Part 2

14.7K 275 6
                                    

Saat upacara bendera berakhir, Mia dan Richard langsung pergi ke ruang kepala sekolah. Kepala sekolah langsung berkata...

" Pak Richard, apa anda mengenal siswi ini? "

" Tidak pak. "

" Ya bapak, gimana mau kenal. Orang bapak aja belum memperkenalkan kita berdua. Iya kan pak Richard? "

Ucap Mia sambil tersenyum pada Richard. Richard yang melihatnya hanya diam. Kepala sekolah pun langsung berkata...

" Nama kamu tadi siapa? Ar...Ar..."

" Armia Eka Putri pak, panggil aja Mia. Kalau pak Richard mau panggil aku, panggil saja sa...yang. "

" Aku? Sa...yang? "
Ucap kepala sekolah. Mia pun kembali berkata...

" Iya pak. Nggak ada yang salah kan pak? "

" Mia ini sekolah, pak Richard ini guru kamu. Jadi, kalau mau bicara sama guru kamu, baik pak Richard maupun guru-guru yang lain, gunakan bahasa formal. Bukan aku tapi saya. Ngerti? "

" Di ngerti-ngertiin deh pak. "

" Ingat ya Mia, Richard, tugas murid itu belajar dan tugas guru itu mengajar. Mengerti? "

" Iya pak. "

Ucap Mia dan Richard bersamaan.

" Kalian berdua tidak boleh berpacaran baik secara diam-diam maupun terang-terangan. Jangan ada skandal apa pun antara guru dan murid. Jangan mencemarkan nama baik sekolah ini. Mengerti? "

" Iya pak. "
Ucap Richard.

" Mia, kamu kenapa tidak menjawab pertanyaan saya? Kamu ngerti kan yang bapak omongin tadi? "

" Ya bapak, masa kita berdua tidak boleh berpacaran sih? Kita berdua kan tidak bisa menolak saat allah swt menghadirkan cinta di dalam hati kita. Bukankah cinta itu adalah anugerah dari allah swt. Lagian ya pak, cinta itu kan seperti kentut, jika tidak di keluarkan bisa sakit perut. "
Richard tersenyum mendengar semua ucapan Mia, sedangkan kepala sekolah langsung berkata...

" Kentut? Kamu ini pagi-pagi udah ngomong jorok. "

" Ya maaf. "

" Oh ya Mia, mulai besok, kamu harus pakai rok sekolah di bawah lutut bukan 10 cm di atas lutut seperti itu. Mengerti? "

" Ya bapak, kalau di bawah lutut, nggak fashionable donk. "

" Ini sekolah Mia, bukan club malam...!!! Ya sudah, sekarang kalian berdua bubar. "

" Iya pak. "

Ucap Mia dan Richard bersamaan. Saat mereka berdua berjalan meninggalkan ruang kepala sekolah, Mia langsung mengulurkan tangannya ke depan Richard dan langsung berkata...

" Pak Richard, kenal..."

" Mia...!!! "

Ucap kepala sekolah secara tiba-tiba. Mia yang kesal saat omongannya di potong oleh kepala sekolah langsung menggerutu...

" Apaan lagi sih pak botak? "

Mia pun langsung berbalik, tersenyum dan berkata...

" Ada apa pak? "

" Kamu ngapain tadi mengulurkan tangan kanan kamu pada pak Richard? "

" Saya mau sungkeman pak sama pak Richard, biasa pak, lebaran. "

Ucap Mia seenaknya. Richard tersenyum mendengarnya dan menahan tawa. Kepala sekolah kembali berkata...

" Sungkeman? Lebaran? Kamu ini bisa aja cari alasan. Memangnya saya nggak tahu apa, kamu tadi mau ngajakin pak Richard itu kenalan kan? "

" Ya gitu deh pak, namanya juga mau PDKT sama calon pacar. Boleh kan pak? "

" Nggak boleh...!!! "

" Itu namanya bapak melanggar hak azazi manusia. Iya kan pak Richard?"

Richard hanya diam tidak menjawab pertanyaan Mia. Kepala sekolah pun kembali berkata...

" Sudah, kembali ke ruangan kalian masing-masing. "

" Iya pak. "

Mia dan Richard pun langsung meninggalkan ruang kepala sekolah.


Dia Milikku...!!! (1-19 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang