Chapter 2

298 38 0
                                    

"Tunggu disitu, supirmu sebentar lagi sampai, Yang Mulia."

"Yak! Oppa, sudah ku bilang kalau menerima panggilan berhentilah dulu, jangan sambil berkendara seperti itu!" omel Yoobi pada Yoongi di seberang sana.

"Aish iya-iya, bawel sekali! Sudah, ku matikan."

"Yak! Shin Yoongi!"


Tut... Tut... Tut...


Panggilan ditutup sepihak oleh Yoongi. Alhasil Yoobi pun mencebik sebal sambil menatap ponsel miliknya.

Gadis itu memang sering mengomeli Yoongi seperti itu. Bukan apa-apa, ia hanya khawatir, karena Yoongi menelepon sambil mengendarai motor, yang menurutnya sangat berbahaya. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? Bahkan Yoobi pun tidak ingin membayangkannya.

Yerin menatap wajah lesu Yoobi. "Kau kenapa?"

"Kenapa aku punya kakak yang menyebalkan seperti itu, Yerin-ah?" gerutunya.

Sedangkan Yerin hanya memutar bola mata malas mendengar ocehan Yoobi. Tidak ingat saja kalau Yoobi sedang bermanja-manja dengan sang kakak.


...


Yoongi merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Hari ini begitu melelahkan baginya. Banyak sekali tugas di kampus yang harus ia kerjakan. Belum lagi menjemput yang mulia kesayangannya.

Sejenak ia memejamkan matanya, berharap bisa melepas lelahnya. Begitu ia mencoba untuk terlelap, tiba-tiba saja ia merasakan sesuatu menimpa tubuhnya, ralat‒ menindih, lebih tepatnya.

"Akh!" Ia pun mengerang karena terkejut.

Setelah membuka mata, ia bisa melihat Yoobi dengan senyuman aneh di bibirnya. Dan sudah bisa Yoongi tebak, jika seperti ini pasti gadis itu menginginkan sesuatu darinya.

"Apa yang kau inginkan?" Yoongi pun bertanya.

"Ehehe aku lapar, buatkan aku sesuatu untuk dimakan," pintanya.

Setelah mendengar permintaan Yoobi, Yoongi kembali memejamkan matanya. "Makan saja apa yang ada di dapur, aku lelah," ujarnya singkat.

Sedangkan Yoobi tercengang mendengar jawaban acuh Yoongi. "Aish, ayolah di dapur tidak ada makanan, lagi pula aku ingin makan ramyeon buatanmu, Oppa," rengeknya sembari menggoyang-goyangkan tubuh Yoongi.

Yoongi menghela napas pasrah, padahal dia sedang menginginkan ramyeon buatan Yoongi, tapi malah beralasan di dapur tidak ada apa-apa. Kalau sudah begini, mana bisa ia menolak permintaan adiknya. "Baiklah. Tapi, menyingkirlah dulu dari atas tubuhku."

Yoobi pun tersenyum penuh kemenangan. Kemudian ia bangkit setelah menindih kakaknya. Sedangkan Yoongi dengan terpaksa berjalan menuju dapur untuk membuatkan ramyeon pesanan Yoobi.

Memang sudah menjadi rutinitas sehari-hari seorang Shin Yoongi membuatkan makan siang untuk adiknya. Ayah mereka sudah lama meninggal, dan Seonja seorang desainer, yang mengharuskan dirinya selalu berada di butik. Wanita itu baru tiba di rumah saat waktunya makan malam. Dan Yoongilah yang selalu mengurus Yoobi disaat Seonja bekerja. Begitu pun dengan Yoobi, ia sangat bergantung pada Yoongi saat Seonja tidak ada di rumah.

Namun, jangan tanya apa yang terjadi jika kedua manusia bermarga Shin itu sedang bertengkar, maka seisi rumah akan seperti kapal pecah. Sangat mengenaskan.

Guardian Angel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang