Action 10

2.4K 245 22
                                    

Kedua mata Sakura terbuka, matahari menerobos masuk ke kamarnya, walau begitu rasa hangat tidak timbul karena saat ini sudah memasuki musim dingin, membuat Sakura enggan beranjak dari kasur. Tapi, Sakura harus bangkit karena sekolah lebih penting daripada bermalas-malasan di kasur. Sakura berdiri dan menatap wajahnya, sejak kejadian Sasuke dan Neji mengatakan tidak akan melepaskannya dua hari yang lalu, Sakura susah tidur, membuat kantong mata terlihat lumayan jelas.

"Ukh... aku harus pinjam concealer milik Karin," gumam Sakura sambil memeriksa wajahnya di depan cermin.

Setelah siap-siap untuk berangkan sekolah, Sakura mengetuk kamar Karin untuk meminjam concealer agar menutupi kantong matanya yang terlihat sedikit kusam. Begitu Sakura membuka pintu kamar, dia tidak melihat Karin, dengan inisiatif... Sakura menggunakan concealer sendiri yang terletak di meja milik Karin, sesudahnya Sakura langsung turun menuju ruang makan, ada Naruto dan Karin yang terlihat sedang bicara serius, karena bisa dilihat wajah Karin saat ini terlihat kesal, Sakura menghentikan langkahnya dan bersembunyi dibalik tembok.

"Aku tahu kau mengambil keputusan ini demi kebaikan kita semua, tapi apa harus sejauh itu?" ujar Karin dengan nada protes.

Naruto menuangkan susu ke dalam gelas sambil menjawab, "Aku memang rencana ingin kuliah di sana, Karin, lagipula jarak antara Tokyo dan Kyoto kan tidak jauh, aku bisa sering berkunjung jika hari libur."

Sakura terbelalak dan reflek muncul dengan wajah panik, "Kyoto? Naruto-nii... Kyoto...?"

Melihat Sakura yang tiba-tiba datang membuat Karin dan Naruto terdiam, tahu karakter Sakura yang akan panik, Karin mengambil tindakan, "Sakura, duduk dulu, makan sarapanmu. Ayah dan Ibu sedang pergi, jadi kita sarapan bertiga."

Sakura menurut apa kata Karin, "Naruto-nii..." Sakura masih menatap Naruto.

Naruto tersenyum dan memposisikan duduk di samping Sakura, "Aku memutuskan untuk kuliah di Kyoto, aku mendapatkan tawaran beasiswa di sana, aku akan mengambilnya," ucap Naruto sambil menepuk pelan kepala Sakura.

"Tapi... itu artinya kita tidak bisa bertemu setiap hari?" tanya Sakura yang belum siap dengan perubahan ini.

Karin menatap sendu pada Naruto, dia tahu... sangat tahu bahwa Naruto memiliki perasaan yang beda pada Sakura, namun Karin memutuskan untuk diam dan tidak bertanya apa-apa, karena jika Naruto tidak mengatakan apa-apa pada Karin, maka hal itu tentuya bukan suatu hal yang genting untuk diberitahu.

"Kita bisa video call, dan setiap libur aku akan berkunjung, aku janji," ujar Naruto.

"Lalu, bagaimana dengan Dragon?" tanya Karin sambil memberikan teh hangat pada Sakura.

Naruto terdiam dan mengepalkan kedua tangannya, "Aku akan berhenti, aku harus fokus pada dunia nyata yang harus dihadapi."

Karin menyilangkan kedua lengannya di dada, "Apa Itachi sudah tahu?"

Naruto mengangguk, melihat jawaban Naruto membuat Sakura sedih, "Jadi... hanya aku yang baru tahu?"

"Bukan begitu, Sakura..." Naruto menggenggam tangan adik angkatnya itu dengan lembut, "aku hanya mencari waktu yang tepat untuk mengatakannya padamu."

Karin membantu, "Karena kau yang paling disayang oleh kakak yang menyebalkan ini, karena itu Naruto berusaha untuk mencari waktu yang pas untuk memberitahumu, jangan marah ya." Karin berdiri di samping Sakura sambil membelai kepala gadis berambut pink itu.

Sakura mengangguk, "Sesekali, aku yang akan main ke tempatmu," ucap Sakura yang berusaha menutupi kesedihannya.

Naruto tersenyum lembut, "Dengan senang hati, akan kutunggu."

Gengster VS QueenBee ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang