Gerimis pagi yang mengguyur bumi seakan-akan telah memikat hati para insan. Langit masih sedikit berhiaskan mendung hitam yang begitu memukau bagi siapa saja yang melihatnya. Mentari masih menenggelamkan dirinya dibalik awan hitam yang tampak tebal dan mengeras seperti besi itu. Gemuruh suara guntur masih begitu terasa ditelinga. Kilatan petir yang tak henti-hentinya menyambut dunia pagi ini terasa begitu menakutkan. Dibalik tirai jendela yang sudah terbuka dari sebuah kamar kos. Tampak seorang gadis yang masih berselimutkan mimpi. Tiba-tiba saja alarm hp yang sudah di settingnya tadi malam berdering nyaring. Seakan-akan memenuhi ruang kamarnya. Hp yang diletakkan tepat diatas bantal dan nyaris berada dekat dengan telinganya membuat telinganya membengang. Ketika itu pula ada ketukan pintu yang berulang-ulang dari luar kamarnya. Seorang teman kosnya memanggil namanya.
"Danti, ayo bangun. Katanya ada kuliah pagi.....Danti, Danti..banguuuun.." teriak teman kosnya sambil terus gedor-gedor pintu kos.
" Iyaaaaaaaaaa....." jawabnya sambil mengangkat dan menggeliatkan tubuhnya untuk bangun dari tempat tidur.
Jam dinding yang ada ditembok kamarnya sudah menujukkan pukul setengah tujuh pagi. Tetapi dia tak tau hal itu karena Danti mengira pagi ini masih jam setengah enam pagi. Semua itu disebabkan arlojinya masih menujukan setengah enam pagi. Ternyata tanpa sengaja Danti terkaget-kaget setelah melihat jam dindingnya setengah tujuh pagi.
" Loh..kok beda sama arlojiku sih.." katanya sambil terus melototi jam dindingnya.
Dengan refleknya ia mengambil arlojinya yang sedari tadi tergeletak di diatas meja dekat ranjang tidurnya. Ternyata arlojinya sudah tidak berfungsi alias arlojinya mati. Jarum arloji itu tidak bergerak sama sekali.
" Pantesan beda, lah wong arlojinya mati, baterainya habis. Aduuh ngapain juga ngurusin arloji, ini kan sudah terlambat. Harus segera mandi." ujarnya.
Dengan tergesa-gesa, ia mengambil handuk dan alat perlengkapan mandi lainnya. Ia langsung keluar kamar. Tanpa pikir panjang dengan terpaksanya, ia langsung menyerobot antrian teman-temannya depan kamar mandi. Dia mendahului semua temannya untuk masuk kamar mandi. Dengan tidak sopan, ia menarik salah satu temannya yang mau masuk kamar mandi dan mendorongnnya pula.
" Dantiiiiiii, apa-apaan sih kamu, sabar dong, main dorong saja." teriak teman kosnya dengan sedikit kesal.
" Maaf ya., .maaf banget. Aku mandi duluan ya teman-teman karena aku sudah terlambat, ini dosennya killer banget. sorry, ." tukasnya dengan sedikit memohon.
" Tapi juga tidak begini kale caranya,...sopan sedikitkan bisaaa." ujar salah satu teman kosnya lagi.
" Ya maaf.., aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku lakukan.‟ jawabnya lagi dari dalam kamar mandi.
Pagi ini memang sedikit aneh bagi Danti. Mulai ada gerimis dan guntur serta petir yang membuatnya sedikit ingin malas-malasan dan tidur nyenyak dikamar kosnya. Apalagi dia juga telah buat teman-teman kosnya kesal dengan tingkah lakunya yang tidak sopan. Setelah mandi serta dandan dengan jilbab modisnya ia berangkat ke kampus.
***
Gerimis pagi sudah reda. Danti masih dalam perjalanan menuju kampusnya dengan mengendarai motor matiknya. Sesampainya di kampus, ia memakir motornya dan langsung masuk kelas. Danti memang terlambat. Dia memasuki kelas dengan diam-diam tapi ternyata dosennya tau juga.
"Kenapa terlambat mbak ? " tanya dosen laki-laki itu.
" Maaf pak, tadi hujan dan mancet.." jawabnya sambil melempar senyum manisnya ke dosen itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS YOU
Teen FictionLove is you, cinta itu kamu ! Bagaimana aku bisa mencintaimu jika selalu saja ada masalah diantara cinta kita ? Badai selalu saja menerjang meghempas cinta kita ? Cinta memang buta tak bisa memandang dimana dia akan berlabuh. Mereka saling memperju...