Setelah bermain sebentar bersama anak anak tadi, akhirnya nakyung mengajak gue dan renjun menuju ruang musik itu. Bisa dilihat ruangan ini bener bener kotor, disitu ada satu piano yang terselimuti banyak debu
Dengan cepat gue memakai masker dan sarung tangan lalu mengambil kemoceng. Gue memulai bersih bersih dari jendela lalu kebarang barang yang ada disana. Renjun dan nakyung bagian menyapu karna memang ruangan ini cukup luas.
Setelah selesai menyapu dan menyulak ruangan, kita berganti ke mengepel. Sambil menunggu lantai kering nakyung membawakan es jeruk. Bersih-bersih diakhiri dengan memasukkan alat musik keruangan ini. Ternyata cukup seru membersihkan ruangan bersama mereka, kita masih bercanda sesekali bahkan tadi renjun jatuh karna lantai licin. Jelas gue ngakak dan sempat terfoto, kapan lagi kan seorang bapak renjun yang berwajah dingin terpeleset karna lantai licin. Wajahnya itu loh
Kita beristirahat sambil memakan kue cucur yang baru saja diambilkan nakyung. Setelah renjun menghabiskan gigitan terakhir, dia berjalan menuju piano besar yang sudah ada dari awal ada disana.
Nakyung " udah lama ya jun sejak lo main piano disini, piano ini disini terus "
Renjun menduduki kursi piano tersebut dan memainkan piano itu, siapa sangka renjun pinter main piano. Nakyung ikut duduk disebelah renjun dan memandangi renjun. Sedangkan gue jadi nyamuk lah dibelakang
Renjun " ren, sini "
Gue berjalan menuju renjun dan berhenti disampingnya
Renjun " coba lo main deh "
Rena " gue gak bisa piano "
Renjun berdiri dan menggeret gue untuk duduk, sedangkan dia berdiri dibelakang gue sambil memegang kedua tangan gue
Renjun " gue ajarin "
Sebelum tangan gue menyentuh tuts nakyung terlebih dahulu menarik tangan renjun yang otomatis ngebuat tangan renjun lepas dari tangan gue.
Nakyung " tolong ya jun, mau sampe kapan lo minta gue buat gak cemburu sama rena kalo perlakuan lo ke rena lebih romantis daripada ke gue? "
Renjun " gue kan udah bilang gak perlu cemburu ke rena "
Nakyung " sadar dong jun, rena ini cuma numpang dirumah lo. Gue selalu diem liat lo ngasih perhatian lebih ke rena, tapi gak kali ini "
Rena " maaf kyung, tap... "
Nakyung " dan lo bukannya sadar malah kebiasaan, kenapa lo nerima aja renjun perhatian ke lo bahkan didepan gue? Lo itu udah deket sama banyak cowo ngapain deketin renjun juga yang jelas jelas udah ada gue, mau jadi kayak ibu lo? Mau jadi murahan kayak ibu lo? "
Rena " lo sendiri udah punya pacar ngapain deket deket sama kakak kelas cowo? Mau jadi penghibur? "
Plak
Nakyung nampar gue, gue hanya diam memegangi pipi gue yang tertampar. Gue sadar apa yang gue ucapin tadi salah, seharusnya gue gak ngomong itu tapi itu refleks keluar dari mulut gue
Renjun " rena?! Lo gakpapa?! "
Gue menggeleng kearah renjun dan tersenyum kearah nakyung
Rena " maaf omongan gue udah nyakitin perasaan lo dan maaf kalo menurut lo gue ngerebut pacar lo "
Setelah itu gue pergi meninggalkan panti asuhan itu
[Bersambung]
[Heart; Renjun]Akhirnya konflik juga:v setelah sekian lama adem ayem
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart; Renjun
Fiksi Penggemar❝ Cukup gue yang nyiapin kebutuhan dia, orang lain gak perlu karna dia tanggung jawab gue ❞ -hrj ❝ Satu hati cuma buat satu orang bukan dua ❞ -lrn ๑᩿࿐start ❨18-08-19❩ ๑᩿࿐end ❨26-08-21❩ ﹫hilzrxynᐝ