Karena pagi ini para guru sedang rapat, otomatis semua kelas jamkos alias jam kosong dan guru yang mengajar di kelas XI IPA 2 tidak memberikan tugas jadi kelas Arsyla, Merisca, Vani dan Nazwa bebas untuk melakukan apapun, mau guling guling di ubin kek, jungkir balik, balap karung juga boleh. Arsyla dan teman temannya lebih memilih menonton pertandingan bola basket yang diadakan secara dadakan kayak tahu bulat dari lantai dua depan kelasnya. Mata Arsyla langsung tertuju pada sosok cowok yang bernama Adaftha. Saat itu ia teringat dengan kotak makan berwarna hijau yang Adaftha kasih pagi tadi, Gadis itu pun membalikan badan dan pergi ke kelas untuk mengambilnya mengingat ia dari tadi belum sarapan.
Setelah mengambil kotak makan itu ia kembali ketempat dimana tadi ia berdiri. "Apaan tuh Syl?" Tanya Nazwa.
"Kue, mau gak?" Tangan mereka dengan lincah mengambil satu persatu kue yang ditawarkan sebelum akhirnya habis.
"Buset dah Lo pada tangannya langsung Nyamber aja." Ujar Arsyla.
"Kebiasaan syl." sahut Vani.
"Widih enak banget nih kue, lo bikin sendiri Syl?" Tanya Vani.
"Dikasih tetangga baru gue tadi pagi, katanya dari ibunya."
"Tetangga baru? di deket rumah lo kan gak ada rumah kosong Syl terus siapa nama tetangga baru lo Syl? cewek apa cowok?" Cerocos Merisca dengan pertanyaan yang bertubi tubi.
"Buset dah lo, nanya nya satu satu kek. Jadi gini gue yang pindah rumah disuruh emak gue katanya pengen gue jadi orang yang mandiri. Terus siapa nama tetangga gue? Nah tetangga baru gue tuh cowok namanya kak Adaftha."
"Kak Adaftha ketua basket itu?" Arsyla hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Ooh gitu pindah ke perumahan mana?" Tanya Vani.
"Perumahan Bakti Residen."
Sorak sorai para penonton yang didominasi kaum hawa terdengar nyaring. Ucapan semangat kepada para pemain terus terlontar. Lebih tepatnya bersorak untuk sang ketua basket Adaftha Pradito. Tak sedikit dari mereka yang bukannya nonton pertandingan malah saling adu mulut.
"Kak Adafthaa semangat!"
"Ayo kak Adaftha sikat aja lawan nya tuh!"
"Lo kata dia tukang sedot WC maen sikat sikat aja."
"Apaan sih lo ikut campur aja, kayak tetangga sebelah!"
"Ikut campur Lo kata gue sop buah maen campur campur aja."
"Dih gak jelas banget lo kayak monyet nya dora!"
Perdebatan mereka terhenti oleh sorakan seorang siswi "KAK ADAFTHA I LOVE YOU."
Suasana menjadi sedikit hening dalam sekejap, hampir semua kaum hawa menatap sosok yang teriak dan berujar seperti tadi. Terlihat ekspresi mereka menunjukan tidak suka. Sedangkan yang ditatap ia malah terseyum kikuk ditatap semua orang. Arsyla, Merisca, Vani, dan Nazwa mereka menanggapi hal itu dengan santai, toh sudah biasa palingan juga mereka cuman adu mulut.
Salah satu siswi bernama Keliya berjalan mendekati Amelia, sang pelontar kata 'I love you'. Tanpa diduga Keliya menarik tangan putih milik gadis itu ke arah toilet perempuan yang diikuti kedua temannya bernama Citra dan Naya.
Kadang Arsyla bersama ketiga temannya ngerasa aneh aja gitu cuman gara gara dia bilang 'Kak Adaftha i love you' semua fans nya Adaftha sang ketua basket berdecak sebal secara bersamaan. Yang tadi nya lapangan rame oleh teriakan para kaum hawa yang berlomba lomba memberi semangat kepada Adaftha menjadi hening oleh seorang siswi yang bernama Amelia, dia kelas XI IPS 1.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMPLIED FEELINGS
FantasyKalo Lo udah terlanjur maju jangan pernah mundur lagi kalo cuman mau bilang 'percuma maju kalo yang dikejar gak setuju' ~Implied feelings~ #46 in feelings 7 mei 2020