KETIKA CINTA HARUS MEMILIH

394 3 0
                                    

                Burung-burung berkicau dengan riang pagi ini. Hari yang baru dan semangat baru telah didapatnya kembali. Winda, seorang cewek yang baru saja merasakan pengkhianatan oleh sahabatnya sendiri. Walau peristiwa itu sudah setahun yang lalu tapi rasa sakit yang begitu hebat masih sedikit dirasakan. Tetapi Jauh dilubuk hatinya masih terbesit ingin kembali ke masa-masa bersama para sahabatnya Rahma group, setelah ia pulang ke semarang dan ambil cuti kuliah selama setahun ini untuk meredam rasa sakit hati akibat pengkhianatan itu dan dalam rangka menjauh dari sahabatnya. Akhirnya ia ingin kembali menjadi seorang mahasiswa seperti dulu.

               Pagi ini, Winda masih dalam perjalanan menuju kota pahlawan yang elok dan apik itu. Ia terus berusaha melupakan peristiwa pahit tersebut dari benaknya. Sedikit ada rasa takut kalau ia akan ketemu sahabat-sahabatnya Rahma group. Apalagi harus ketemu Rahma dan Arif. Sepertinya tidak mungkin banget apabila dia harus ketemu mereka. Pastinya akan membuat ia semakin sakit dan merana karena akibat peristiwa setahun yang lalu itu. Kini Winda sudah banyak berubah terutama dalam penampilannya.

            Semenjak ia merasa tersakiti, dia merubah dirinya. Sekarang dia anti dengan yang namanya cowok dan tidak gampang jatuh cinta lagi, penampilannya sedikit ekstrim bagi yang melihatnya, betapa tidak Winda sekarang lebih suka memakai jilbab yang ukurannya seperti jubah mulai dari kerudung dan pakaiannya yang di kenakan semuanya bisa dibilang ukuran jubah yang lumayan longgar dan besar. Yang paling mengejutkan lagi Winda memakai burqo untuk menutupi mukanya. Memang semenjak ia pulang ke kampung halamannya Semarang, ia sering mengikuti pengajian di sebuah padepokan disana yang mengajarkan seluk beluk agama islam mulai dari jihad sampai menjadi mujahid dan sebagainya.

             Akhirnya setelah melewati waktu demi waktu dari Semarang menuju Surabaya. Winda sampai juga di tempat tujuan. Semua orang terpusat padanya karena penampilannya yang mengibaratkan ia seperti teroris bom bunuh diri dengan pakaian dan kerudung serba jubah disertai burqo yang dikenakan di mukannya tetapi namanya juga Winda tetap saja dia cuek bebek tak peduli apa yang ada disekitarnya.

            "Alhamdullilah wa syukurillah akhirnya aku nyampe juga di Surabaya." kata Winda dengan lega.

            "Taksi..." Lanjutnya memanggil taksi.

Taksi itu datang menghampirinya.

           "Monggo mbak, mau kemana." tanya supir taksi tersebut.

            "Surabaya pusat ya pak.." sambil masuk di dalam taksi

            "Ok.."

Dalam perjalanan menuju tempat tujuan Winda kembali terbayang-bayang masa lalu bersama teman-temannya Rahma group. Tiap tempat yang dilalui mempunyai kesan tersendiri sewaktu masih bersama-sama mereka. Air matanya menetes lagi, rasa kangen, benci, sedih dan sakit hati tercampur jadi satu. Sesampai tempat yang dimaksud, Winda langsung menuju kosnya yang telah dipesan sebulan yang lalu sewaktu masih di Semarang. Rasa lelah telah membuatnya mengharuskan dia rehat sesaat di kamar kosnya. Dia mulai membuka burqo dan kerudung yang dipakainya didepan kaca yang cukup besar yang ada dikamarnya.

                                                                                ***

           Malam telah tiba. Bintang dan bulan menghiasi langit yang tak bermendung. Rahma group masih terlihat sibuk sekali dengan tugas-tugas kuliahnya. Mereka mengerjakan dengan serius sekali tapi terkadang juga ada tawa dan canda di sela-sela dalam mengerjakan tugas kuliah tersebut. Rahma tampaknya terlihat bahagia apalagi ia duduk bersanding dengan Arif sekarang. Semua terlihat begitu sempurna.

LOVE IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang