"Yang, masih ada yang ketinggalan nggak?" tanya Daniel setelah mereka beberapa kali bolak angkat barang dari mobil.
"Kayaknya enggak, deh." jawab Jihyo yang lagi sibuk bongkar belanjaan di meja makan.
"Akhirnya, selesai juga..." Daniel duduk di sofa, mungkin dia capek.
"Nih, minum dulu." Jihyo ngasih segelas jus jeruk ke Daniel lalu nyusul duduk di sampingnya.
"Makasih, sayang..." goda Daniel. "Baik banget sih, istriku." Daniel ngelus kepala Jihyo sayang.
"Mau langsung beres-beres atau gimana, yang?" tanya Jihyo yang lagi nyender ke Daniel.
"Sekalian aja deh, daripada kerja dua kali." Daniel berdiri lalu narik Jihyo buat ikutan berderi. Jadinya Jihyo ngikutin Daniel jalan sambil gelendotan.
Dan berakhirlah mereka beres-beres rumah bareng. Jihyo nata barang dapur dibantu Daniel. Daniel selalu siap angkat-angkat barang berat. Kalo Jihyo mau ngkat barang berat pasti diambil sama Daniel.
"Yang, mau mandi sekarang? Biar aku siapain air anget." tawar Jihyo setelah mereka selesai beres-beres.
"Boleh, yang." Jihyo berdiri mau nyiapin air buat Daniel. "Eh, sini dulu deh, yang."
"Kenapa?" Jihyo menghampiri Daniel yang lagi duduk di kursi meja makan.
Tiba-tiba Daniel berdiri, meluk Jihyo.
"Makasih ya, yang. Aku sayang kamu." Daniel nyium Jihyo lalu pergi gitu aja. Jihyo masih cengoh, belum terbiasa dengan sikap romantis suaminya.
"Aku nyiapin sendiri aja airnyaaaa." Daniel teriak dibalik pintu kamarnya.
"Dasar Daniel..." Jihyo cuma geleng-geleng kepala. Lalu beres-beres sisa mereka bersih-bersih tadi.
*
Selesai mandi Daniel nemu Jihyo ketiduran di sofa di depan TV. Jihyo keliatan capek banget. Walau gimanapun Jihyo yang paling sibuk ngurus ini itu buat nikahan mereka.
"Sayang..." panggil Daniel lembut sambil ngusap kepala istrinya. "Yang, mandi dulu. Abis itu tidur di kamar, jangan disini."
Setengah jam lebih, Jihyo tidur. Nyenyak banget. Karena nggak berhasil bangunin istrinya, Daniel malah ambil selimut buat Jihyo. Lalu dia duduk di karpet, nyender ke sofa tempat Jihyo tidur sambil sibuk ngecek berkas yang tadi belum kesentuh.
"Udah bangun?" tanya Daniel tanpa noleh. Tapi dia tau kalo istrinya udah bangun.
"Ngapain kamu disitu?" tanya Jihyo heran.
"Nungguin kamu, takut jatoh." jawab Daniel.
"Aku ketiduran ya?" Bukan bangun Jihyo malah benerin selimutnya buat nutupin badan.
"Pindah ke kamar, yang. Jangan tidur disini. Kamu kan juga belum mandi." kata Daniel tapi masih sibuk sendiri.
"Mager ah, males mandi juga."
"Jangan jorok, yuk mandi. Abis mandi kan seger tuh tinggal tidur deh."
"Gendong." kata Jihyo sambil narik-narik lengan kaos suaminya.
"Jalan sendiri kan bisa."
"Yaudah, aku tidur sini aja. Kamu sibuk terus daritadi." Jihyo mulai ngambek.
"Kok kambuh sih manjanya. Iya deh, yuk." Daniel naroh mackbooknya lalu berdiri sambil narik Jihyo ke posisi duduk.
"Gendong." Jihyo nggak mau berdiri, cuma angkat tangan doang, minta digendong.
Daniel gemes. Dia nguyel-uyel pipi istrinya sebelum beneran gendong Jihyo. Jangan bayangin Daniel gendong Jihyo ala bridal style karena yang terjadi adalah Jihyo nempel di punggung Daniel.
"Yang, langsung tidur aja ya. Aku males mandi." kata Jihyo sambil digendong Daniel.
"Jorok ih..."
"Tadi siang aku udah mandi kok. Besok lagi aja mandinya." Satu fakta membuktikan bahwa sesumgguhnya Jihyo itu cewek mageran.
"Mandi dulu ya..." Daniel beneran nurunin Jihyo di kamar mandi lalu kunci pintu kamar mandi setelah nyalain shower dan Jihyopun basah.
"DANIEELL!!!" teriak Jihyo dari kamar mandi.
"Aku nggak mau punya istri jarang mandi. Mandi. Dulu ya, yang..." Daniel cuma katawa karena berhasil bikin Jihyo mandi.
"Handuk sama baju ganti mana? Masa' iya aku keluar nggak pake apa-apa..." kata Jihyo dari dalam kamar mandi.
"Ambil sendiri, yang. Tinggal keluar selangkah doang kan..."
"Daniel ih!"
"Ini handuknya, yang. Baju ganti cari sendiri ya, aku bingung mau ambil yang mana. Abis baju kamu banyak."
Akhirnya Jihyo keluar kamar mandi pake handuk doang. Jihyo masih sebel sama Daniel, dia nyari baju tidur lalu nyusul Daniel ke atas kasur.
"Udah?" tanya Daniel tanpa merasa bersalah.
Bukannya jawab Jihyo malah ngamukin Daniel. Daniel digebukin pake bantal sama guling. Bukan kesakitan Daniel malah ketawa.
"Daniel nyebelin." kata Jihyo.
"Aduh, yang. Udah dong! Iya, aku nyebelin." Daniel akhirnya nyerah karena dipukulin Jihyo ternyata juga sakit walaupun pake bantal. Tenaga kuda emang!
"Makanya jangan iseng." kata Jihyo sebel. Daniel nyengir doang. Lalu meluk istrinya.
"Kamu juga, kurang-kurangin magernya. Kan udah jadi istri, jadi harus rajin, ya? Ntar yang ngurus aku siapa kalo kamu mageran."
"Iya, bawel." Jihyo nyubit pipi Daniel gemas.
*
Paginya, Jihyo bangun duluan. Kalo bangun pagi emang Jihyo rajin, dibanding Daniel. Walaupun mageran sebenernya Jihyo cukup rajin. Jihyo nyiapin sarapan. Kopi panas sama roti udah siap di atas meja. Tinggal nunggu Daniel bangun, sengaja nggak dibangunin. Biar Daniel bangun sendiri pikir Jihyo.
"Sarapan kok nggak ajak-ajak sih?" tanya Daniel lalu duduk di kursi depan Jihyo.
"Males. Kamu susah bangunnya. Mendingan aku nungguin kamu bangun aja." jawab Jihyo asal sambil ngunyak rotinya.
"Kegiatan kamu apa hari ini?" tanya Daniel sambil minum kopinya.
"Nggak ada. Emang kamu mau ngapain? Masuk kerja?"
"Belum. Aku ke kantor besok aja. Masih mau di rumah sama kamu."
"Olahraga, yuk. Dari kemarin kita males-malesan doang, belum bakar lemak." usul Jihyo.
"Boleh. Di hotel kemarin juga kita kan nggak keluar. Ngegym aja deh, di tempat biasa." ajak Daniel.
Mereka setuju buat ngegym bareng. Tempat gymnya nggak jauh kok. Jadi mereka cuma jalan kaki. Daniel emang hobi olahraga, beberapa kali juga dia ngajak Jihyo ngegym bareng. Iya, bareng. Daniel olahraga, Jihyo sibuk ngeliatin Daniel. :D
*
Sorry slow update 🙇♀🙇♂
Happy reading 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST MARRIED - Kang Daniel & Park Jihyo
FanfictionNothing special, they just married!