Aku berniat mencari Leon langsung ke kota namun aku sempat berfikir
"kalau dia dibawa ke desa lain
gimana? "
jadi aku akan mencarinya ke seluruh desa yang ada di negara ini.Desa pertama yang akan aku datangi adalah desa Kuma yang letaknya tidak jauh dari desa ku. Mengapa namanya desa Kuma? Karena desa ini sering sekali di teror oleh Kuma.
Setelah sampai di desa Kuma aku tidak membuang waktu lagi aku langsung bertanya kepada warga desa tapi jawaban mereka sama tidak mengetahui dimana Leon. Saat aku sedang berkeliling desa untuk mencari tempat menginap ada seorang anak laki-laki yang tampan menghampiri ku sambil tersenyum.
"Hei apa kau seorang petualang? " tanya laki-laki itu dengan semangat, aku yang heran hanya diam.
"Aku bertanya padamu? " tanya laki-laki itu untuk yang kedua kalinya. Karena tidak enak membuatnya menunggu lama aku pun menjawabnya.
"Tidak aku hanya mencari saudara kembarku yang hilang " jawabku sambil tersenyum padanya.
Laki-laki itu dengan cepat menarik tangan ku tanpa berkata apa-apa. Aku yang kaget dan bingung pun terus bertanya dalam hati. Laki-laki itu membawaku ke sebuah gubuk yang terlihat sangatt rapi, aku hanya bisa melongo melihatnya.
"Hehehe.. maafkan aku telah membawamu begitu saja, kau pasti membutuhkan tempat tinggal kan? tidur lah di gubuk ku aku tidak akan mengusir mu " laki-laki itu berkata sambil tertawa kepadaku, aku yang menatapnya dengan bingung sementara dia menatapku dengan ramah.
"Ah iya, kalau boleh tau siapa namamu? kenapa kau seperti sudah tau apa yang ada di dalam fikiranku? " tanyaku pada laki-laki itu. Dia hanya menatapku dan kemudian tertawa kecil.
"Astaga aku lupa memperkenalkan diri namaku Bima Wirawan, kalau namamu? Dari desa mana kau berasal" tanya laki-laki itu padaku.
"Namaku Reon Deandra aku berasal dari desa Seinaru Ki salam kenal " sapa ku terhadap Bima.
"Wah ternyata desa kita dekat ya, sehabis dari desa ini kemana tujuan mu selanjutnya?" dia sangat menanti jawabannya dariku.
"Aku akan pergi ke desa Daiba " aku menjawabnya dengan nada yang sangat biasa.
"Yasudah mau ikut dengan ku Reon?" pertanyaannya membuat mata ku berbinar-binar bahkan aku juga tidak tau kemana tujuannya. Bima yang sudah mengetahui jawabanku pun langsung menarikku pergi.
Selama perajalanan dia terus bercerita tentang desanya dia terlihat sangat senang karna telah mempunyai teman baru. Perjalanan pun seperti tidak terasa tiba-tiba saja aku sudah sampai di taman yang nan indah ini.
Di taman itu terlihat pohon yang sangat besar bentuknya mirip seperti pohon suci yang ada di desa ku. Bima yang menarik tangan ku secara tiba-tiba membuat ku terkejut dan aku hanya tersenyum dengan kelakuan teman barunya.
Aku terkejut melihat seorang gadis cantik yang sedang membaca buku di bawah pohon itu sedangkan Bima hanya menertawaiku karna seperti baru pertama kali dia melihat gadis cantik.
"Hei Reon pipi mu merah tu" kata Bima sambil tertawa sekeras mungkin, Reon yang melihat temennya itu mengutuk temannya dalam hati.
"BIMA TOLONG JANGAN BERISIKKK!" tiba-tiba terdengar teriakkan yang sangat melengkingg. Aku pun langsung menutup telinga karna teriakkannya.
"Woii kalau mau teriak liat-liat dulu dong neng ada orang selain aku atau enggak " gerutu Bima yang sambil berjalan menghampiri gadis itu.
"Eh ya maap aku kira ga ada orang lain selain kamu Bimm" kata gadis itu dengan santai, Bima yang masih merasa kesal pun menghembuskan nafas dengan berat lalu menghampiri ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meanings Sacrifice [ONGOING]
FantasíaAku kehilangan saudara kembar ku saat berumur 5 tahun. Dia hilang saat kami sedang bermain di hutan, tidak ada yang tau dimana keberadaannya. Semua orang sudah mencari sampai ke hutan yang paling dalam namun mereka tidak menemukannya. ...