Part 14

1.5K 66 0
                                    

Elang dan Nara tersenyum bahagia mengingat hal tersebut. Nara pun kembali berkata...

" Suamiku, kita berdua itu dulu maksa banget ya? Papa, mama, ayah dan bunda sampai pusing mikirin kita berdua. Mereka juga lama banget berunding untuk menyetujui pernikahan sirih kita berdua. "

" Iya istriku. Kita berdua juga nekat banget, masa keesokkan paginya kita langsung ke mall buat beli setelan kebaya, setelan jas dan cincin kawin kita berdua. "

" Iya suamiku. "

" Istriku, nanti saat kita berdua udah lulus SMU, kita berdua harus pakai cincin kawin kita ya? "

" Iya suamiku. Nanti cincin aku yang ada di kalung kamu, kamu pakaikan ke jari manis tangan kanan aku dan cincin kamu yang ada di kalung aku, aku pakaikan ke jari manis tangan kanan kamu. "

" Iya istriku. Istriku, kamu ingat nggak saat bulan madu kita yang nggak jadi ke Bali. "

" Ingat donk suamiku. "

Elang dan Nara pun teringat kembali kejadian beberapa bulan lalu.

Flashback...

Setelah Elang dan Nara sudah menikah secara sirih, tiba-tiba Elang berkata...

" Ma, pa, ayah, bunda tiket bulan madu kita berdua ke Bali mana? "

" Tiket bulan madu? "

" Ke Bali? "

" Nggak ada ya tiket bulan madu, apalagi ke Bali. "

" Iya benar, kalian berdua kan nikahnya maksa dan tanpa perencanaan apa pun juga. Lagi pula apa kalian berdua lupa sama omongan kalian berdua sama papa? Kalian berdua kan kemarin bilang sendiri, setelah nikah langsung kerja jadi pelayan supermarket. "

" Jadi kita berdua bulan madunya dimana ma, pa, ayah, bunda? "

Tanya Elang dan Nara bersamaan. Kedua orang tua mereka masing-masing langsung berkata...

" Di rumah...!!! "

" What? Di rumah? "

Ucap Elang dan Nara saling bertatapan. Kedua orang tua Elang dan Nara kembali berkata...

" Iya di ru...mah...!!!

" Kalau di rumah siapa itu terserah kalian berdua. Mau di rumah mama papa boleh, mau di rumah ayah bunda juga boleh. "

" Gimana pengantin baru, kalian berdua mau bulan madu di rumah siapa? "

" Iya, kalian berdua mikirinnya nggak usah kelamaan. Anggap aja rumah papa mama dan ayah bunda itu di Pulau Bali, ada pantai Kuta nya dan hotel Bintang 5. "

" Papa, mama, ayah, bunda, tega banget sih...!!! "

" Oh ya Elang, nanti malam saat kalian berdua mau ML, kamu jangan main seruduk aja sama Nara. Kalian berdua harus sholat isya dan sholat sunah 2 rakaat dulu. Jangan lupa bacakan doa sebelum melakukan hubungan suami istri di atas ubun-ubun Nara. Kalau kamu tidak tahu bacaannya, nanti papa dan ayah yang akan mengajari kamu atau kamu cari sendiri aja di google. "

" Iya pa. "

Malam harinya Elang dan Nara melakukan sholat Isya dan sholat sunah berjamaah. Setelah itu Elang membacakan doa sebelum melakukan hubungan suami istri di atas ubun-ubun Nara. Perlahan-lahan Elang mencium kening, kedua mata, hidung, kedua pipi dan bibir Nara untuk pertama kalinya.

Tidak lama kemudian Elang menggendong tubuh Nara dan membaringkannya di atas kasur yang empuk. Kedua tangan Elang pun satu persatu membuka semua pakaian Nara dan pakaiannya sendiri. Elang pun menutupi bagian bawah tubuh mereka berdua dengan sebuah selimut. Malam itu mereka berdua melakukan malam pertama.

Setelah selesai Elang mencium kening Nara dan berkata...

" I love you istriku..."

" I love you more suamiku..."

" Istriku, masih sakit ya? "

" Iya perih. "

" Maaf ya istriku? "

" Nggak apa-apa kok suamiku. "

Elang pun berbaring di samping tubuh Nara. Mereka berdua pun tidur berpelukkan dalam keadaan naked.

Flashback End.



Note Blue (1-28 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang