Sakura menatap perban yang melilit di telapak tangannya. Ini pertama kalinya Sakura benar-benar terkejut pada apa yang dia lakukan, Sakura hampir membunuh seseorang, dia melindungi Sasuke, dan yang lebih luar biasa lagi, hampir tidak ada rasa takut di dalam dirinya.
Bukan...
Bukan tidak ada rasa takut, namun rasa takut itu tertutup habis oleh rasa ingin melindungi. Sakura baru sadar dan paham, bahwa melindungi seseorang yang dia sayangi bisa menimbulkan keberanian yang luar biasa.
"Lukanya harus dibersihkan setiap hari, untuk sementara kau jangan gunakan tangan kananmu dulu," ucap sang dokter.
Sakura mengangguk.
"Terima kasih," ucap Sasuke yang menemani Sakura untuk memeriksa tangannya.
Sesampainya mereka di rumah sakit sekitar setengah jam yang lalu, Neji langsung dibawa ke ruang perawatan khusus sementara menunggu kabar, Sasuke memaksa Sakura untuk memeriksa tangannya yang terluka. Begitu mereka keluar dari ruangan dokter, Sakura melirik Sasuke dan membungkukkan tubuhnya, "Terima kasih..."
Sasuke tidak menjawab, tapi ini bukan waktunya untuk mengutamakan perasaan sakit hati yang pernah terjadi diantara mereka. Sasuke menepuk pelan kepala Sakura, "Kita ke tempat dokter yang memeriksa Neji." Sasuke melanjutkan langkahnya.
Kondisi Neji sangat kritis, dan Sasuke sangat yakin bahwa dalam keadaan seperti itu... Neji tidak akan selamat, hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan Neji.
"Ada apa dengannya?" maksud Sasuke ada Neji, dia bertanya pada Sakura.
"kanker paru-paru," jawab Sakura sambil mengikuti langkah Sasuke yang berjalan di sampingnya.
Sasuke mengangguk.
Karena itu, Sakura meninggalkannya.
"Apakah itu alasanmu meninggalkanku?" tanya Sasuke langsung.
Sakura menghentikan langkahnya dan menatap Sasuke dengan tatapan bersalah. Sasuke yang Sakura yakini telah membencinya, menyelamatkannya dari serangan kelompok yang mencoba ingin membunuhnya. Sakura merasa dirinya tidak pantas mendapatkan Sasuke, wanita lain jauh lebih pantas mendapatkan cinta Sasuke.
"Sasuke---"
"Haruno Sakura?" Dokter memanggil, memotong ucapan Sakura.
Sasuke dan Sakura langsung menghampiri sang dokter yang kini menyerahkan secarcik kertas pada Sakura, "Kau Haruno Sakura?" tebak sang dokter.
Sakura mengangguk sambil menerima kertas tersebut.
"Hyuuga tidak selamat."
Tubuh Sakura kaku dan berat, seolah ada beban befrat yang menempel di pundaknya, dokter itu melanjutkan, "Aku sudah menghubungi keluarganya, mereka dalam perjalanan ke sini."
"Kau sempat bicara dengannya?" tanya Sasuke yang reflek memegang pundak Skaura dengan lembut.
Sang dokter mengangguk, "Maaf, dengan berat hati saya menginformasikan ini, Hyuuga tidak ingin ada yang melihatnya sebelum pergi, beliau memintaku untuk menulis sesuatu di kertas itu."
Sakura masih mematung.
"Kalian..."
"Kami sahabatnya," jawab Sasuke yang tahu apa yang akan dokter itu tanyakan.
"Sambil menunggu keluarganya datang, kalian boleh melihat jasadnya," ucap Dokter mengizinkan, "saya permisi dulu untuk mengurus surat kematian."
Sasuke mengangguk.
Sasuke menatap Sakura dengan tatapan cemas, dari tadi Sakura tidak bergerak, bahkan tidak membaca isi surat itu. Tapi, Sasuke bisa merasakan tubuh Sakura gemetar. Sasuke menutup matanya, ingin sekali dia mengutuk siapapun yang membuatnya berhadapan dengan keadaan ini. Sasuke membuang gengsinya dan langsung memeluk Sakura.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gengster VS QueenBee ✅
FanficHaruno Sakura dan Uzumaki Karin, idola di SMA-nya. Mereka adalah gadis belia yang sedang dilanda jatuh cinta pada sosok ketua gengster di daerahnya. Duo Uchiha yang terkenal membuat hati kedua gadis itu berdebar-debar. Uchiha Itachi yang terkenal de...