Part 19 (End)

9.9K 241 7
                                    

Setelah acara ijab qabul selesai, teman-teman Mia langsung berkata...

" Pak Richard, resepsi pernikahan nanti, jangan lupa undang-undang kita semua ya pak? "

" Iya pak. Kita semua mau makan gratisan pak. Lagian, pesta orang kaya kan pasti beda banget pak. Pasti banyak makanan yang enak-enak. Iyakan guys? "

" Benar banget. "

" Iya. Saya akan undang kalian semua. "

" Alhamdullilah. "

Ucap teman-teman Mia bersamaan. Tiba-tiba Richard kembali berkata...

" Tapi dengan syarat. "

" Syarat? Syarat apaan pak? "

" Harus bawa kado yang mahal ya pak? "

" Ya bapak, kalau kado yang mahal kita semua nggak punya duit buat membelinya. "

" Benar banget pak, kita semua kan  belum kerja. "

" Syaratnya bukan kado. "

" Terus apaan pak? "

" Saat pesta pernikahan saya dan Mia nanti, kalian semua jangan anarkis dan buat kehebohan. Soalnya saya tahu banget, kalian semua sama hebohnya dengan Mia. "

" Iya pak. Kita semua janji nggak akan anarkis dan buat kehebohan. "

" Bagus deh. Sekarang, lebih baik kalian semua pulang karena Mia butuh istirahat biar Mia cepat pulih kembali. "

" Iya pak. "

Teman-teman Mia pun berpamitan dan langsung pulang ke rumah masing-masing.

Malam harinya Mia berbaring di atas ranjangnya sedang memberi susu dan meninabobokan putranya. Richard yang berada di samping putranya tersenyum bahagia melihat 2 orang yang sangat disayanginya dan dicintainya.

Sesekali Richard mencium kening Mia dan kening putranya. Saat putranya sudah tidur lelap, Richard Perlahan-lahan menggendong putranya dan memasukkannya ke dalam box bayi.

Richard kembali duduk di samping Mia dan berkata...

" Aku boleh tanya nggak sama kamu?

" Bapak mau tanya apa? "

" Sayang, jangan panggil bapak atau pak lagi ya sama aku, kita berdua kan sudah menikah. Panggil sayang atau mas aja ya? "

" Iya mas. Mas Richard tadi mau tanya apa sama aku? "

" Sebenarnya alasan kamu pakai cadar dulu itu apa? Ayah dan ibu bilang, mereka sama sekali tidak tahu kalau kamu pergi ke sekolah pakai cadar. "

" Aku pakai cadar ke sekolah, karena aku nggak mau mas Richard dan teman-teman aku di sekolah lihat wajah aku yang selalu bersedih dan selalu pucat. "

" Maafin aku ya sayang. "

" Iya mas. "

" Sayang, aku mau curhat sama kamu tentang banyak hal. Tentang kapan aku jatuh cinta sama kamu, tentang kencan perjodohon aku dulu dan lain-lain. "

" Aku sudah tahu semuanya mas. Tadi kan aku sudah dengar semua curhatan mas. "

" Benarkah? "

" Iya mas. Sebenarnya aku sudah bangun dari koma sejak mas bilang dia milikku. Terus mas cerita kalau papi itu diktator. "

" Jadi kamu bangun dari koma bukan saat teman-teman anarkis kamu itu memukuli aku? "

" Iya. Mas, balasan surat cinta buat aku mana? Aku mau baca. "

" Sebentar ya sayang. "

Richard pun memberikan sekotak surat balasan untuk Mia. Mia pun satu persatu membaca surat tersebut sambil tersenyum bahagia.
________________

2 bulan kemudian...

Richard dan Mia pergi ke kampus bersama-sama saling bergandengan tangan. Saat semua mahasiswi melihat ke arah Richard dan tersenyum pada Richard, Mia pun langsung berkata...

" Tidak ada yang boleh menyukainya, menyayanginya dan mencintainya kecuali aku, karena dia milikku...!!! "

" Hu..."

Sorak semua mahasiswi tersebut. Mia kesal sekali mendengarnya.

" Kita berdua sudah menikah dan punya seorang anak. Ini cincin kawin kita berdua. "

Ucap Richard sambil menunjukkan cincin kawin mereka berdua kepada semua mahasiswi tersebut. Richard  tersenyum pada Mia dan berkata...

" Sayang, aku senang lihat kamu seperti dulu lagi. Selalu ceria dan tersenyum bahagia seperti Mia yang aku kenal 3 tahun yang lalu saat di lapangan upacara bendera. "

Richard lalu mencium kepala Mia yang tertutup jilbab. Mereka berdua tersenyum bahagia.

THE END.


Dia Milikku...!!! (1-19 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang