Kos Winda masih tampak sepi. Gerbang pintunya masih terkunci rapat. Orang-orang tampak berlalu lalang lewat depan kos. Selang beberapa menit kemudian ada seorang perempuan yang membuka pintu kos dari dalam. Ia pun keluar untuk membuang sampah. Suasananya memang masih pagi. Kicauan burung dan ayam berkokok belum bisa membuat Winda dan temannya bernama Dian yang sering dipanggil emak ini bangun dari tidurnya. Mereka berdua memang satu kamar.
Winda dan Dian sudah berteman selama hampir tiga tahun semasa kuliah di sebuah universitas terkemuka di kota pahlawan Surabaya. Mereka masih asyik tidur dan membayang – bayang dalam mimpi. Tapi tiba-tiba Winda sudah mulai bangkit dari alam mimpi. Kemudian dia menggeliatkan tubuhnya untuk melenturkan otot-otot yang bengkok sewaktu tidur. Tanpa pikir panjang lagi, dia mengambil handuk dan sabun untuk mandi. Dia langsung melangkahkan kakinya dengan sedikit malas ke kamar mandi. Sedangkan Dian sepertinya masih malas untuk bangun. Sedari tadi ia hanya setengah sadar melihat Winda pergi ke kamar mandi dan setelah itu tidur lagi.
Seusai mandi dan ganti baju. Winda bergegas membangunkan Dian yang sedari tadi masih molor terus dan menikmati mimpinya. Terpaksa Dian harus bangun dan bergegas pula untuk mandi. Tiba-tiba ada suara motor yang berhenti didepan kos. Ternyata itu adalah pak pos yang bermaksud menyampaikan surat dari seorang pengirim, tentunya untuk anak-anak kos atau bahkan bisa untuk ibu kos sendiri.
"Surat pos...." teriak pak pos.
Winda pun keluar dan menghampiri pak pos.
"Iya pak, ada surat buat siapa?" tanya Winda.
"Buat mbak Cinrara, mbak..." jawab pak pos.
"Cinrara..." gumam Winda lirih pelan sambil memikirnya.
"Ini mbak, suratnya..." kata pak pos sambil memberikan surat itu ke Winda. Ia langsung menerimanya.
"Silahkan tanda tangan disini mbak...." lanjut pak pos dan Winda langsung mentanda tanganinya.
"Terima kasih pak..."
"Sama-sama....."
Pak pos langsung henyak pergi tanpa basa basi lagi. Winda lekas melihat pengirim surat yang berwarna merah jambu dan berhiaskan gambar love-love itu.Tepatnya itu adalah surat cinta buat Cinrara.
***
Tanpa pikir lagi ia membaca nama pengirim dan diperutukkan untuk siapa dalam balutan surat cinta tersebut. Pengirimnya namanya RISKI. Diperuntukkan untuk CINRARA, sesuai dengan alamat yang tertera di surat itu. Surat itu memang surat cinta buat Cinrara.
"Riski..." ucap Winda lirih sambil menampakkan senyumannya dengan antusias.
Tetapi ia berpikir kembali sambil melangkah kecil menuju kursi yang ada diteras. Namun matanya tak bisa lepas memandangi surat cinta itu. Winda pun duduk dikursi teras sembari terus memegang surat cinta tersebut dan tak luput memandanginya.Winda dibuatnya sedikit bingung karena dikos itu tidak ada nama Cinrara tapi alamatnya benar. Tanpa disadari Winda terperangah setelah otaknya menemukan sesuatu tentang surat cinta itu.
"OOOhhh.., aku tau sekarang. Pasti ini dari Riski pacarku karena kan dia sering memanggil aku dengan nama Cinrara. Selain itu nama di facebookku juga Cinrara. Tidak salah lagi pasti ini buat aku. Lagian disini juga gak ada nama Cinrara selain nama lainku itu. Bukaaa aaahhhh..." tukas Winda antusias dengan pikirannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS YOU
Fiksi RemajaLove is you, cinta itu kamu ! Bagaimana aku bisa mencintaimu jika selalu saja ada masalah diantara cinta kita ? Badai selalu saja menerjang meghempas cinta kita ? Cinta memang buta tak bisa memandang dimana dia akan berlabuh. Mereka saling memperju...