Titipan

3.5K 157 7
                                    

"Taehyung" lirih seorang namja yang terbaring lemah di atas kasur pesakitan. Bibir nya memucat dengan selang oksigen dan selang infus yang berada di tubuh nya.

"Iya Jim ? " iya, orang itu adalah Jimin sahabat Taehyung dari masa kecil hingga saat ini. Wajah pucat nya menatap Taehyung penuh kesedihan dengan raut sendu. Tangan nya yang bebas selang infus mengulur kearah tangan Taehyung yang dengan sigap sang empunya menggenggam nya.

"Kamu sahabatku Tae, boleh aku minta satu permintaan terakhirku, sebelum aku benar - benar tidak ada" Jimin tersenyum dengan lelehan air matanya.

"Hey Jim!! Kamu ini bicara apa! Kamu pasti sembuh Jim . Kamu pasti kuat, tolong bertahan lah. Untuk anak mu" ucap Taehyung lirih, tanpa sadar juga dirinya meneteskan air mata. Jimin menggelengkan kepalanya lemah.

"Aku sudah lelah" Jimin tersenyum" Tolong jaga Yoongi dan Jaehyung untuku" Taehyung menggelengkan kepalanya kuat. Sungguh ia tidak tahan mendengar perkataan Jimin.

"Jim aku-"

"Aku mohon Taehyung, jadilah papa yang baik untuk anak ku " Jimin tersenyum kearah Taehyung bak malaikat. Taehyung termenung mendengar ucapan Jimin.

"Anggap saja ini balas budi ku Taehyung. Maaf"

"Uh? A-apa?!" Taehyung mengerenyitkan dahinya bingung.

"Aku tahu kau suka Yoongi dari masa SMA kan ?" Taehyung terhenyak memdengar ucapan Jimin. Bagaimana Jimin bisa tahu tentang itu. Memang benar Taehyung menyukai Yoongi dari masa SMA , tapi sungguh dia ikhlaskan untuk Jimin. Daripada ia harus memperjuangkan Yoongi. Sahabat lebih penting daripada belahan Jiwa. Jadi Taehyung saat itu hingga sekarang hanya menahan rasa sakit hati melihat Yoongi dan Jimin bahagia, apalagi mereka sudah memiliki keturunan. Bisa dirasakan bagaimana perih nya hati Taehyung.

"Maka bahagialah dengan Yoongi sekarang, dan jaga anak ku Taehyung" lirih Jimin matanya mulai menyayu nafasnya mulai melemah "maafkan aku sudah merebut nya darimu" lanjutnya.

"Tidak Jim! Aku sudah tidak menyukai Yoongi, kau sendiri pun tahu aku akan menikah dengan Hoseok" sanggah Taehyung

"Jangan membohongi perasaan mu sendiri Taehyung, aku sudah tahu semua. Kamu menyakiti hatimu sendiri dengan melihat aku dan Yoongi sudah berkeluarga. Aku tahu betul sakit hatimu seperti apa. Aku ini sahabat dari masa kecilmu bung, kamu tak akan bisa membohongi diriku" ucap Jimin. Taehyung merundukan kepalanya merasa bersalah. Apa sejelas itukah ?. Perasaan dirinya telah menutupi nya rapat - rapat.

"Maaf soal itu Jim" lirih Taehyung " seharusnya aku tidak mencintai seseorang yang sudah memiliki suami" lanjut Taehyung. Jimin tersenyum teduh.

"Tidak Taehyung, aku yang minta maaf. Andai saja dulu aku mengetahui ini sebelum menikah. Aku pasti akan meninggalkan Yoongi untuk mu"

"Hey! Sudah lah! Aku tak apa! " Taehyung menggenggam tangan Jimin erat.

"Taehyung , kamu sudah menyakiti dirimu terlalu dalam. Sudah cukup, kembali dengan Yoongi. Aku tahu pernikahan mu dengan Hoseok hanya perjodohan kan ? Aku juga Tahu Hoseok sendiri punya kekasih. Tapi bukan dirimu" ucap Jimin, Taehyung bungkam . Ia tidak bisa berkata apapun lagi, yang di bilang oleh Jimin semuanya itu benar.

"Taehyung, waktuku sudah dekat" Jimin tersenyum getir. Melihat seseorang yang bercahaya di depannya.

"Tidak Jim! Kamu harus kuat demi Jaehyung!!" Tanpa sadar Taehyung memekik. Airmatanya meleleh begitu saja melihat Jimin yang sudah menghadapi mautnya. Jimin menggeleng lemah dengan mata sayu nya kembali.

"Jaga Jaehyung dan Yoongi. Aku pamit" mata itu tertutup sempurna dengan sedikit senyum di sudut bibir. Taehyung menangis. Keluar dari kamar itu memanggil dokter. Namun naas, Jimin sudah tidak bisa di selamatkan. Dan hari itu adalah hari dimana diri Taehyung paling hancur. Dia sudah kehilangan sahabat masa kecil nya.

oneshoot TAEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang