1 tahun kemudian...
Di Sabtu sore Irham sedang menonton TV bersama Cerisha. Tiba-tiba Cerisha berkata...
" Kak, besok kita pelgi ke kebun bintang ya? Please..."
" What? Kebun bintang? "
" Iya kak. Celi pengen banget pelgi ke kebun bintang sepelti teman-teman Celi dan mama papanya. "
Ucap Cerisha dengan sangat sedih. Irham yang melihatnya langsung berkata...
" Iya cantik besok kita pergi ke kebun bintang. "
" Benelan? "
" Iya. "
" Janji? "
" Iya. "
" Asyik...telima kasih ya kak I'am? "
" Iya sama-sama. "
Keesokkan harinya Irham dan Cerisha pergi ke kebun bintang. Cerisha sangat senang dan antusias sekali melihat semua binatang-binatang tersebut dan tidak lupa mengabadikannya dengan kamera dan handycam. Tiba-tiba di tengah jalan Cerisha berjongkok. Irham yang melihatnya langsung berkata...
" Kamu kenapa Cer? "
" Capek kak. Kedua kaki Celi pegal-pegal semua. "
" Kamu sih dari tadi lari-larian
terus. "" Habisnya semua binatang-binatang yang ada di kebun binatang ini lucu-lucu semua kak. Nyelemin juga sih. Iya kan kak? "
" Iya. "
" Kak, gendong..."
" Gendong? Katanya kamu udah gede'... "
Cerisha cemberut mendengarnya dan berkata dengan sangat sedih...
" Coba aja kalau ada papa. Pasti saat ini Celi di gendong sama papa di belakang punggung papa. "
Tiba-tiba Irham duduk berjongkok di depan Cerisha dan berkata...
" Yuk, naik ke atas punggung kakak. "
Cerisha kaget mendengarnya dan langsung tersenyum bahagia sambil berkata...
" Benelan kak I'am mau gendong Celi? "
" Iya. "
" Telima kasih banyak kak. "
" Sama-sama. "
" Kak I'am baik deh..."
Ucap Cerisha langsung naik ke belakang punggung Irham. Irham yang sedang menggendong tubuh Cerisha langsung berbicara sendiri di dalam hati...
" Seharusnya setiap weekend, aku ngedate sama seorang wanita sambil Candle light dinner yang super romantis, nonton film romance berdua di bioskop, bukan weekend sama anak kecil gini. Bukan pergi ke kebun bintang seperti ini, bukan pergi ke tempat hiburan khusus buat anak-anak atau pun nonton film anak-anak. "
Irham menarik napas panjang dan perlahan-lahan menghembuskannya sambil kembali berbicara sendiri di dalam hati...
" Nasib aku kok gini banget sih? Sepertinya kata teman-teman aku benar, selain aku sibuk kuliah S2 dan kerja, aku juga sibuk jadi baby sitter nya Cerisha. Kenapa mami dan papi harus memberikan amanah dan tanggung jawab sebesar ini sih di masa muda aku? Kenapa aku harus selalu tidak punya pilihan di hidup aku sendiri? Hidupku selalu di atur sama mami dan papi. Mungkin karena aku cuma... "
" Kak..."
Ucap Cerisha menghentikan lamunan Irham. Irham yang kaget langsung berkata...
" Kenapa Cer? "
" Kakak kok dali tadi diam aja. Kak I'am nggak happy ya jalan-jalan baleng Celi? Kak I'am capek ya gendong Celi telus-telusan? Kalau kak I'am capek, sekalang juga kak I'am tulunin Celi aja. Nanti Celi jalan sendili aja buat keliling-keliling kebun bintang ini sendilian. Telus, saat kita udah sampai di lumah nanti, Celi janji deh akan pijat-pijat punggung kakak. "
Ucap Cerisha sambil menguap. Irham yang mendengarnya langsung berkata...
" Kakak nggak apa-apa kok Cer. Lagian, kamu nggak boleh keliling-keliling kebun bintang ini sendirian. Kalau kamu hilang dan di culik orang gimana? Kamu itu nggak boleh jauh-jauh dari kak I'am. Kamu harus selalu berada di samping kak I'am. Ngerti? "
" Ngelti kak. "
Tidak lama kemudian Cerisha tertidur di atas punggung Irham. Irham pun memutuskan langsung pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Kecil (1-24 End).
Romansa" Pi, mi, calon istri Irham janda anak 2? " " Bukan. " " Alhamdullilah. " " Wanita yang kamu kira janda anak dua itu adalah calon ibu mertua kamu. " " Mak...sud papi? " " Kamu menikah sama anak perempuannya. Anak perempuan yang pakai kebaya putih da...