Chapter 15

25.2K 3.4K 389
                                    

Nah loh, chapter kemaren tembus 200 komen. Kira-kira yang ini nyampe gak ya???😏😏😏

Ayo dikomen dikomen :v

Oh ya, kalo cerita ini dibuat versi cetaknya kira-kira ada yang mau? Isinya sedikit beda dari yang di wattpad, termasuk endingnya :v





1591 word >> Happy Reading~






"Istirahatlah sebentar, kau sudah tidak tidur semalaman." Junmyeon menatap khawatir pada Baekhyun yang masih dengan posisi awalnya. Duduk dengan wajah serius, menunggu kakak keduanya yang masih mengumpulkan bukti-bukti.

"Aku tidak bisa." Baekhyun mengusap kasar wajahnya yang lelah. Jujur saja ia mengantuk sekarang, namun tak bisa tidur jika dalam kondisi seperti ini. Ia bahkan belum memasukan sedikitpun makanan sejam semalam.

"Orang yang diperintahkan Tiffany untuk memutuskan tali rem mobil. Apa kau sudah ketemu siapa dia?"

"Dia pembunuh bayaran." jawab Junmyeon. "Yang sialnya dia juga di bunuh satu minggu setelah rencana mereka berakhir." lanjutnya.

"Jadi dia sudah mati? Lantas siapa lagi orang yang terlibat?"

Junmyeon mengedikkan bahunya. "Salah satu pihak kepolisian juga bekerja sama dengan imbalan yang cukup besar diberikan oleh Tiffany."

Mendengar itu membuat Baekhyun mendengus geli. Baru saja ia akan membuka suara kala Ji Chang Wook mengetuk pelan ruang kaca tersebut. Membuat keduanya teralihkan.

Baekhyun bergumam pada mirror untuk membuka kedap suara, sehingga ia bisa mendengar apa yang Chang Wook katakan dan sebaliknya.

"Tuan Muda." Chang Wook membungkuk sedikit lalu kembali menegakkan tubuhnya. "Tuan Rein Kim telah tiba."

Baekhyun mengangguk. "Tahan dia di atas. Aku akan segera menyusul." Matanya kemudian beralih pada sang kakak. "Kumpulkan semua buktinya dalam 24 jam. Kita harus segera melayangkan tuntutan besok hari."

Junmyeon mengangguk, lalu memberikan semangat pada sang adik. Membuat Baekhyun tersenyum tipis, lalu segera keluar dari ruangan kaca itu.

"Semoga berhasil Tuan Muda Byun Baekhyun. Kebaikan yang Tuan Muda lakukan akan membuahkan keberuntungan."

Sang Mirror bersuara kala Baekhyun melewatinya. Tersenyum tipis seraya bergumam terima kasih pada cermin yang begitu mengerti dirinya. Baekhyun segera melangkah dengan tegas keluar dari ruangan yang terbuat dari kaca tersebut.

"Kita akan terbang ke Jerman tiga puluh menit lagi. Siapkan segalanya dan jangan lupa persiapkan Sparka. Aku akan membawanya untuk berjaga-jaga."





"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Saat Baekhyun telah sampai di atap Markas Besarnya. Ia kembali di sambut oleh para pria-pria berjas yang semuanya adalah bawahannya. Lalu seorang Pria paruh baya yang berdiri di apit oleh orang-orangnya agar tidak lari kemana pun.

BOOK 1 || BIG BOSS & HIS LOVER [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang