Part 22

1.4K 64 0
                                    

Di dalam kamar Elang dan Nara. Elang sedang sibuk mencari-cari hp nya di semua tempat. Tiba-tiba Nara berkata...

" Kamu cari apaan sih Lang? Aku pusing lihat kamu mondar-mandir, bongkar sana, bongkar sini. "

" Nana, kamu lihat hp aku nggak sih? Dari tadi aku cari kemana-mana kok nggak ada sih? "

" Kamu sih Lang kebiasaan suka meletakkan hp di sembarangan tempat, ceroboh banget sih, pelupa lagi. "

" Iya sih, Na tolong miscall ke hp aku donk pakai hp kamu? "

" Iya bentar. "

Nara pun langsung mencari-cari hp nya di atas meja dan di dalam tasnya. Tiba-tiba Nara berkata...

" Lang, hp aku kok nggak ada sih? "

" Kamu itu Na, tadi bilang aku suka meletakkan hp sembarangan, ceroboh dan pelupa. Ternyata, kamu sendiri juga sama. "

" Aku nggak sama kok seperti kamu. Aku kan selalu meletakkan hp aku di atas meja atau nggak di dalam tas kerja aku. "

Di dalam ruang belajar...

Awan langsung mengambil hp Elang dan ingin membanting hp Elang ke atas lantai sambil berkata...

" Dasar brengsek...!!! "

" Kak Awan hp papi jangan di banting...!!! "

Ucap Bintang langsung cepat-cepat mengambil hp di tangan Awan. Awan pun langsung mengambil hp Nara dan ingin membanting hp Nara ke atas lantai sambil berkata...

" Dasar sialan...!!! "

" Kak Awan hp mami jangan di banting nanti hp mami rusak. Hp mami dan hp papi kan couple. "

" Iya kak, itu kan hp dari kita berdelapan sebagai kado Anniversary mami dan papi yang ke 20 tahun. "

" Benar banget kak, uang tabungan Mentari jadi menipis gara-gara kita berdelapan sumbangan buat beli kedua hp itu. "

" Aish..."

Ucap Awan sangat kesal. Awan pun langsung mengambil laptopnya dan ingin membanting laptopnya. Tiba-tiba ketujuh adik-adik Awan langsung berkata...

" Jangan...!!! "

" Kak, laptop kak Awan jangan di banting nanti rusak. "

" Iya kak, laptop kak Awan kan banyak file-file penting. "

" Kak Awan, laptop kakak Awan buat Cahaya aja. "

Ucap Cahaya langsung mengambil laptop Awan dan meletakkannya di atas kursi.

" Aaa....!!! "

Ucap Awan yang sangat kesal langsung teriak-teriak dan membuang semua buku-buku yang ada di atas meja. Awan juga membuang semua buku-buku yang tersusun rapi yang ada di dalam rak-rak buku. Sambil menangis tersedu-sedu Surya langsung berlari-lari menuju kamar Elang dan Nara dan menggedor-gedor pintu kamar kamar Elang dan Nara.

" Mami, papi, buka pintunya..."

Elang dan Nara cepat-cepat membuka pintu kamar mereka berdua, berlutut di depan Surya, menghapus air mata Surya dan berkata...

" Surya kamu kenapa teriak-teriak dan nangis-nangis gini sih sayang? "

" Mami, papi, kak Awan ngamuk-ngamuk, ruang belajar berantakkan. Tadi kak Awan mau ngebanting hp mami dan papi. Kak Awan juga mau ngebanting laptop kesayangannya. "

" Benarkah? "
Ucap Elang dan Nara bersamaan. Elang pun berkata...

" Jadi hp kita berdua ada di ruang belajar, Na. "

" Iya Lang. "

" Mami, papi, ayo buruan ke ruang belajar, semua kakak-kakak Surya sedang nangis. "

" Apa? Sebenarnya mereka semua kenapa sih? "

Ucap Elang dan Nara bingung. Elang pun langsung menggendong Surya. Mereka bertiga pun langsung menuju ruang belajar.

Note Blue (1-28 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang