IMPLIED FEELINGS

Surat Cinta

Jika kamu sanggup tuk jatuh cinta
maka kamu harus siap dengan resikonya
patah hati misalnya.

Nala Inaanta

"Syla!" Gadis itu menoleh. Melihat dari arah berlawanan ada tiga orang gadis yang sering ia sebut sahabat berlari mendekat.

"Woooo anjir gue kangen banget sama kalian." Ujar Arsyla yang saling berpelukan. Senyum senang tergambar jelas diwajah para gadis itu.

Saat mereka asik berpelukan, ada seseorang yang celetuk "Lebay banget sih kalian! Heh gue kasih tau yah kalian tuh gak ketemu cuman 2 hari, Sabtu sama Minggu doang, gak usah sealay gitu kali!" namanya Keliya, siswi yang paling ribet sama urusan orang lain.

"Eh Mak lampir hidup Lo kalo gak ngurusin urusan orang lain tuh gak tenang ya? Dasar netizen!" Sahut Nazwa ngegas.

Keliya yang kesal dengan ucapan Nazwa langsung pergi begitu saja bersama kedua dayang dayangnya tanpa mengatakan sepatah dua patah kata.

"Dih? Udah gitu doang? dia dateng dateng cuman mau ngatain kita alay?" Tanya Merisca heran.

"Kita tuh gak lebay, cuman kangen nya berlebihan aja."sahut Vani. "Udah ah ayok kita kekelas." lanjutnya.

Sesampainya di kelas mereka duduk di bangku nya masing masing, Arsyla dengan Merisca bangku kedua dan Nazwa dengan Vani bangku ketiga dari belakang. Alasan kenapa mereka bangkunya di belakang karena cuman itu yang tersisa. Saat mereka berempat asik bertukar cerita, di hari libur kemarin, Eh tapi bukan ghibah loh ya! tiba tiba...

"Hai Arsyla, lama tak jumpa yah,masih pendek aja nih." Sapa yang bercampur ejekan cowok bertubuh tinggi itu bernama Radit Maulana.

"Perdebatan abadi akan segera dimulai." Celetuk merisca.

"Lama tak jumpa pala Lo! Pagi pagi udah ngatain gue aja Lo" sewot Arsyla.

"Nah kan dia udah ngegas aja." Ujar Vani.

Radit yang duduk tepat dibelakang Arsyla dan Merisca membuat mereka naik darah, setiap hari pasti ada saja perdebatan yang mereka lakukan, padahal cuman hal sepele.

"Awas baper lo tiap hari debat Mulu!" Celetuk nazwa cengar cengir.

"Apansih!" Ujar Arsyla dan Radit barengan.

"Cie barengan, uhuyy." Ujar Nazwa, Merisca, dan Vani.

Tak lama kemudian ada teman sebangku Radit bernama Adhi Putra Atmaja. Cowok berkulit sawo matang banget, yang kalo jalan lambatnya kayak yang males hidup.

"Woy pagi pagi udah godain cewek aja Lo!" ujarnya.

"Tau tuh temen Lo, pagi pagi udah ngatain gue pendek!" Sungut Arsyla.

"Eh Dit lo tuh kalo ngomong dijaga dong." Ujar Adhi. "Syla tenang aja ada Abang Adhi yang bela." Lanjutnya dengan bangga.

"Ceilahh gaya lu Abang Abang, mau jadi tukang baso lu?" Sahut Arsyla sewot.

"Udah ah males gue sama Lo berdua, awas aja kalo ada pr gak akan gue kasih contekan ke elo." Ancam Gadis itu kepada Radit.