Meitoria

15 1 0
                                    

Setelah perjalanan yang sangat lama akhirnya kami tiba di ibukota, ibukota ini bernama Meitoria.
Kelelahan kami terbayar dengan indahnya kota Meitoria, aku sangat takjub dengan kota ini sampai-sampai diriku tidak mengedipkan mata. Kami berjalan menelusuri kota sembil mencari tempat penginapan. Disepanjang jalan Bima selalu memuji tempat ini, dan memasang wajah yang sangat bahagia, kalau boleh jujur aku baru pertama kali  melihat senyum Bima dan Aira sebahagia itu. Saat ditengah perjalanan mencari penginapan ada seorang paman yang menghampiri Bima dengan wajah yang sangat bergembira.

" Wirawannn, ahh ternyata benar kalau itu adalah dirimu" ucap paman itu kepada Bima sambil memegang kedua bahunya.

"Kau kalau tidak salah adalah, Takahiro Yuta Sensei?" Bima mengatakan itu dengan raut wajah yang mengejutkan.

"Lama tidak bertemu Wira, aku senang kau baik-baik saja. Aku ingin bertanya, untuk apa kau kemari Wira? Apa ada seseatu atau seseorang yang kau cari? Kalau ada aku bisa membantumu." ucapnya dengan nada yang sangat ramah.

"Begini Sensei, aku ingin memperkenalkan mu dengan temanku, dan setelah itu dialah yang akan menjelaskannya." ucap Bima.

"Baiklah, sebelum itu izinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Takahiro Yuta, kalian bisa memanggil saya dengan nama Yuta Sensei atau Hiro Nii. Saya adalah guru Sains Kindness Academy, Salam kenal dan mohon kerjasamnya." Setelah Sensei memperkenalkan diri, sekarang adalah giliranku.

"Salam kenal Sensei, Nama saya Reon Deandra saya berasal dari Desa Seinaru Ki, Mohon bantuannya Sensei". Setelah perkenalan, Yuta sensei pun menanyakan tujuan kami datang kemari.

"Jadi apa tujuan kalian kemari? Apa kalian sedang mencari seseorang? Ataukah kalian sedang mencari tempat? Katakan saja saya akan membantu sebisanya." Yuta Sensei mengatakannya dengan nada yang lembut dan sambil tersenyum.

"Jadi begini, saya dan kedua teman saya ingin mendaftar sebagai murid Kindness Academy. Saya tau itu tidaklah mudah, tapi saya ingin mencobanya." aku menjelaskan kenapa kami datang kemari.

"Kenapa kalian ingin memasuki academy itu? Apa ada seseoarang yang ingin kalian kalahkan?" ucap Sensei.

"Saya ingin merebut kembali adik saya dari ayah saya, dia sudah membawa kabur adik saya hingga ke negara kagaku. Adik saya hanya menitipkan pesan lewat pengemis di Desa Daiba." aku pun menunjukkan isi surat Leon kepada Yuta Sensei.

Yuta sensei membacanya dengan serius, dan dia akhirnya berkata " Baiklahh sekarang kalian bertiga ikut denganku" ajaknya kepada kami bertiga.

Disepanjang jalan Yuta sensei memperkenalkan tempat-tempat yang ada disini. Setelah lama berjalan kami pun sampai ditempat tujuan, ya sensei membawa kami ke Kindness Academy.

"UWAHHHHH, bangunan yg megahhh dari luar sudah tampak bercahayaaa" teriak Bima setalah melihat halaman Academy.

"Bimaa jangan berteriakk kau akan menarik semua perhatian!!!" ucap Aira sambil berteriak, dan orang-orang pun mulai melihat ke arah mereka.
"Ahhh gawat gara kau aku jadi menarik perhatian" ucap Aira dengan nada sebal dan berbisik bisik. Sensei yang melihat pun tertawa. Lalu mereka memasuki Academy yang megah itu. Murid-murid yang ada disana pun menatap mereka dengan tatapan yang dingin.

" Oh astagaaaa tatapan macam apa itu, seperti sedang melihat musuh saja" gumam Bima sambil mengerucutkan bibirnya. Yuta sensei yang melihat raut wajah Bima pun tertawa dan sambil mengatakan "Kau ini jelas saja mereka menatap kalian seperti itu, karena mereka belum pernah melihat kaliam sebenarnya"  Yuta sensei melanjutkan tawanya dan tiba-tiba saja terhenti di salah satu ruangan.

"Kalian bertiga silahkan masuk" ucap Yuta sensei kepada kami bertiga. Yuta sensei pun membuka kan pintunya dan kami pun masuk kedalam.

"Isilahh ini, kalian tidak perlu pusing soal biaya karena semua akan kutanggung" Yuta sensei segera meberikan formulir setelah mengucapkan itu dengan santai.

"HAHHH!!! kau tidak bercanda kan sensei?" Ucap Bima sambil berjalan menghampiri Yuta sensei. Yuta sensei pun membalas ucapan Bima " apakah kau melihatku tertawa?" ucapnya, Bima yang mendengar itu pun langsung menelan ludahnya dan memasang raut yg malas.

"Apa sudah diisi semuanya? jika ada yang membuat kalian merasa bingung maka tanyakan saja" ucap Yuta sensei.

"Anoo sensei, saya ingin bertanya" ucap Aira sambil mengangkat tangannya. Lalu Yuta sensei menganggukkan kepalanya sebagai tanda mempersetujui. Aira pun berdiri dan langsung mengucapkan pertanyaanya.
"Elemen disini bagaimana cara kita mengetahuinya?" tanya Aira. Reon yang mendengar pertanyaan Aira pun langsung melihat formulir itu dan ya formulir itu sama persis yang dilihatnya kemarin.

" Oh kalau itu kalian tidak usah khawatir karena aku bisa melihat kemampuan kalian" ucapan Yuta sensei membuat kami bertiga tidak bisa berkata kata. Lalu Bima berdiri lalu mengatakan " lagi-lagi kau mengatakan hal yang tidak masuk akal" lalu bima kembali duduk sambil melipat kedua tangannya.

"Karena saya tidak suka membuang buang waktu jadi akan saya beritahu, Aira elemen mu udara dan senjata yang akan kau pakai adalah tongkat, Bima elemen mu Api dan senjata yang akan kau pakai adalah Busur, sedangkan kau Reon elemen mu adalah semua elemen dan senjata mu adalah pedang" setelah mendengar perkataan Yuta sensei aku pun mengangkat tanganku dan mengatakan " Sensei, apa maksud dari semua elemen?" tanyaku.
"Sejujurnya aku tak pernah melihat manusia sepertimu Reon, orang yang menguasai semua elemen itu hanya ada 1 didunia" ucap Yuta sensei.

Karna Yuta sensei melihat wajahku yang masih bingung akhirnya beliau mengajakku membicarakannya berdua. Yuta sensei terlebih dahulu mengantarkan Aira dan Bima ke tempat tidurnya, lalu beliau kembali ke ruangan tadi.

"Nama keluargamu kalau tidak salah Deandra?" tanya sensei padaku, aku menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Orang menguasai semua elemen pertama kali berasal dari keluarga Dendraa, nama orang itu adalah Kuro Deandra, sudah sekitar 200ribu tahun lamanya tidak ada yang mewarisi kekuatan itu dari keturunan Deandra. Dan aku senang sekali akhirnya dari selama itu aku bisa menemukan keturunan Deandra yang mewarisi kekuatan beliau" setelah Yuta sensei selesai menjelaskan sekarang giliranku bertanya.

"Kenapa anda merasa senang? Bukankah akan sia-sia jika kekuatan ini berada di zaman yang damai ini" ucapku dengan polos.

"Damai katamu? Memang iya di negara ini terlihat damai namun itu hanya sementara, apakah kau tau mengapa di seluruh negara masih ada  Academy sihir di zaman yang menurutmu damai?" Tanya sensei padaku, aku menggelengkan kepalaku sebagai jawaban.

"Sudah kuduga, karena........."

TOK TOK TOK
Suara ketukan pintu menghentikan ucapan Yuta sensei, dan Yuta sensei pun membukakan pintu disana sudah berdiri pria tua yang aku tidak tau siapa itu.

Akhh pak tua itu membuatku penasaran, meski bisa kutanyakan lagi Yuta sensei pasti tak akan memberitau itu dengan mudah, gumamku dalam hati.

Saat sudah selesai berbincang bincang dengan pria itu Yuta sensei pun kembali ketempatnya.

"Reon Kembalilah ke kamar mu, aku akan memberitau itu suatu saat nanti" ucap Yuta sensei dengan gampang.

Belum sempat aku bertanya Yuta sensei sudah menarikku pergi dari ruangan itu menuju kamarku.

Academy ini memiliki asrama, jadi kami bertiga tak perlu memikirkan akan tinggal dimana. Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang dimana murid-murid Academy sedang beristirahat.

Sebelum sensei kembali ke ruangannya, sensei memberikan perlengkapan Academy, dan sensei juga memberitau kelas mana yang akan kami bertiga masuki. Sensei mengatakan "Kalian harus sudah siap sebelum pukul 1 siang" ucapnya. Lalu beliau pergi meninggalkan kami.

......................................................................
Maaf jarang UP!:(

Jangan lupa klik bintang dan berikan saran/ kritik kalian ya💕.

Maaf jikalau ada kata-kata yang salah atau kata-kata yang sulit kalian pahami

Sekian dari Inko
See you~
......................................................................

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meanings Sacrifice          [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang