;Curcol

1.7K 226 13
                                    

Setelah cukup lama renjun dan temannya yang bernama nakyung itu mengobrol, akhirnya nakyung ijin pamit karna ada urusan.

Dari yang gue denger tadi nakyung ini anak pemilik pantiasuhan. Cuma itu yang gue denger, karna selama renjun ngobrol bareng nakyung gue memilih untuk bermain bersama anak anak yang ada disitu.

Renjun " lo suka banget ada disini ya "

Dengan wajah bahagia gue mengangguk.

Rena " ternyata pantiasuhan gak kayak yang gue pikirin "

Renjun memandang gue dengan wajah bingung, gue hanya senyum ke renjun dan duduk dibangku yang tersedia. Renjun pun mengikuti gue dan duduk disamping gue.

Rena " penting gak penting, tapi lo harus tau jun. Gue berantem sama kakak kelas bukan karna gue nakal, gue berantem karna kakak kelas itu menyebut mamah sebagai jalang "

Gue senyum dan menoleh kearah renjun. Sempet gue lihat wajah renjun seperti terkejut.

Rena " dan gue tau waktu kakak kelas bilang tentang anak haram, lo ada dibelakang gue. Lo mau nanyain tentang itu kan? Biar gue jawab, gue emang anak haram. Mamah hamil diluar nikah dan orang yang ngehamilin mamah nikah sama orang lain. Dulu gue sempet mikir kalo gue ini manusia yang paling sengsara didunia ini "

Air mata gue mulai turun perlahan, namun bibir gue memilih untuk tetap tersenyum.

Rena " tapi setelah gue bertemu sama anak anak yang ada disini, gue sadar kalo gue masih beruntung karna mamah masih mau ngurus gue. Kalo mereka yang udah gak punya orang tua masih bisa ketawa bebas, kenapa gue yang cuma gak punya ayah harus sedih. Lo tau jun, gue selalu nyari dimana ayah gue, tapi sampe saat ini gue gak pernah nemuin dimana dia "

Gue menghapus air mata gue yang terus jatuh dan menengok kearah renjun

Rena " Lo tau jun, gue pernah kecelakaan yang membuat gue amnesia sebagian, banyak memori yang hilang dari otak gue. Dan ada satu orang yang selalu gue ingat sebagai orang yang sangat dekat, tapi gue gak bisa ingat siapa dia. Sayang ya, padahal gue pengen berterimakasih sama orang itu karna dia mau jadi temen gue walaupun dia tau semua tentang keburukan gue "

Renjun " pasti ada saatnya lo inget orang itu ren. Percaya sama gue, biarpun lo gak tau tapi orang itu pasti selalu inget elo "

Rena " jun, kira kira kalo yang lain tau tentang ini mereka bakal jauhi gue gak ya? "

'terangkanlah.. terangkanlah..'

'jiwa yang berkabut langkah penuh dosa'

'bila masa tlah tiada'

'kereta kencana datang tiba-tiba'

Saat renjun membuka mulutnya tiba tiba terdengar lagu opick-khusnul khotimah. Gue dan renjun sempat bingung mencari asal lagu, tapi sesaat kemudian renjun merogoh saku celananya dan mengangkat telfon, yang membuat gue sadar ternyata itu nada dering handphone renjun.

Renjun terlihat menerima telfon sambil nyengir kearah gue dengan wajah tanpa dosa.

[Bersambung]
[Heart; Renjun]

Humorku memang receh, coba bayangin pas serius seriusnya lo curhat ke temen lo ditengah tengahnya hp temen lo bunyi dan nada deringnya kayak gitu. Berasa diberi hidayah banget idup gue

Heart; RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang