1. Escape

1.6K 106 2
                                    

Drap! Drap! Drap!

Seorang gadis kecil terengah-engah berlarian mengisi sunyinya malam di gang-gang kecil kota ini. Berlari sekencang mungkin. Tidak memperdulikan pakaiannya yang penuh dengan noda darah ditambah air kotor akibat cipratan dari genangan air saat ia berlari.

Beberapa orang berjas tetap masih mengejarnya. Gadis kecil itu tetap berlari sekencang mungkin berusaha menghilangkan diri dari pandangan orang-orang tersebut.

Sudah keberapa kalinya gadis itu terjatuh. Tapi ia tetap bangkit ketika melihat pria berjas itu kian mendekat. Air matanya turun, ia tidak kuat untuk berlari lagi.

Netranya menangkap setumpuk kardus diantara tempat sampah di salah satu lorong, ia mencoba berlari kesana, bersembunyi. Menutup mulutnya sendiri agar tidak mengeluarkan suara apapun. Tak lama suara orang-orang itu terdengar, melewati tempatnya berada dan suaranya makin menjauh. Ia aman.

Ia bernapas lega. Tubuhnya gemetar. Bingung harus apa dia sekarang. Gadis itu duduk memeluk kakinya yang penuh dengan luka. Menatap langit malam yang terang akibat bulan purnama. Sangat indah, tapi tidak untuk saat ini. Tak sadar cairan bening berhasil lolos dari mata indahnya "Ayah... ibu... Aku takut" lalu menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya.

★★★

"Nak, ayo bangun. Apa yang kau lakukan disini?"

Suara itu menginterupsi tidur gadis kecil itu. Sontak ia langsung bangun dan menyembunyikan wajahnya diantara lututnya.

"Hei, jangan takut padaku. Aku tidak berbuat jahat"

Gadis itu tetap dalam posisinya.

"Kenapa kamu disini? Kemana orang tua dan rumahmu?"

Masih tidak ada jawaban.

"Kalau kamu tetap diam aku akan meninggalkanmu sendiri disini"

Mendengar pernyataan itu ia pun mengangkat wajahnya.

"Cantik sekali, siapa namamu?"

"T-tzuyu" jawabnya takut.

Orang itu tersenyum
"Tzuyu. Kenapa kau disini nak? Dimana rumahmu?"

"Tidak punya"

"Orang tuamu?"

Gadis bernama Tzuyu itu terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya "aku juga tidak punya"

"Kalau begitu, ayo ikut aku. Kamu pasti lapar kan?"

"Tidak nyonya aku tidak lapar"

"Apa kamu yakin tetap akan disini dengan kondisi seperti itu? Dan jangan panggil aku nyonya, aku sudah tua. Panggil saja nenek, nenek Jung" Ucap nenek Jung dengan senyuman ramahnya

"Ayo, tidak apa-apa. Aku akan membuatkanmu makanan"

Wanita itu menggandeng tangan Tzuyu kerumahya. Rumah yang tidak besar, cukup untuk 1 atau 2 orang. Apa nenek ini sebatang kara? Kemana anak-anaknya?

"Bersihkan tubuhmu dulu, mandilah disana. Kau bisa memakai baju putriku. Selagi kau mandi, aku akan menyiapkan makanan"

Tzuyu hanya mengangguk patuh.
Setelah tubuhnya bersih ia mengamati pakaian yang tadi ia kenakan penuh darah dan kotor. Ia kembali mengingat kejadian sebelum ia melarikan diri semalam. Matanya berair

DALLUNAR || Jun X TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang