6. Mistake

767 85 9
                                    

Tzuyu mengerjapkan matanya. Ia menatap sekelilingnya dan sadar kalau ia berada di kamarnya. Ia bangun dan memegangi kepalanya yang terasa sedikit pusing.

"Aahhh kepalaku"

"Padahal aku tidak terlalu minum banyak. Kurasa karena alkoholnya terlalu kuat"

Tzuyu masih memijit kepalanya dan mengingat kejadian tadi malam

"Kurasa para pelayan yang membawaku ke kamar. Tuan Jun tid—" Tzuyu menghentikan monolognya ketika sekelebat bayangan muncul di pikirannya. Tzuyu hanya melihat bayangan pria itu yang sedang menidurkan dan menyelimutinya.

"Ah jadi Tuan yang membawaku. Syukurlah dia tidak melakukan apa-apa" Tzuyu tersenyum mengetahuinya. Tapi tak lama senyum tipisnya hilang. Ia terkejut ketika dia teringat lagi apa yang ia lakukan semalam. Bayangan dimana dia dengan tiba-tiba mencium pria itu.

"AAAHHH!!! Apa yang kau lakukan Chou Tzuyu!! Bodoh! Bodoh!" Tzuyu merutuki dirinya sambil ia pukul-pukul kepalanya.

"Itu ciuman pertamaku dan kenapa kuberikan pada pria menyeramkan itu, Aaaaa!!" Ia berguling sana-sini, menghentakkan tangan dan kakinya. Jantungnya berdebar, ia merasa malu.

"Apa yang harus kulakukan, dia akan membunuhku" Tzuyu menutup wajahnya dengan selimut dan masih merutiki dirinya sendiri. Dia bahkan tak ingat lagi kejadian setelah ciuman itu terjadi. Tzuyu hanya berpikir apa yang akan terjadi jika ia bertemu dengannya nanti.

★★★

Tzuyu sengaja keluar kamar tidak sepagi biasanya agar dia tidak bertemu dengan tuannya karna pasti dia sudah pergi ke kantor. Dia keluar kamar menengok kanan kiri tidak ada siapa-siapa, sepertinya sudah pergi.

Tzuyu keluar kamar dan segera turun ke bawah. Namun langkahnya terhenti saat ia masih setengah jalan. Dia melihat Jun yang sedang berada di tangga dan mengarah ketempatnya. Tzuyu bingung harus apa ia, jika kabur itu akan malah mencurigakan. Tzuyu tetap diam ditempatnya dan menunduk saat pria itu melewatinya

"Selamat pagi, Tuan" Tzuyu mengulum bibirnya, astaga apa yang kukatakan. Memang Tzuyu sudah terbiasa menyapa dan disaat seperti ini dia tak sadar apa yang telah ia katakan.

"Pagi" balas pria itu datar dan berlalu begitu saja.

Merasa pria itu berlalu, Tzuyu mengangkat wajahnya melihat pria itu pergi, sepertinya ke kamarnya.

Tzuyu merasa lega, pria itu berlaku seperti biasa dan tidak membahas apapun. Kemudian ia lanjutkan langkahnya ke dapur.

"Pagi nona, baru saja aku ingin ke kamarmu untuk membangunkanmu"

"Sebenarnya aku sudah bangun daritadi, karna suatu hal aku baru bisa keluar. Bibi baru memasak?" Tzuyu mendekati Bibi Park yang sibuk dengan masakannya.

"Ini khusus untukmu. Bibi buatkan sup pereda mabuk, biasanya jika habis minum kepalamu akan pusing"

"Ahh bibi tau yaa..." Tzuyu mengusap tengkuknya sambil tertawa hambar.

"Tuan yang memberitahu bibi tadi pagi. Dia menyuruh untuk membuatkanmu ini" jawab Bibi Park sambil masih mengaduk sup tersebut.

Tzuyu tersentak mendengarnya, dia semakin malu sekarang. Ia pun memutuskan untuk duduk di salah satu kursi meja makan selagi menunggu bibi Park memasak.

Langkah kaki terdengar menuju ke arah dapur. Tapi Tzuyu abaikan dia masih terlarut dalam pikirannya sampai sebuah suara menyadarkannya,

"Bibi, nanti tolong minta supir untuk mengantarkan semua kardus yang ada di kamarku" ucap Jun yang langsung di-iyakan oleh Bibi Park. Dan dia langsung pergi ke kamar tuannya setelah meletakkan sup yang sudah siap itu di meja.

DALLUNAR || Jun X TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang