Seventeen ~

3.9K 304 6
                                    

Jangan lupa di like dan koment yaaa^^
Saranghaeeeee ❤❤❤

.
.

"ekhemm" deheman itu sontak membuat taehyung membeku, didalam pikirannya hanya yang negatif tak ada berbau positif jika daam keadaan seperti ini, taehyung berusaha mundur, walaupun pandangannya tak dapat menangkap apapun karena terlalu gelap disini, ia berusaha mengingat jalannya tadi dan ya seingatnya hanya lurus dan lurus tak ada belok tanjatan atau turunan

Bughhh

Suara seperti seseorang tengah dipukul terdengar didalam telinganya bahkan suara teriakan dan tembakan pistol pun ikut terdengar ditelinganya, oh tuhan sungguh taehyung tak mau mati disini, terlebih didalam sana masih ada eommanya, apakah eommanya baik-baik saja? Haruskan dia kembali kedalam untuk mencari eommanya?

Taehyung mencoba memutar kembali badannya, seolah memberanikan dirinya walaupun sebenarnya dia sangat ketakutan disini, yang terpenting adalah keselamatan eommanya selebihnya bisa diatur nanti bukan?

"hekhh ekkhh uhh uhh t-ta-tae a-an-anakkuh uhukk ja-jangan kesini nak hukk hukk"seketika taehyung membeku ditempat, suara seokjin sang eomma terdengar ditelinga taehyung dengan sangat jelas namun taehyung sendiri tidak tau dimana keadaannya karena tempat ini sangat gelap

"eo-eomma hiksss eomma gwhiksnchanah?" tanya taehyung masih sambil mencari dimana seokjin berada

"uhkk hukk an-hak kuh eoh-omha mo-khukkhon pe-per-gih nak uhukk uhukk" suara seokjin kembali terdengar di telinga taehyung, eommanya terus saja menyuruhnya pergi namun taehyung tetaplah taehyung sosok yang begitu menyayangi sang eomma, dia terus berjalan perlahan mengikuti arah suara seokjin yang terdengar jelas karena tempat ini begitu sepi, dia terus berjalan hingga rasanya suara deru nafas seokjin terdengar semakin kencang ditelinganya sampai kakinya seperti menendang sesuatu dengan bersamaan deru nafas seokjin yang terengah disana

Taehyung langsung jatuh terduduk memegangi tangan seokjin yang menggapainya, air matanya semakin jatuh tanpa jeda, semakin deras dan semakin tak dapat dibendung, ia takut, ia sangat takut jiks eommanya pergi meninggalkannya selama lamanya, ia peluk tubuh seokjin dengan erat hingga tangannya meraba punggung seokjin dan terdapat cairan kental seperti darah disana

"eomhiksma gwenhikschahiksna? Ta-hiks tahan ne hiks hiks ki-kihta kerumah sakit" ucap taehyung berusaha bangun dari sana berusaha menggendong seokjin ala bridal style namun bahkan sebelum dia mengangkat seokjin tiba tiba

Tap

Tap

Cetekk

Tekk

Klik

Semua lampu menyala , mata taehyung berusaha melihat keberbagai arah dengan lampu yang menyalah itu, taehyung melihat kesekeliling dan ternyata ia tak melihat siapapun disana, begitu sunyi dan sepi.

Saat sudah memandang keberbagai arah ia melihat kebawah ternyata seokjin sang eomma sudah tidak ada disana hanya tinggal bercakan darah yang tertinggal jelas disana, matanya kembali berkeliling mencari keberadaan sang eomma, hingga kedua matanya melihat jejak darah yang menetes begitu banyak dan berhenti tepat didepan pintu besar dengan ukiran emas disana

Perlahan tapi pasti, kakinya ia langkahkan menuju pintu besar berukiran emas itu,  langkahnya terus melebar bersamaan dengan rasa khawatirnya pada sang eomma,  sampai ia benar-benar tiba didepan pintu besar itu dan secepatnya ia buka tanpa menunggu apapun lagi.



Ceklek

Pintu besar itu terbuka dengan lebar, memperlihatkan banyak bodyguard besar besar disana, matanya berkeliling sebentar mencari seokjin namun terhenti saat melihat sosok orang yang berdiri tegap disana dengan senyum miringnya penuh rencana jahat.

Employer & Maid || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang