empat

1 0 0
                                    

Hari ini adalah lomba pertama yaitu lomba Band, dan kami sangat siap untuk memainkan lagu bersama lagi seperti biasanya. Kami memainkan lagu, I will fly – ten 2 five. Setelah kami selesai tampil, syukurlah banyak komentar baik dari juri walaupun ada beberapa kekurangan yang di sebutkan. Kami menunggu di area tempat makan karna kami sudah sangat lapar.

"hei, jangan ngambek mulu. Asem." Tatapan nya tak lepas sedari tadi, sampai aku pun tak tahan menahan senyum ku yang ingin mekar. Aku dan Mahesha memang tidak bisa berdiam lama-lama sehabis ada masalah, karna pasti kami ingin mengobrol pada satu sama lain. Aku tersenyum ke Mahesha, "nah kan manisnya kurang ajar" sambil mengacak-acak rambut ku, "Ah elah, Sha. Kita masih naik panggung abis ini, jangan di berantakin rambut gue" aku mengomel lagi seperti biasa dan pastinya di jawab tawaan Mahesha. Acara selesai dan Kami tidak menang, tidak apa-apa. Kami kembali dari tempat lomba dengan bahagia karna ternyata ada produser musik yang tertarik dengan band kami, tapi pastinya mereka akan berjalan tanpa aku. Minggu depan adalah Lomba yang menentukan hasil kerja keras ku dan juga tekad untuk melanjutkan jenjang pendidikan di amerika, aku sangat berharap akan mendapat kesempatan itu.

Berhari-hari sebelum lomba, aku terus berlatih vokal bahkan Mahesha pun sering mengantar ku ke tempat kursus vokal. Selama hari-hari itu berjalan, aku mendapat banyak dukungan dari keluarga dan teman-teman. Rasanya sedih kalau mengingat Band kami, terlalu banyak momen serta mimpi yang kita tulis satu persatu untuk kita wujudkan bersama, tapia apa boleh buat? Aku juga punya mimpi. Hari-hari berjalan lebih cepat dari yang aku kira. Aku dan teman sudah lulus SMA dan ya, aku mendapat beasiswa itu. Rasanya manis sekali kalau mengingat saat aku memenangkan lomba itu, Orang tua ku, kak maura, dan Teman-teman ikut bahagia dan bangga. "sya, Mahesha udah di depan tuh. Dia satu mobil sama kita" teriak kak maura dari lantai bawah, aku langsung menutup Tas ransel ku dan cepat-cepat turun ke bawah, koper ku sudah di masukkan ke mobil dan kami berangkat menuju ke bandara.

Di mobil, kami semua berbincang memgenai hidupku nanti di Amerika, Termasuk Mahesha yang sudah lumayan akrab dengan papa jadi dia tidak canggung. "Jadi, Mahesha sama Stasya abis kuliah mau serius ga nih?" tanya mama tiba-tiba, wah, itu pertanyaan yang cukup ambigu, "Aku sih tunggu Stasya aja, tante" timpal Mahesha yang sama sekali aku tidak mengerti tentang isi percakapan mereka. Sesampainya di Bandara Aku memasukkan koper besar ku itu ke bagasi lalu menunggu keberangkatan di restoran makanan cepat saji. Mama tiba-tiba menyuruhku membeli Larutan panas dalam untuknya dan aku pun membelinya di temani Mahesha. "jangan nakal di amerika" sifat usilnya muncul lagi, "iyaa, ngapain juga bandel" kata ku dengan nada keanak-anakan, "jijik lo" katanya sambil menutup wajah ku dengan tangan nya setelah melihat ekspresi wajah ku.

Selesai membeli larutan panas dalam aku kembali ke restoran itu dan papa menyuruh kami semua mendekat ke pintu keberangkatan karn sebentar lagi aku berangkat. Aku berdiri dekat pintu keberangktan dengan Mahesha, "jadi, gimana?"  ia bertanya dengan singkat, "Apanya?" tanya ku balik dengan raut muka bingung. "bisa kan gue lebih dari sahabat buat lu?" ia menatap ku dalam, dan aku terpaku entah apa yang harus aku katakan, Pemberitahuan keberangkatan pun memecahkan keadaan yang agak canggung. Aku pamit ke Mama, papa, dan Kak maura dengan penuh tangis. Aku menghampiri Mahesha, menatapnya lembut dan mengecup pipinya. Terlihat raut wajahnya yang kebingungan dan kaget. "tunggu aku di jakarta, ya" ucap ku padanya, "pasti"  jawabnya sambil mengelus ujung kepala ku dan mengecup kening ku. Sungguh,  aku tak kalah kaget dari dirinya. Aku memasuki pintu keberangkatan sambil melambaikan tangan ke Mama, Papa, Kak Maura, dan Mahesha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StaSha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang