1

46 11 3
                                    

Seorang gadis dengan sebuket bunga di pelukannya sedang berjalan memasuki area pemakaman. Ia menghampiri makam yang rumputnya sangat hijau dan tertata rapi. Gadis itu bernama Vallicia Putri Sanjaya. Ia berjongkok di samping makam orang yang sangat ia sayangi yaitu sahabat kecilnya yang bernama Rangga Dwi Ajikusuma.

" hai rang, gua udh lama ya ngga ke sini? Gua jahat ya?". Ujarnya sambil menaruh sebuket bunga ke atas makam sahabatnya.

" lo tau ga? Besok gua udh mulai masuk SMA. Ga terasa banget kan? Gua merasa baru kemaren deh masuk SMP eh sekarang udh mau masuk SMA aja. Gua ngerasa kelulusan ini sepi tanpa adanya lo rang." Vallicia mulai mengusap air mata yang sudah mengalir dan membasahi pipinya.

" coba kalo kelulusan ini ada lo, pasti ngga ada sepi kaya gini." Vallicia yang menghembuskan nafas beratnya.

" maafin gua ya rang, seharusnya bukan lo yang ada di sini tapi gua rang. Lo pasti ga suka sama gua kan rang? Bahkan lo benci kan sama gua? Gua emng pantes di giniin. Gua jahat rang. Ngga kaya lo yang baik sama gua. Selalu ngasih semangat kalo gua lagi down." Lagi lagi Vallicia mulai meneteskan air matanya di depan makam sahabatnya.

Ia tidak menyangka bahwa ia akan kehilangan sahabatnya atas kesalahan dirinya. Vallicia memandang ke arah langit yang mulai berwarna hitam pekat sepertinya akan turun hujan deras hari ini.

" udah sore rang, udh mau turun hujan juga. Gua harus pulang. Gua janji buat ngelupain masalah kecelakaan itu. Gua janji. Gua juga janji bakalan nyempetin waktu gua buat ketemu lo. Kalo gitu gua pulang ya rang." Vallicia langsung bangkit dan mulai menuju parkiran pemakaman dan segera masuk ke dalam mobil jazz putihnya.

Dengan kecepatan sedang Vallicia mulai menjauhi area pemakaman tersebut.

Why Should I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang