Hari itu sepulang Seungyoun mengajar kelas pertamanya yang sudah usai, dia menghampiri Yuri yang sudah cukup lama menunggunya di koridor kampusnya.
Tanpa basa-basi lagi ketika dia meliahat Yuri dia langsung menegurnya dan mengajaknya pergi keliar dari kampusnya.
"Hey anak kecil? Kenapa bisa telat datang kesekolah? Padahal kamu yang lebih dulu berangkat tadi pagi"
ㅡucap Seungyoun dengan raut wajah yang setengah jengkel.
Yuri pun seraya menjawab pertanyaannya sambil melipat kedua tangannyaㅡ
"Aish, siapa yang kau panggil anal kecil huh?"
"Aku telat karena tadi aku sempat mampir memberi makan anjing dijalan, oh iya, guru disekolahku baru membolehkan aku masuk kalau kaka datang kesana, ya walaupun ini sudah siang hehe, setidaknya kaka harus memberitahu guruku alasan aku terlambat dan berakhir bolos seperti ini" ㅡlanjut Yuri.
"Aduh anak ini, dasar bawel, yasudah ayo kita kesekolahmu" ㅡjawab Seungyoun sembari mengacak-acak rambut Yuri.
Mereka berdua pun pegi menuju sekolahnya Yuri yaitu Seoul High School, selama di perjalan mereka beebincang mengenai kejadian tadi pagi.
"Kamu tahu bukan, dulu kaka mu ini menyukai adik kelas pada masa masa SMA, tapi tak pernah mau mengungkapkannya, padahal setelah SMA aku berusaha lulus kuliah lebih awal agar aku bisa melupakan perasaanku, alih-alih berniat menghindari menjadi kaka kelasnya lagi, kini aku malah menjadi gurunya, nasib ini sungguh lucu"
"Belum lagi bukan hanya dia yang satu jurusan dengan jurusan mata kuliah yang ku ajar, disana ada Hangyul, Yohan, Hyewon dan Yena"
ㅡujar Seungyoun sembari menyetir mobil.
"Aish.. Hyewon, kenapa dia tidak memberitahu soal temannya, dasar vampir yang lugu" ㅡgumamnya sambil mengerutkan sebelah alisnya.
Yuri dengan santainya langsung menjawabnyaㅡ
"Udah kak curhatnya?"
"Aih kau ini" ㅡtimpal Seungyoun.
"Namanya takdir nggak bisa diubah, seperti takdirnya kaka yang harus mengurusi ku, lain halnya dengan nasib, bisa aja kaka ubah, contohnya jika kaka mencari pekerjaan lain, kaka tidak akan bertemu dengannya"
ㅡjawab Yuri sembari menatap kearah jalanan.
Tak sadar sudah lama mereka berbincang, mereka akhirnya hampir sama ke sekolahya Yuri, lima menit kemudian mereka sampai di sekolah tersebut.
Sungyoun dan Yuri sesampainya mereka di sekolah itu, mereka langsung menuju ruang guru.
"Wali kelasmu guru mata pelajaran apa? Dan namanya siapa?" ㅡtanya Seungyoun.
"Namanya Miyawaki Sakura, dia guru bahasa jepang magang yang menjadi wali kelas sementara kelasku" ㅡjawab Yuri.
Seungyoun pun melangkahkan kaki nya masuk kedalam ruang guru berniat menjelaskan kenapa adiknya bolos sekolah, ketika dia bertanya kepada orang di dalam tentang siapa yang bernama Miyawaki Sakura, dia terkejut setelah mengetahui orangnya, ternyata orang itu adalah teman bermain gamenya Wooseok.
"Benar kamu wali kelas sementara adik ku?" ㅡtanyanya pada Sakura.
"Lho? Kamu? Untuk apa kamu disini? Mau menjajak main game? Nggak bisa, aku ada kerjaan" ㅡjawab Sakura.
Seungyoun mengangkat sebelah alisnya dan berkataㅡ
"yang benar saja, aku disini mau menjelaskan kenapa adik aku tidak sekolah"
"Ah? Adikmu pasti Yuri bukan?"ㅡtimpal Sakura.
"Iya benar, dia tadi telat datang karena mampir memberi makanan kepada anjing dijalan" ㅡjawab Seungyoun.
Sakura pun mengiyakan jawaban dari Seunyoun dan berkataㅡ
"Ah yasudah kalau gitu bilang padanya besok-besok kalau telat masuk aja gausah bolos, manjat pager kek"
"Orang ini yang benar saja idenya" ㅡgumam Seungyoun dalam hati.
"Yasudah, terimakasih kalau gitu, aku pamit dulu" ㅡujar Seungyoun.
Disisi lain, diluar ruang guru, Yuri bertemu Minhee yang lewat tepat dihapannya sambil memimum jus tomat kemasan yang sebenarnya itu adalah darah hewan dengan aroma jus tomat.
Tanpa basa-basi, Yuri yang melihatnya langsung memanggilnya.
"Yya! Kang ((narsis)) Minhee"
"Hey panggil namaku dengan benar" ㅡjawab Minhee
"Kamu nggak liat Minju dan Chaewon, kalau lihat mereka beritahu mereka hari ini aku tidak masuk karena terlambat datang kesekolah" ㅡujar Yuri.
"Hm, oke"
ㅡjawab Minhee, lalu ia kembali meminum jusnya dan pergi meninggalkan Yuri tanpa sepatah kata lagi.
Yuri melipat tangannya dan seraya berkataㅡ
"Dasar tidak sopan"
Beberapa menit kemudian Seungyoun keluar dari ruang guru dan mengajak Yuri untuk pulang saja, agar mereka bisa berisitirahat cukup lama sebelum nanti malam mereka bekerja.
"Aku sudah bicara banyak dengan gurumu, untung saja dia temannya Wooseok, merepotkan, ayo pulang saja"
ㅡucap Seungyoun yang kemudian menarik tangan Yuri untuk membawanya pulang.
Mereka pun pulang ke rumah mereka, sesampainya mereka dirumah, alih-alih ingin beristirahat, sehabis mereka mengganti pakaian mereka, mereka malah bermaim game bersama, sungguh kaka-adik yang aneh memang.
Tak lama mereka bermain game, Yuri mengantuk dan dia tertidur, Seungyoun yang melihatnya dia tertidur merasa kasihan dan kemudian menyelimutinya.
Seungyoun memandangi Yuri yang sedang tertidur sambil mengelus rambutnya dan berbicara dengan suara yang pelan kepadanyaㅡ
"Sulit bukan hidup menjadi vampir, tenang aku disini untukmu"
Seungyoun serasa mengingat kejadian dimana ibu dan ayahnya meninggal, dan dia saat itu bersedih karena bingung apakah dia bisa menghidupi dirinya dan juga Yuri.
Tak lama setelah itu, Seungyoun akhirnya juga ikut tertidur disamping Yuri.
Mereka berdua terlelap, seperti bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian Of Vampire [HIATUS]
Fanfiction"Jangan balaskan dendam mu padanya, karena kamu akan menghilang setelah itu, tetaplah disini saja, aku akan terus menjadi pelindungmu" - Cho Seungyoun Alternate Universe (AU) X1 & IZ*ONE - Semi Baku 2019 ©Chewrryboomb