar. Ia tak pernah menginginkan ini dan jujur ellina enggan untuk berada di sini

Bahkan ia lupa bahwa yang berada di depan nya sekarang adalah sang raja. Terlihat bahwa ellina sedikit meninggikan ucapan nya tadi.

"Apa maksud ucapan yang mulia?" ucap ellina setelah beberapa saat terdiam. Dan ellina meyakinkan dirinya bahwa apa yang ia dengar tadi adalah sebuah kesalahan

"Seperti yang aku ucapkan tadi, putraku ingin menikahimu dan kami sudah memutus kan hari dan tanggal pernikahan kalian, istriku nanti akan mendatangi rumahmu untuk menjemputmu dan kau akan tinggal di sini selama kau menjadi istri dari putraku"

Tapi apa yang ellina harapkan salah. Ucapan yang ia dengar bukan lah sebuah kesalahan melainkan sebuah kebenaran yang harus ia terima dan ia jalani.

" Ta.. tapi saya.. "

"Apa kau menolak perintahku? Kau tau kan hukuman seperti apa untuk seseorang jika menolak perintah yang mulia raja lard venoz" ucap venoz tersenyum licik

"Ba.. baik yang mulia hamba akan menuruti perintah yang mulia" ucap ellina setengah hati

Ia ingin menolaknya tapi ia tidak mampu untuk mengatakan 'tidak'. Ia tau konsekuensinya jika menjadi istri seorang pangeran. Ia akan menjadi istri pertama tapi bukan berarti istri satu - satunya. Ellina yakin suatu hari nanti suaminya itu akan menduakan nya. Tidak ada seorang pangeran yang memiliki istri satu. Sedangkan ellina ingin menjadi wanita satu - satunya di kehidupan seorang pria.

Setelah pertemuan tadi selesai ellina mengundurkan diri untuk pergi dari ruangan itu. Ia berfikir bagaimana bisa ini terjadi padanya sedangkan ia tidak menginginkan nya.

Mungkin bagi orang - orang di sana sebuah keajaiban seorang biasa seperti ellina menjadi istri dari seorang pangeran. Tapi tidak dengan ellina dia enggan berurusan dengan orang - orang kerajaan.

"Sedang apa kau di sini?" ucap pria mengagetkan ellina

Ellina terdiam, ia tau siapa yang berada di depan nya ini. Pria yang memilihnya untuk menjadi istri pertamanya. Xender siapa lagi kalau bukan xender yang mengikuti ellina pergi

"Kenapa kau memilihku untuk menjadi istri pertamamu, apa aku pernah memintanya? Aku rasa tidak, karena kita baru sekali bertemu itu pun hanya sebentar, lalu bagaimana mungkin kau berfikir aku.. "

"Bukan itu jawaban dari pertanyaan ku tadi" ucap xender sengaja memotong ucapan ellina

Xender tau apa yang sedang wanita itu pikirkan tapi xender tidak tau harus menjawabnya seperti apa. Harus kah dia menjawab 'aku mencintaimu pada pandangan pertama dan aku sudah lama melihat mu meski kau tak pernah melihat ku ada' menjijikan

Xender tidak mungkin menjawab nya seperti itu. Jadi lebih baik dia diam dan tak berusaha untuk menjawab.

"Kenapa? Apa kau tidak ingin menikah denganku?"

Ellina terdiam. Ia tidak tau harus menjawab nya seperti apa. Dia takut menyakiti hati pangeran

"Jawab Ellina"

"Bukan seperti itu, aku memang tidak ingin menjadi istri dari seorang bangsawan"

"Jika kau tidak menginginkan nya maka aku akan mengubah ketidak keinginan mu menjadi sesuatu yang sangat kau impikan" ucap xender menatap wajah ellina

"Bagaimana mungkin kau.. " ucapan ellina terhenti saat xender tiba - tiba berjalan mendekat ke arah nya

"A.. Apa yang kau lakukan?"

"Aku tidak melakukan apapun" xender mengatakan nya di depan wajah ellina

Ellina dapat merasakan hembusan nafas pria yang berada di depan nya ini. Ia menatap manik mata xender dan melihat setiap inci dari wajah pria itu.

"Hei.. Apa yang kalian lakukan? Wah wah belum menikah sudah berdekatan seperti itu ya" Kyle tertawa saat melihat wajah kakak nya itu menahan malu dan kyle dapat melihat wajah gadis itu bersemu merah meskipun gadis itu menunduk kan kepalanya

"Ekhemm." xender berusaha menetral kan suasana. Sial adik nya yang satu ini selalu saja datang di saat tak di butuh kan

"Sedang apa kau di sini hah?"

"Kak surya menyuruh ku untuk mencarimu" ucap kyle

" Untuk apa?"

"Untuk memperkenal kan calon istrimu kepada semua orang, Bunda dan kak surya sedang menunggu mu di taman belakang istana"

"Baiklah. Sebentar lagi aku akan ke sana bersama ellina. Kau pergi saja sana" ucap xender mengusir adik usil nya itu

Kyle pergi meninggal kan mereka berdua.

Ellina tidak berpikir bahwa ia akan bertemu dengan ibunda ratu yang kata sahabatnya itu adalah wanita cantik. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan ratu. Ellina tersenyum memikirkan hal itu terjadi.

Xender dapat melihat ellina tersenyum namun xender tidak menanyakan apapun justru dia berjalan meninggalkan ellina terpatung berdiri di sana.

Ellina yang melihat xender mendahului nya ia langsung mengejar dan membuntuti nya di belakang. Ia dapat melihat badan kekar yang akan menjadi suami nya itu.

Ellina akui bahwa xender memang pria yang tampan jika saja xender bukan lah seorang bangsawan mungkin ellina sudah menyukai nya sejak dulu. Tapi takdir mengatakan bahwa xender lah yang harus menjadi suami nya meskipun ia seorang bangsawan.



Jangan lupa tambahkan cerita ini ke daftar perpustakaan kalian

Happy Reading!!
Semoga kalian suka jangan lupa di tunggu voment nya sama author
Maaf kalau jelek hehe iseng aja si buat nya
Maaf juga kalau ada typo ya

Terima Kasih Sudah Membaca

Kerajaan Sava VanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang