Dira masih saja menampakkan wajah kantuknya dengan sesekali menguap.
"Lo masih ngantuk ya?" tanya Daffin sembari terkekeh kecil melihat tingkah Dira ketika mengantuk berat.
"Masih, heheh" Dira pun ikut terkekeh.
Suasana dikantin pun semakin ramai, karena jam KBM pun masih lama. Akhirnya mereka memutuskan untuk menuruti kata perut mereka.
Mereka berdua tidak ada yang bersuara atau memulai pembicaraan. Akhirnya Daffin pun dapat mencairkan suasana yang sempat beku.
"Eh iya, lo mau pesen apa, Dir?" tanya Daffin sambil menunggu jawaban dari Dira.
"Apa aja deh, yang penting bisa bikin kenyang"
Daffin pun mengangguk.
Ia tau apa yang harus ia pesan agar rasa kenyang didalam perut tahan lama.
Ia beranjak dari kursinya dan mulai memesan makanan untuk mereka berdua. Dira pun menunggu pesanan sambil melihat lihat suasana disekitarnya.
Ia tak sengaja melihat sekumpulan anak laki laki yang duduk dikursi pojok kantin. Satu diantara semua laki laki yang duduk disana, ada satu laki laki yang melihat Dira dengan tajam disertai bola mata berwarna kecoklatan. Bola mata itu, terus mengikuti arah gerak gerik Dira. Dira yang merasa diawasi, ia segera memalingkan wajahnya dari laki laki misterius itu.
Akhirnya pun Daffin datang dengan makanan pesanan yang penuh di tangannya.
"Bantuin dong Dir, jangan diliatin terus" Daffin pun mengeluh seperti anak kecil yang ingin dibelikan mainan.
Dira pun terkekeh "Iya iya, sini aku bantuin" Dira pun membantu untuk meletakkan makanan ke meja satu persatu dengan hati hati.
"Ih kamu kok pesennya banyak banget sih, kalo perut aku nggak cukup makan sebanyak ini gimana?" protes Dira kepada Daffin karena memesan banyak makanan, hingga meja mereka penuh dengan aneka ragam jenis makanan.
"Katanya yang bikin kenyang, yaudah gue pesen banyak biar kenyangnya tahan lama" Daffin pun tertawa ketika Dira cemberut.
"Lah kalo aku nggak bisa makan semua ini gimana, terus yang ngabisin ini semua siapa kan mubazir jadinya" Dira pun bisa berbicara panjang lebar.
"Yaudah, daripada ribut terus, misalnya kalo lo nggak habis makan semua ini gue habisin aja deh gue kan perutnya muat banyak, hehe" Daffin pun terkekeh kecil.
"Yaudah, oke" jawab Dira singkat.
Setelah beberapa menit, mereka pun akhirnya selesai makan. Tapi anehnya, Dira pun memakan semua makanannya tanpa ada yang tersisa sedikitpun.
"Katanya nggak habis semuanya?" tanya Daffin tersenyum licik.
"Em..anu..kan..namanya orang laper juga, hehe" Dira pun malu, akhirnya wajahnya pun berubah menjadi merah.
"Yaudah deh, yang penting bikin lo kenyang" Daffin pun tersenyum hangat.
Akhirnya mereka berdua beranjak untuk meninggalkan kantin. Dira pun mencoba memastikan apakah laki laki itu masih berada di kursi pojok? Ia melihat kursi tersebut sudah kosong, berarti laki laki misterius itu sudah kembali ke asalnya.
Daffin yang melihat Dira seperti tampak mencari sesuatu pun bertanya.
"Lo nyariin siapa?" tanya Daffin, lalu Dira menoleh ke arahnya dengan cepat.
"Nggak nyariin siapa siapa kok" jawab Dira sambil tersenyum tipis.
Saat perjalanan menuju kelas Dira, mereka berdua terdiam, sibuk dengan pikiran mereka masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIRA
Ficção AdolescenteAdira Michelle, dua kata nama itu membuat semua para lelaki jatuh cinta kepadanya. Ditambah juga dengan sikap dinginnya yang luar biasa. Disisi lain juga, Daffa Dirgantara adalah nama yang sudah terkenal dengan ketampanannya disekolahnya. Sikap din...