Maafin aku ya gais soalnya aku ngecit
Hari ke 3 MOS
Vallicia kesana kemari mencari temannya barunya yang bernama Rachel yang menghilang secara mendadak. Udh kaya jin tomang aja tuh bocah. Dikit dikit ilang dikit dikit muncul.
Apalagi di tambah banyak orang yang minta tanda tangan artis dadakan. Kaya tahu bulat aja di goreng dadakan. Tahu bulat enak loh. Eh knp bahas tahu bulat. Oke kita balik ke vallicia.
Vallicia yang lelah mencari Rachel kemana mana akhirnya iya mendapatkan tenpat duduk yaitu bangku yang ada di koridor. Ia menatap nasib bukunya yang masih tiga tanda tangan yang otomatis ia harus mendapatkan tanda tangan tujuh belas lagi. Ke bayang ga si.
"Gini amad ya rasanya mos? Kalo tau begini mending gua ga ush masuk aja tiga hari ini. Aaaa gua pusing. Pengen beli truk." Ucap vallicia berbicara pada diri sendiri.
Vallicia masih menatap teman temannya yang berdesak desakan untuk mendapatkan tanda tangan artis dadakan. Tanpa sadar Alex sudah ada di sampingnya dan menaruh tangannya di saku celananya.
"Kenapa diem aja? Gak ikut ngantri buat minta tanda tangan artis dadakan?" Ucap Alex penasaran.
"Males desak desakan. Lagian kenapa kaka ada disini? Kaka kan ketua osis. Seharusnya kaka yg lebih sibuk kan?"
Alex tertawa kecil sambil duduk tepat di samping vallicia.
"Emng ga boleh ketua osis duduk di sini?" Tanya Alex sambil melihat ke arah vallicia.
"Ya boleh si." Vallicia bangun dari duduknya."gua ke sana dulu ya. Nanti kalo gua ga dpt tanda tangan artis dadakan gua di hukum lagi."
Belum sempat vallicia melangkahkan kakinya Alex sudah menarik pergelangan tangannya dan mengambil bukunya dengan cepet.
"Mana sini buku lo?" Vallicia mengeryitkan dahi tak mengerti maksud dari perkataan Alex.
"Buat?" Tanya vallicia penasaran.
"Buat di plototin sampe tuh tanda tangan jalan kemna dia mau." Jawab alex sedikit kesal.
"Emng bisa ya? Setau gua ga bisa." Tanya vallicia polos.
"Ya ga bisa la. Lu cantik cantik dodol amad si." Alex yg menaikan nada bicaranya kepada vallicia.
Setelah mengambil buku vallicia dengan paksa Alex langsung pergi meninggalkan vallicia seorang diri.
"Dasar gila!!"
Vallicia memilih kembali ke kelasnya sembari menunggu Alex untuk mengembalikan bukunya yang sempat di ambil tdi.
***
Jam istirahat pun tiba. Seharusnya ia sudah ada di kantin dan memesan makanan untuk di makan tetapi ia harus mencari orang yg dari tadi tidak tahu kemana.Ya siapa lagi kalo bukan Rachel.
Orang yg berdarah sunda dan Australia.Akhirnya Vallicia berhenti di taman sekolah untuk istirahat sejenak karena lelah mencari Rachel. Dengan tengan Vallicia memandang hijaunya rumput dan bunga bunga yg indah dan tiba tiba.
BYURR!!!!
Vallicia kaget. Dari mana air itu. Sedangkan disini ngga ada hujan. Lalu ia mendongat dan melihat sosok laki laki sedang berdiri sambil memegang ember.
"Heh maen guyur guyur aja lo. Emng kata lo gua taneman apa di siram. Rambut gua lepek nih. Kan gua jadi kaya kucing abis kecebur got. Lu punya mata ga si? Apa mata lu picek. Apa katarak? Wah jangan jangan mata lu congean. Ini mah mesti di ganti ama mata gajah. Kan gede tuh. Biar lu ga asal guyur orang sembarangan!" Cerocos vallicia sambil menaruh kedua tangannya di pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should I?
Non-FictionSeorang gadis yang periang, ceria, super aktif. Yaitu bernama Vallicia Putri Sanjaya Gadis blesteran Thailand-indo yang memiliki wajah cantik, baik, sopan, dan bentuk tubuh yang bagus. Gadis berumur 16 tahun yang sudah banyak mengalami masalah yang...