Setelah acara ijab qabul selesai, teman-teman Mia langsung berkata...
" Pak Richard, resepsi pernikahan nanti, jangan lupa undang-undang kita semua ya pak? "
" Iya pak. Kita semua mau makan gratisan pak. Lagian, pesta orang kaya kan pasti beda banget pak. Pasti banyak makanan yang enak-enak. Iyakan guys? "
" Benar banget. "
" Iya. Saya akan undang kalian semua. "
" Alhamdullilah. "
Ucap teman-teman Mia bersamaan. Tiba-tiba Richard kembali berkata...
" Tapi dengan syarat. "
" Syarat? Syarat apaan pak? "
" Harus bawa kado yang mahal ya pak? "
" Ya bapak, kalau kado yang mahal kita semua nggak punya duit buat membelinya. "
" Benar banget pak, kita semua kan belum kerja. "
" Syaratnya bukan kado. "
" Terus apaan pak? "
" Saat pesta pernikahan saya dan Mia nanti, kalian semua jangan anarkis dan buat kehebohan. Soalnya saya tahu banget, kalian semua sama hebohnya dengan Mia. "
" Iya pak. Kita semua janji nggak akan anarkis dan buat kehebohan. "
" Bagus deh. Sekarang, lebih baik kalian semua pulang karena Mia butuh istirahat biar Mia cepat pulih kembali. "
" Iya pak. "
Teman-teman Mia pun berpamitan dan langsung pulang ke rumah masing-masing.
Malam harinya Mia berbaring di atas ranjangnya sedang memberi susu dan meninabobokan putranya. Richard yang berada di samping putranya tersenyum bahagia melihat 2 orang yang sangat disayanginya dan dicintainya.
Sesekali Richard mencium kening Mia dan kening putranya. Saat putranya sudah tidur lelap, Richard Perlahan-lahan menggendong putranya dan memasukkannya ke dalam box bayi.
Richard kembali duduk di samping Mia dan berkata...
" Aku boleh tanya nggak sama kamu?
" Bapak mau tanya apa? "
" Sayang, jangan panggil bapak atau pak lagi ya sama aku, kita berdua kan sudah menikah. Panggil sayang atau mas aja ya? "
" Iya mas. Mas Richard tadi mau tanya apa sama aku? "
" Sebenarnya alasan kamu pakai cadar dulu itu apa? Ayah dan ibu bilang, mereka sama sekali tidak tahu kalau kamu pergi ke sekolah pakai cadar. "
" Aku pakai cadar ke sekolah, karena aku nggak mau mas Richard dan teman-teman aku di sekolah lihat wajah aku yang selalu bersedih dan selalu pucat. "
" Maafin aku ya sayang. "
" Iya mas. "
" Sayang, aku mau curhat sama kamu tentang banyak hal. Tentang kapan aku jatuh cinta sama kamu, tentang kencan perjodohon aku dulu dan lain-lain. "
" Aku sudah tahu semuanya mas. Tadi kan aku sudah dengar semua curhatan mas. "
" Benarkah? "
" Iya mas. Sebenarnya aku sudah bangun dari koma sejak mas bilang dia milikku. Terus mas cerita kalau papi itu diktator. "
" Jadi kamu bangun dari koma bukan saat teman-teman anarkis kamu itu memukuli aku? "
" Iya. Mas, balasan surat cinta buat aku mana? Aku mau baca. "
" Sebentar ya sayang. "
Richard pun memberikan sekotak surat balasan untuk Mia. Mia pun satu persatu membaca surat tersebut sambil tersenyum bahagia.
________________2 bulan kemudian...
Richard dan Mia pergi ke kampus bersama-sama saling bergandengan tangan. Saat semua mahasiswi melihat ke arah Richard dan tersenyum pada Richard, Mia pun langsung berkata...
" Tidak ada yang boleh menyukainya, menyayanginya dan mencintainya kecuali aku, karena dia milikku...!!! "
" Hu..."
Sorak semua mahasiswi tersebut. Mia kesal sekali mendengarnya.
" Kita berdua sudah menikah dan punya seorang anak. Ini cincin kawin kita berdua. "
Ucap Richard sambil menunjukkan cincin kawin mereka berdua kepada semua mahasiswi tersebut. Richard tersenyum pada Mia dan berkata...
" Sayang, aku senang lihat kamu seperti dulu lagi. Selalu ceria dan tersenyum bahagia seperti Mia yang aku kenal 3 tahun yang lalu saat di lapangan upacara bendera. "
Richard lalu mencium kepala Mia yang tertutup jilbab. Mereka berdua tersenyum bahagia.
THE END.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Milikku...!!! (1-19 End)
RomanceMia adalah seorang murid perempuan yang ceria, yang jatuh cinta, dengan guru Matematika di sekolahnya.