Hari ini adalah hari pertama Daniel masuk kerja setelah beberapa hari cuti karena nikah. Beberapa hari cuti dimanfaatkan dengan baik oleh Daniel dan Jihyo. Mereka punya banyak waktu berdua dan melakukan kewajiban masing-masing sebagai pasangan suami istri yang sah, tenrmtu saja mereka sudah melakukan hal itu.
Pagi ini, Jihyo bangun duluan. Mereka berdua emang mageran tapi karena udah jadi istri Jihyo jadi terbiasa bangun pagi. Masih jam 7 kurang. Jihyo ke dapur nyiapin sarapan dan kebutuhan suaminya sebelum bangunin Daniel.
"Sayang, bangun..." panggil Jihyo, berusaha bangunin Daniel.
"Hhmmm..." Bukannya bangun Daniel malah nutupin kepalanya pake selimut.
"Daniel, bangun. Kamu masuk kerja loh hari ini." kata Jihyo lagi, kali ini sambil goyang-goyangin badan suaminya.
"Bentar lagi..." jawab Daniel, masih belum melek.
Jihyo capek bangunin Daniel tapi orangnya tetep ngebo. Akhirnya, Jihyo nemu ide bagus. Dia buka jendela yang ada di kamarnya lalu narik selimut yang dipake suaminya.
"Iyaa... Aku bangun, yang." berhasil. Daniel bangun, belum bener-bener bangun sih masih duduk ditepi ranjang.
"Kamu aneh deh... Kalo nggak kerja bisa bangun pagi giliran mau kerja malah ngebo." monolog Jihyo sambil ngelipet selimut.
Daniel tiba-tiba megang tangan Jihyo lalu narik ke pangkuannya. Jadilah Daniel meluk Jihyo yang tangannya masih sibuk megang selimut. Daniel ndusel ke pundak istrinya.
"Bangun, yang..." Jihyo gemes ngeliat Daniel. Jihyo nyubitin pipi Daniel, biar suaminya bangun. Tapi percuma. Cup! Jihyo nyiup bibir Daniel sekilas. Seketika Daniel buka mata.
"Tau gitu, daritadi aku cium aja ya biar cepet bangunnya." kata Jihyo.
"Aku mau mandi ah..." Daniel berdiri. Dia salting abis dicium Jihyo. Padahal istri sendiri ya...
"Eh ada yang lupa..." Daniel balik lagi nyamperin Jihyo lalu nyium bibir Jihyo sebelum lari ke kamar mandi. "Aku sayang kamu..." teriak Daniel dari kamar mandi.
Jihyo diem aja. Sengaja nggak nyaut.
"Yang..."
"Jihyo..."
"Kok diem aja?"Daniel buka pintu kamar mandi, nongol kepalanya doang. Dia kaget ternyata Jihyo di depan pintu.
"Aku juga saya kamu. Kalo bilang sayang jangan sambil lari terus teriak dong, kan aku jadi gemeess.." Jihyo nyubitin pipi Daniel lagi, kali ini agak keras.
"SAKIT, yaaang. Iya, besok nggak gitu lagi. Kan aku malu, jaman pacaran jarang sayang-sayangan..." Daniel menikmati banget dielus-elus pipinya sama Jihyo.
"Udah ah, sana mandi. Mentang-mentang CEO berangkat kantor seenaknya."
"Biarin yang punya perusahaan kan aku..." kata Daniel dari dalem kamar mandi.
"Yang, kamu mau sarapan apa?"
"Apa aja yang kamu masak aku makan kok."
"Aku belum masak. Hehehe"
"Yaudah, sereal atau roti aja. Minumnya kopi."
*
Jihyo balik ke dapur. Nyiapin sarapan buat suaminya. Sereal, roti sama kopi. Sejujurnya, Jihyo belum pengen masak padahal kemarin udah beli banyak bahan makanan. Dasar Jihyo...
"Yang, jam tangan aku mana ya?" tanya Daniel dari dalem kamar.
"Ada kok di meja. Tadi aku taroh disitu." jawab Jihyo dari dapur.
"Yang, aku mau ganti dasi dong, jangan yang ini nggak cocok." akhirnya Jihyo nyamperin Daniel ke kamar.
"Kenapa?"
"Ganti dasi, sekalian pasangin." Daniel senyum, bikin Jihyo meleleh.
"Bilang aja minta dipasangin dasi, pake modus ganti dasi segala." sindir Jihyo lalu ngambilin dasi ganti buat Daniel.
"Beneran nggak cocok, yang."
"Biasanya bisa make sendiri kok jadi manja minta dipasangin dasi."
"Mumpung aja yang makein yang."
"Nunduk dikit, yang. Aku nggak nyampe" Jihyo narik Daniel biar nunduk.
"Iya..." Daniel nunduk, biar gampang masang dasinya.
"Kok ngeliatin akunya gitu, yang?" tanya Jihyo, Daniel ngeliatin Jihyo terus jadi bikin Jihyo risih.
"Kamu cantik."
"Padahal aku belum mandi loh."
"Kamu bangun tidur aja udah cantik, yang."
"Kamu pinter ngegombal ya sekarang. Dulu jaman pacaran nggak gini deh."
"Ya kan beda. Sekarang kamu istriku." Daniel nunduk lagi, karena Jihyo ngerapihin rambutnya.
"Iya, deh. Udah. Yuk, sarapan." ajak Jihyo.
*
"Kegiatan kamu hari ini apa?" tanya Daniel sambil ngoles selai ke rotinya.
"Nggak ada. Dirumah aja nyantai." jawab Jihyo asal.
"Aku sebenernya males ke kantor. Masih pengen di rumah males-malesan sama kamu."
"Bilang aja mau tidur seharian."
"Iya sih... Hehe"
"Kok aku kayak denger suara HP kamu ya, yang?" tanya Jihyo sambil celingukan nyari sumber suara.
Jihyo berdiri masuk ke ruang kerja Daniel dan menemukan HP Daniel disana. Ada telpon dari sekretaris Daniel.
"Siapa, yang?"
"Sekretaris kamu nih..." Jihyo nyodorin HP ke Daniel. Daniel pun sibuk ngobrol sama orang di sebrang telpon.
"Aku lupa ada meeting hari ini..." kata Daniel setelah selesai telpon.
"Yaudah, berangkat sana."
"Kok ngusir?"
"Biar kamu cepet berangkat. Jangan males kerja. Inget nggak, dulu kamu bela-belain ninggal aku nggak ketemu beberapa bulan buat ngurus bisnis. Sekarang giliran udah jadi CEO malah males."
"Iya, baweeeel."
Daniel menghabiskan kopinya lalu berdiri. Siap berangkat. Jihyo ngintilin Daniel sampe depan pintu. Kayak nggak rela gitu Daniel berangkat kerja.
"Tadi kamu loh yang nyuruh aku cepet berangkat kok sekarang nggak mau ditinggal?" tanya Daniel ke Jihyo yang masih meluk tas kerja Daniel.
"Nih tasnya. Berangkat sana." jawab Jihyo jutek. Lalu nyium tangan suaminya sekilas.
"Yang..." Daniel meluk Jihyo dibales juga, kenceng banget. "Makasih ya, selalu ada buat aku dari jaman aku masih susah sampe sekarang. Aku sayang banget sama kamu." Cup! Daniel nyium kening istrinya. Jihyo senyum bahagia banget.
"Aku juga sayang kamu. Udah ah, ntar nggak jadi berangkat kamunya." Jihyo nglepas pelukan suaminya.
Daniel senyum lalu ngelus kepala istrinya sebelum bener-bener berangkat kerja.
*
Makasih buat temen-temen yang udah dukung cerita ini
Udah masukin cerita ini ke library bahkan ke reading list
Maaf kalo masih banyak kekurangan dan slow update
Sekali lagi makasih semua 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST MARRIED - Kang Daniel & Park Jihyo
FanficNothing special, they just married!