Mamah marah besar karna tau apa yang dilakuin nakyung ke gue, bahkan mamah sempat mau pergi kerumah nakyung. Tapi gue melarangnya
Mamah mengobati punggung gue yang memar karna menabrak tembok gudang tadi. Kata mamah punggung gue benar benar biru
Tadi jeno hanya tau kalo hidung gue mengeluarkan darah jadi dia meminta ijin agar gue bisa pulang. Saat sampai dirumah dia sangat geram mengetahui punggung gue juga terluka terlebih lagi itu karna nakyung
Mamah " ini gak bisa dibiarin, mamah harus ngomong sama orang tua anak itu "
Rena " gak perlu mah, rena gak papa. Ini juga bentar lagi pasti sembuh "
Mamah " atau mamah ketemu tiffany aja "
Rena " buat apa mamah ketemu tante tiffany? Ini gak ada hubungannya sama renjun "
Mamah " ada! Kalo renjun bukan pacar anak kurang ajar itu kamu gak akan kayak gini! Mamah nitipin kamu ke renjun itu biar terjaga bukan malah nambah masalah! "
Rena " udah mah, pokoknya mamah gak usah ketemu siapa siapa "
Mamah " rena, mamah gak mau kamu kenapa napa. Mamah gak mau kehilangan anak kesayangan mamah ini "
Rena " rena kan punya abang yang bisa jagain rena sekarang, mamah gak perlu khawatir dan cukup percaya sama jeno kalo dia bisa jaga rena "
Mamah " gak bisa, manusia pasti bisa lalai. Kalo kamu gak mau mamah menemui orangtua anak itu lebih baik kita pindah ke shanghai dan tinggal disana "
Gue tercengang dengan perkataan mamah yang sudah jelas dari raut wajahnya bahwa pernyataan itu tidak bisa dibantah
.
.
.
.
.Malam hari yang diterangi oleh cahaya bulan, malam ini adalah malam terakhir gue bertemu haechan, yuqi, jaemin dan renjun.
Gue sedang berdiri menunggu jadwal penerbangan gue, terlihat juga haechan, jaemin, dan yuqi yang menangis tidak terima gue pergi. Sedangkan renjun hanya memandangi dengan jarak yang sedikit jauh. Gue melepaskan pelukan yuqi dan berjalan mendekati renjun, jeno sempat menahan gue tapi gue meyakinkan jeno untuk memberi gue waktu sebentar bersama renjun
Jeno meminta yuqi, jaemin, haechan, bahkan mamah untuk meninggalkan gue berdua bersama renjun. Tapi jeno masih mengawasi gue dari jauh
Renjun " jangan pergi ren, gue janji perbaiki semua. Gue mohon "
Rena " kalo gue bisa memilih, gue akan tetap tinggal. Tapi ini keputusan mamah "
Renjun " gue akan membujuk tante seoyun, tolong tetap tinggal ren "
Rena " jangan minta gue untuk tinggal kalo lo masih ragu dengan dua pilihan jun. Gue udah bilang, daripada gue harus bertahan dengan rasa sakit lebih baik gue mundur dan memberi jalan untuk nakyung. Ini saatnya lo jalani hidup lo dengan nakyung tanpa ragu karna gue sudah pergi "
Gue melihat mata renjun memerah menahan tangisan, gue juga sama tapi gue menguatkan diri dengan tersenyum.
Rena " walaupun gue bukan yang dipilih tuhan untuk lo, gue akan selalu menyebutkan nama renjun dan mendoakan yang terbaik buat lo. Renjun pasti memiliki tempat disetiap doa gue "
Tak lama ada informasi bahwa penerbangan gue yang selanjutnya.
Rena " makasih jun karna udah menjadi teman yang menjaga gue dengan baik selama ini. Gue harap lo menjaga tante tiffany, om minhyun, lucas, jaemin, haechan, yuqi, dan nakyung sebaik lo menjaga gue ya "
Mamah " rena ayo! "
Rena " sekarang gue ijin pergi, jangan lupa jaga diri sendiri juga jun "
Gue berlari kearah mamah dan jeno sambil tersenyum kearah haechan, yuqi, jaemin, dan renjun. Saat gue memasuki pesawat ingatan gue serasa terualang perlahan dari pertama kali gue dititipin kerumah renjun, lawakan haechan, gombalan jaemin, perhatiannya yuqi, kegoblokan lucas, masalah gue sama nakyung, hingga omongan omongan pedas renjun. Semuanya terasa terulang diingatan gue.
Sayangnya mulai hari ini gue gak bisa melihat tawa mereka, mulai hari ini gue gak bisa berantem, ngelawak, bahkan tertawa bersama mereka. Mulai hari ini gue akan terpisah dari mereka dan memulai lembar baru di shanghai bersama mamah dan jeno.
Gue yakin nama mereka akan terus terucap didoa doa gue walaupun terpisah jarak, gue akan selalu mengingat mereka sebagai memori terindah yang pernah ada dihidup gue.
-Tamat-
-[Heart; Renjun]-Ini bukan prank, beneran end disini:)
Hayo siapa yang bilang bakal happy endingMakasih banget buat kalian yg mau baca cerita ini sampe end, dan mau nungguin up cerita ini. Gak nyangka Heart; Renjun bisa sampe tamat:')
Maaf kalo banyak typo dan ceritanya kurang menarik
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart; Renjun
Fanfiction❝ Cukup gue yang nyiapin kebutuhan dia, orang lain gak perlu karna dia tanggung jawab gue ❞ -hrj ❝ Satu hati cuma buat satu orang bukan dua ❞ -lrn ๑᩿࿐start ❨18-08-19❩ ๑᩿࿐end ❨26-08-21❩ ﹫hilzrxynᐝ