Don't Worry

234 43 3
                                    

PRANG!!!

Seorang pria paruh baya membanting piring-piring yang ada didapur.Tidak terhitung sudah berapa banyak yang dipecahkan oleh pria itu. Wajahnya menampakan emosi yang besar. Nafasnya tidak beraturan - menatap tajam kearah istrinya yang meringkuk disudut dapur dengan kedua tangan menutupi telinganya.Tubuh istrinya bergetar beriringan dengan isakan-isakan.

Menangis! Menangis! Selalu saja menangis.

Pria itu muak mendengar suara tangisan istrinya.Maka dengan kasar ia menjambak rambut istrinya, menyeretnya keruang tamu serta menghempaskan kasar-mengabaikan seruan sakit dari wanita yang sudah menemani hidupnya selama 19 tahun.

"DIAM!! AKU MUAK MENDENGAR TANGISANMU."

Sang istri ingin juga diam-menghentikan tangisan yang semakin membuat suaminya emosi.Namun apa daya,air matanya tidak bisa berhenti.Terus dan terus mengalir tanpa minta ijin dari pemilik.

"BRENGSEK! APA KAU TIDAK MENDENGARKU?! AKU BILANG BERHENTI MENANGIS!!" Lepas kendali pria tersebut menendang berkali-kali istrinya yang tersungkur dengan kuat. Rungunya seakan tuli tidak mendengar jeritan kesakitan sang istri.

Krieett...

Taehyung yang baru saja pulang sekolah melemparkan tasnya asal kala mendapatkan pemandangan ibunya dipukul. Kedua kakinya segera berlari kearah ibunya. 

"HENTIKAN BAJINGAN!!" Taehyung mendorong kuat membuat ayahnya terjatuh kebelakang lantas berjongkok menanyakan keadaan ibunya cemas.

"Eomma gwenchana?" Darah dalam tubuhnya mendidih mendapati wajah ibunya yang sudah memar. Tangannya terasa begitu gatal untuk memberikan sebuah hantaman kepada ayahnya.Namun Taehyung berusaha menahannya.

"Kajja eomma. Aku akan membawamu kekamarku."

Belum sempat Taehyung membawa ibunya.Tubuhnya sudah ditarik oleh sang ayah.

'BUGH'

Sebuah pukulan mendarat mulus dipipi kirinya.

"DASAR ANAK TIDAK BERGUNA! BERANINYA KAU MENDORONG AYAHMU SENDIRI!!"

Tidak! Kesabaran Taehyung sudah habis.Ia tidak bisa menahannya lagi,maka sebuah pukulan yang cukup kuat ia berikan kepada ayahnya. Tidak cukup dengan satu pukulan,Taehyung pun menarik kerah baju ayahnya hendak memberikan beberapa pukulan lagi.

"Keumanhe Taehyung!" Suara ibunya menghentikan gerakannya.

Wajahnya memerah,nafasnya tampak tidak beraturan serta urat nadi-nadi disekitar lehernya keluar menandakan dirinya yang sedang diselimuti emosi besar.

"Dia ayahmu. Jangan memukulnya." Isak sang ibu.

Shit!

Ia benci fakta ini.Fakta sosok didepannya saat ini adalah Ayahnya. Fakta bahwa dalam dirinya mengalir darah yang sama dengan ayahnya.Fakta yang ia benci namun tidak dapat mengubahnya.

Maka Taehyung melepaskan cengkramannya dan mendorong ayahnya terjatuh kelantai. Kemudian merangkul kedua bahu ibunya, menuntun kedalam kamarnya.

"Kajja eomma."

-

-

PYSCHO SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang