Chapter 3

243 34 9
                                    

11 MEI 2017

"Tumben sekali pria tampanku ini turun lebih dulu dari Yoobi, hm?" Goda Seonja pada sulungnya.

Yoongi hanya terkekeh menanggapi Seonja. "Aku juga ingin sesekali membantu ibu, memangnya tidak boleh?" ujarnya seraya menata bekalnya ke dalam kotak.

Seonja tertawa pelan. "Sedang belajar jadi suami yang baik, ya?"

Sontak saja Yoongi tersipu malu dengan ucapan ibunya. "Ya, jangan menggodaku terus, Bu," protesnya. Kemudian mereka tertawa bersama.

"Selamat pagi, Ibu. Selamat pagi, Oppa," sapa Yoobi yang baru saja turun dari kamarnya.

Seonja menoleh menatap putrinya. "Selamat pagi, Sayang."

Dengan segera Yoongi memasukkan bekalnya ke dalam tas begitu selesai menatanya. "Aku berangkat dulu, Bu. Ada tugas yang harus ku kerjakan bersama Seokjin," pamit Yoongi seraya mencium pipi Seonja.

"Baiklah, hati-hati, Yoongi-ya,"

Sedangkan Yoobi hanya termangu menatap kepergian Yoongi tanpa membalas sapaan paginya. Dalam hati tengah bertanya, kemana kakaknya pergi di hari libur seperti ini. Pemuda itu sepertinya benar-benar kesal pada Yoobi, hingga mebalas sapaan adiknya saja enggan.


...


Sudah hampir tiga jam Yoobi duduk termenung di sofa ruang tamu, guna menunggu kepulangan Yoongi. Sesekali melirik jam yang jarum pendeknya sudah menunjuk ke angka sebelas. Pikirannya terus saja menerka kemana perginya sang kakak sejak pagi tadi.

"Yoobi-ya cepatlah tidur, ini sudah malam," tegur Seonja.

"Sebentar, Bu. Aku mau menunggu oppa pulang."

"Yasudah, setelah itu cepatlah tidur, mengerti?" Yoobi hanya mengangguk menanggapi ibunya.

Seonja pun sebenarnya tahu jika terjadi sesuatu di antara Yoongi dan Yoobi. Tapi ia percaya, pasti mereka berdua bisa segera mengatasinya.

"Sebenarnya kemana oppa pergi sampai selarut ini?"

...

Yoongi membuka pintu secara perlahan setelah memarkirkan motornya di garasi, takut-takut akan membangunkan ibu dan adiknya. Ketika akan melangkah menuju kamarnya, ia terkejut melihat Yoobi yang sedang tidur meringkuk di sofa ruang tamu.

Senyum pun mengembang di bibirnya. "Apa kau menungguku sampai selarut ini?" gumamnya.

Ia berjalan mendekati adiknya, lantas membopong Yoobi menuju kamarnya. Karena jika tidak, Yoongi yakin leher Yoobi pasti akan sakit jika semalaman tidur disini.

Yoongi mengusap pelan surai hitam adiknya. "Aku tahu kalau kau sudah besar, Aku juga tahu jika perlahan kau pasti tidak akan bergantung lagi padaku, Yoobi-ya," ujarnya bermonolog.

"Sebenarnya aku tidak marah, hanya sedikit kecewa karena tidak jujur padaku. Kuharap pemuda itu bisa menggantikanku dan menjagamu dengan baik, seperti aku menggantikan posisi ayah."

Kemudian pandangannya tertuju pada jam kecil di atas nakas. Jarum pendeknya telah menunjuk ke angka 12. "Sudah jam dua belas ternyata. Selamat ulang tahun, Yoobi-ya, oppa sangat menyayangimu." Yoongi mencium kening Yoobi kilas sebelum meninggalkan adiknya yang sedang tertidur dengan damai.


...


12 MEI 2017

Guardian Angel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang