Part 24 (End)

10.2K 264 10
                                    

Cerisha yang masih kesal dengan Irham duduk di atas kasur sambil melipat kedua tangannya di depan dada, menatap tajam pada Irham dan berkata...

" Udah deh, kak I'am nggak usah bo'ong sama Ceri...!!!! Meskipun dulu kak I'am bilang sama Ceri, kak I'am nggak pernah check in di hotel sama mantan pacar kak I'am itu, tapi kan bisa aja kak I'am ML di rumah mantan pacar kak I'am, ML di rumah papi mami, ML di apartemen, ML di kost-kostan dan lain-lain...!!! "

Irham tersenyum mendengar semua ucapan Cerisha dan melihat wajah jutek Cerisha yang terus menerus cemberut. Tiba-tiba Irham mencolek hidung Cerisha dan berkata...

" Cemburu ya? "

" Nggak...!!! Siapa yang cemburu...?!?! Ceri cuma jealous aja kok...!!! "

" Ha...ha...ha...itu sama aja cantik. Bisa-bisanya kamu marah sambil bercanda gini. Kamu gemesin banget sih cantik kalau lagi cemburu gini, nyeremin juga sih. "

" Kak I'am juga nyeremin banget saat cemburu sama Ceri, pakai acara kabur dari rumah segala. "

" Itu karena kak I'am sangat menyayangi dan mencintai kamu pengantin kecilku. "

Ucap Irham langsung mencium bibir Cerisha sekilas. Cerisha tersenyum  dan menunduk malu. Perlahan-lahan Irham mengangkat dagu Cerisha dengan jari jempol dan telunjuknya sambil berkata...

" Cantik, meskipun dulu kak I'am pacaran sama mantan pacar kak I'am selama 7 tahun, tapi kak I'am pacaran sama mantan pacar kak I'am itu juga sebatas ciuman kening aja kok. "

" Benarkah? "

" Iya. "

" Sumpah demi apa? "

" Sumpah demi allah, cantik. "

Cerisha tersenyum bahagia mendengarnya dan langsung berkata dengan malu-malu...

" I love you so much kak I'am... "

" I love you more pengantin kecilku. "

Irham pun langsung menggendong tubuh Cerisha dan berjalan menuju kamar mandi. Mereka berdua pun langsung mandi wajib, mengambil air wudhu, berpakaian dan sholat shubuh berjamaah. Setelah itu mereka berdua sarapan dan jalan-jalan di kota Paris yang romantis.
______________

36 tahun kemudian...

Seorang wanita paruh baya yang memakai jilbab Putih sedang mendorong sebuah kursi roda yang di duduki oleh seorang pria tua yang memakai peci Hitam.

Mereka berdua menuju sebuah pohon yang ada di taman belakang rumah mereka berdua sambil tersenyum bahagia melihat anak-anak, menantu dan cucu-cucu mereka berdua.

Saat mereka berdua tiba di bawah pohon tersebut, mereka berdua duduk berhadap-hadapan sambil mengobrol-obrol. Dengan suara cadelnya, pria tua itu berkata...

" Cantik, kamu capek ya dolong-dolong kulsi loda kak I'am telus menelus? "

" Ya nggaklah kak. Ceri kan masih muda, baru 4 tahun. Belakangnya aja sih, depannya ada angka 5 nya. Ha...ha...ha..."

" Pengantin kecil kak I'am bisa aja. "

" Iya donk kak, Ceri...!!! "

" Hm...cantik, kalau umul kamu 4 tahun, belalti umur kak I'am saat ini 7 tahun. Tapi belakangnya ada angka 0 nya. Ha...ha...ha..."

" Iya kak, benar. "

" Cantik, maafin kak I'am ya? Gala-gala kak I'am sakit stloke, selama bebelapa tahun ini, kak I'am selalu melepotin kamu. "

" Nggak merepotin kak. Kak I'am kan tanggung jawabnya Ceri. Baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Dulu Ceri loh yang selalu merepotin kak I'am. Iya kan? "

" Celi nggak ngelepotin kak I'am kok. Celi kan dulu adalah anak kecil yang penulut. "
Ucap Irham sambil membelai-belai tangan Cerisha. Irham pun kembali berkata...

" Telima kasih ya cantik, udah selalu mendampingi hidup kak I'am... "

" Sama-sama kak. "

" Telima kasih juga ya cantik, udah jadi istli telbaik untuk kak I'am dan udah jadi bunda telbaik untuk ke enam anak-anak kita beldua..."

" Sama-sama kak. "

Ucap Cerisha sambil menatap lembut kedua mata Irham. Irham pun perlahan-lahan mencium kening Cerisha dengan lembut dan berkata dengan mesra...

" I love you so much pengantin kecilku... "

" I love you more kak I'am. "

THE END.


Pengantin Kecil (1-24 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang